part tigabelas👑

168 10 0
                                    

Sebelum Tasya pergi mencari keberadaan Arga, ia memutuskan untuk membeli Makanan di kantin.

Tasya sedang berjalan menuju entah kemana. Namun, pikirannya sekarang ingin ke perpustakaan. Mungkin saja Arga di sana. Dengan langkah kaki yang di percepat ia melangkah masuk perpustakaan dan mengelilingkan matanya, siapa tahu ia menemui Arga di sana. Namun, sudah semua sudut di kelilinginya tetapi ia belum menemukan sosok Arga di sana. Kemudian, pikirannya menuju ke rooftop. Pasalnya, di sanalah tempat yang strategis untuk sekedar nongkrong dan meninggalkan jam pelajaran. Dengan sedikit berlari, kini ia telah sampai di rooftop.

Dengan langkah kaki yang di lambatkan ia menuju ke kursi rooftop. Ia melihat seorang siswa yang sedang tertidur dengan tas sebagai bantalan.

Lagi beberapa langkah di kursi rooftop kakinya berhenti.

"Ngapain" Tanya Arga tanpa merubah posisinya.

"Gue mau bawain makanan buat lo" jawab Tasya masih di posisinya.

Namun, hal tersebut tidak membuat Arga merubah posisinya sedikitpun. Ia tetap nyaman dengan berbaring seperti ini.

"Hhhhh. Kenapa gak masuk kelas? " Dengan helaan napas. Tasya kembali bertanya.

"Kenapa lo peduli?" Tanya Arga sambil merubah posisinya menjadi duduk.

"Gue bertanya itu butuh jawaban bukan malah pertanyaan" Jawab Tasya dengan duduk di samping Arga dan Kantong makanan sebagai pembatas.

Bel masuk telah berbunyi. Namun, mereka berdua masih duduk dengan diam di kursi rooftop. Belum ada yang memulai berbicara. Hingga akhirnya, Tasya memulainya.

"Lo makan dulu. Nih gue bawain. Jangan merasa kagak enak. Nih gue ikhlas kok bawain" sambil menyodorkan Roti serta minuman dalam kantong

Arga menerima dan segera memakannya hingga hahis tidak ada yang tersisa.

"Maaf" Kata Arga tanpa menoleh sedikitpun ke arah bicaranya. Ia masih fokus ke depan.

"Maaf buat apa? Karna lo makan roti bawaan gue sampe habis?" Jawab Tasya lalu tertawa lepas.

"udah ngusir lo saat di rumah gue" Jawab Arga

"Udah gak papa kok. Gue udah maafin lo. Memang gue yang salah nggak bilang dulu waktu mau datang jenguk lo" Jawab Tasya sambil menunduk. Mungkin saja pemandangan sepatu di bawah sana sangat menarik perhatiannya.

"Gue gak bermaksud buat ngusir lo tapi gue ingin melawan rasa gue ke lo. Gue juga gak tau rasa gue ke lo itu gimana yang jelasnya rasa itu beda saat gue melihat perempuan lain atau siswa lain di sekolah ini" Jelas Arga dan membuat Tasya melongo dengan perkataan Arga yang sangat panjang.

"Dan soal pesan tadi malam itu gue emang mau ngirimin buat lo tapi gue takut akan jatuh ke hal yang sama lagi" Lanjut Arga.

Namun, Tasya masih diam di tempatnya. Ia bingung ingin menanggapi apa yang di katakan oleh Arga.

"Gue lihat lo pulang balik UKS lo sakit? " Tanya Tasya dengan menoleh ke arah Arga agar bisa melihat mungkin saja ada yang di sembunyikan olehnya.

"Sejak kapan lo lihat gue pulang balik UKS?" Tanya Arga.

"Kebiasaan banget. Gue Tanya lo malah balik nanya" Jawab Tasya

"Gimana persiapan Olimpiade lo?" Tanya Arga

"Lumayan. Umm Ga,Boleh gak gue jadi teman lo?"

Arga yang mendapat pertanyaan seperti itupun hanya menganggukan kepalanya. Kini mereka kembali diam. Namun, kegiatan mereka terhenti karena suara telpon dari seseorang. Dengan segera Tasya mengambil HandPhone dalam sakunya dan melihat nama yang tertera di layar sana. ArgaPun ikut menoleh dan jelas di sana tertera nama Aldi. Tasya belum juga menjawab telpon Dari Aldi. Ia menoleh ke arah Arga seperti meminta Jawaban apakah ia akan menjawab ataupun tidak. Namun,  Arga hanya mengangguk. Dengan segera ia menjawab.

ARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang