Sabtu malam, pukul 18:40.
Daniel yang datang ke tempat pertemuan perjodohan itu menunjukkan ekspresi wajah dingin. Ia menaikkan salah satu alis hingga terlihat seperti orang yang sedang marah. Setelah menghentikan mobil di pintu depan hotel, ia memberikan kunci mobil kepada valet dan sebagai gantinya ia menerima sebuah tiket parkir. la merasa seperti mengendarai mesin waktu kembali ke empat puluh hari yang lalu.
Perbedaannya dengan hari itu adalah dirinya datang untuk pertemuan perjodohan bukan sebagai umpan, tetapi sebagai pria bernama Kang Daniel. Begitupun dengan pihak calonnya, yang muncul kali ini adalah Park Jinwoon asli bukan Park Jinwoon palsu.
Saat melihat jam, ternyata Daniel datang dua puluh menit sebelum waktu bertemu. Daniel langsung masuk ke Coffee Shop, seorang pelayan mengantarnya ke tempat duduk. Setelah duduk, Daniel tersadar bahwa tempat itu adalah tempat yang sama saat ia bertemu Park Jinwoon palsu, saling bertatapan mata. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pria itu terus menatap kursi kosong di hadapannya. Cukup lama ia terus melihat kursi kosong itu dengan pandangan dalam.
Seorang pemuda masuk ke Coffee Shop. Daniel dan pemuda itu saling memperhatikan satu sama lain. Pemuda itu mengenakan pakaian semi formal, dengan riasan agak tebal untuk ukuran laki-laki serta aroma bagaikan bunga mawar merah.
Tidak heran jika semua orang di sana tidak bisa melepaskan pandangannya setelah mencium aroma pemuda itu. Jinwoon berjalan perlahan menuju Daniel yang duduk sendirian. Proporsi tubuh pemuda itu cukup sehingga terlihat seksi saat bergerak.
"Kang Daniel-ssi?"
"Benar, tapi..."
"Selamat malam. Aku Park Jinwoon."
Daniel berdiri dari kursinya dengan perlahan.
"Senang bertemu denganmu. Aku Kang Daniel."
Pemuda itu sama sekali tak terlihat seperti monster seperti kata Hyunbin adiknya itu. Park Jinwoon benar-benar pemuda yang seksi dan terlihat sangat sempurna.
"Sebelumnya, kau pasti merasa terkejut. Karena adikku yang menggantikan aku. Maafkan aku."
"Aku justru berterima kasih. Karena kau meminta adikmu menggantikanmu."
"Apa?" Jinwoon terkejut mendengar pengakuan Daniel.
"Aku penasaran. Seperti apa orang yang tak memiliki kepercayaan diri sampai meminta adiknya menggantikannya." Ucapan dingin Daniel membuat wajah Jinwoon menjadi kaku.
"Hal itu bahkan tak hanya terjadi satu kali, tapi setiap saat kau meminta adikmu menggantikan dirimu. Jinwoon-ssi, kupikir kondisimu benar-benar parah."
Jinwoon yang merasa panik karena ucapan Daniel itu langsung memanggil pelayan untuk memesan.
"Akan memesan Ice Americano." Jinwoon menyebutkan pesanannya dengan suara bergetar.
"Aku pesan lemon." Daniel turut memesan minuman.
Setelah menyebutkan pesanan pada pelayan, Daniel duduk dengan santai sambil menatap Park Jinwoon. Sorot mata pria itu sangat kuat sehingga Jinwoon tak bisa menunjukkan ekspresi wajahnya dengan natural.
"Aku pikir, hari ini kau tak akan datang karena bersikeras untuk dijodohkan dengan adikku." Daniel berusaha mengorek perasaan Jinwoon.
"Ah, itu."
"Ya. Ah, itu. Katakan padaku." Daniel terus menatap pemuda itu sambil mengulangi ucapannya.
"Jihoon mengatakan kalau Kang Daniel-ssi adalah pria yang baik. Jadi, aku pikir tidak ada salahnya untuk bertemu denganmu terlebih dahulu."
YOU ARE READING
Ain't Me (NielWink)
Fiksi PenggemarKang Daniel Park Jihoon 💕Nielwink💕 Original novel by: Kang Young Joo **Switched Dating**