Chastine

697 63 4
                                    

Presdir Kang sedang duduk di sofa mewah yang terbuat dari sutra sambil menyandarkan tangan di bantal panjang, menatap kedua anaknya. Meskipun di tengah hari yang panas, bahkan dengan sinar matahari yang bisa masuk menembus pintu yang terbuat dari kertas tradisional ala Korea, tetapi ruangan itu terasa sangat dingin. Ruangan mewah dengan penyekat ruang penuh warna ini adalah ruang kerja Presdir Kang.

Mereka duduk berhadapan di sebuah meja kecil di antara lemari kaca yang sangat indah. Keheningan ruangan terasa seperti tangisan tanpa suara. Mereka saling menatap, seakan hanya dengan bertukar pandang saja mereka sudah mengerti. Di antara mereka Hyunbin yang paling cepat mengalihkan tatapannya.

Pandangan mata Presdir Kang yang rambutnya mulai memutih itu mengarah ke Hyunbin. Suasana panas akhirnya mereda setelah pandangan mata Presdir yang dalam mengarah pada salah satu anak lelakinya, meski ia tetap tidak bisa membaca trik apa yang sedang dimainkan Hyunbin.

Anak lelaki keduanya yang ketahuan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang itu sepertinya membuat rambut Presdir Kang memutih dengan cepat. Kemarin pun entah ke mana anak lelakinya itu pergi dan menghabiskan waktu semalaman hingga penampilannya terlihat seperti gelandangan.

"Apa bagusnya punya anak sepertimu. Jika Presdir Park tahu, dia tak mungkin memilih anak keduaku yang kelakuannya buruk begini, ck ck." Presdir Kang selalu mengucapkan hal yang sama tentang Hyunbin, dan tawaran perjodohan yang datang lebih dulu dari grup Daehan seperti ini adalah harapannya sejak dulu. Namun masalahnya, orang yang mereka pilih adalah anak keduanya, yaitu Hyunbin.

"Bukankah itu bagus? Orang yang ditunjuk dari pihak mereka adalah Hyunbin, apa yang membuat Ayah bimbang?" Daniel bertanya pada ayahnya.

Jawaban dari kebimbangan Presdir Kang sebenarnya sudah jelas. Dari penampilan saja terlihat bahwa Daniel yang berpakaian rapi mengenakan jas itu berbanding terbalik dengan Hyunbin yang pakaiannya berantakan. Namun, Presdir Kang tak bisa berbuat apa-apa karena anak keduanya adalah Hyunbin.

"Kau kan tahu, kita tak bisa mengirimnya untuk perjodohan. Itu hal yang memalukan bagi keluarga. Anak kurang ajar." Presdir Kang masih saja tak setuju jika Hyunbin yang ditunjuk untuk perjodohan.

"Ayah, bukankah itu keterlaluan?" Hyunbin meluapkan amarah dan mendongak. Tangan Presdir Kang mengambil asbak yang ada di meja. Kalau terpaksa, asbak itu bisa saja melayang ke wajah Hyunbin.

"Kalau dilempar, itu termasuk kekerasan.." Hyunbin yang tak menyelesaikan ucapannya itu sedikit menggerakkan kepala dan tersenyum penuh kepuasan.

"Aku tidak akan melemparnya kalau kau mau memperbaiki dirimu. Karena itu, mulai dari kau saja yang aku jodohkan." Presdir Kang melihat Hyunbin sambil mendecak.

"Aku hanya ingin memberi tahu, kalau aku akan memastikan pilihan pihak Presdir Park sekali lagi. Bagaimana bisa aku menjodohkan anak seperti dia? Dasar anak kurang ajar, semoga saja aku tidak menjadi gila karenanya. Berbesanan dengan grup Daehan akan menjadi bantuan besar bagi grup KYE. Begitulah caranya memperluas bisnis. Karena itu, lakukan sesuai yang kukatakan," Presdir Kang menegaskan.

Ucapannya langsung menjadi perintah yang tak terbantahkan. Presdir Kang sudah tidak ingin lagi mendengarkan ucapan apapun juga menutup mulut anaknya yang keras kepala. Daniel yang memerhatikan sikap keras kepala ayahnya itu hanya bisa menghela napas. Tidak ada gunanya terus memaksa jika ia sudah melarang, maka jalan satu-satunya adalah mencari cara lain.

"Kalau begitu, aku akan pergi sekarang." Daniel beranjak dari tempat duduknya.

Daniel pergi lebih dulu, sedangkan Hyunbin yang ada di sampingnya masih tetap diam di tempat.

"Baik, pergilah."

"Ayah, kalau begitu aku juga akan pergi sekarang." Hyunbin mengikuti kakaknya.

Ain't Me (NielWink)Where stories live. Discover now