PartTujuhBelas👑

145 8 1
                                    

Kamu hanya cukup jawab iya saja udah buat aku bahagia
.
.
-Morgan-

Hari ini Indah bangun lebih awal. Ia segera menuju ke kamar abangnya.

"Bang. Abang. Bang Bara bangun" Ucap Indah sambil menggerakan badan Bara agar abangnya itu segera bangun.

"Bentar dek. Abang baru juga tidur" Ucap Bara sambil menaikkan selimutnya sampai menutupi mukanya.

"Ih Abang udah janji ya buat jengukin Morgan di Rumah Sakit. Bangun bang" Ucap Indah lagi sambil menarik selimut Abangnya.

"Iya abang bangun" Ucap Bara sambil mengarahkan kakinya menuju ke Kamar Mandi tanpa membuka matanya sedikitpun.

"Indah tungguin di bawah ya Bang. Cepatan mandinya gak ada yang akan hirup badan abang kok" Teriak Indah kemudian menutup pintu.

"Kalau urusan cowok cepat banget" Gumam Bara.

Indah segera menuju kamar mandi untuk bersiap. Setelah itu, ia memilih untuk memakai baju kaos warna Hitam bergambar motor balap itu adalah hadiah ulang tahun dari abangnya dengan celana jeans berwarna biru mudah dengan baju yang di masukkan serta tali pinggang.

Indah mengambil tas selempangnya dan segera menuju ke bawah.

"Bu. Bang Arga belum turun?" Tanya Indah yang melihat ibunya sedang memasak.

"Belum dek. Emang kalian mau kemana pagi gini udah rapi?" Tanya Ibunya.

"Mau jengukin teman Indah Bu kebetulan dia juga teman abang" Ucap Indah.

"Oh gitu yaudah ibu masakin dulu biar kamu bawain dia makanan" Ucap Ibunya lagi.

"Siap Bu" Ucap Indah sambil hormat kemudian memeluk ibunya "Makasih ya Bu" Ucap Indah lagi sambil menghentikan pelukannya.

Indah sedang menuju ke meja makan dan mengoleskan selai pada rotinya lalu memakannya.

"Abang kok lama banget sih" Ucap Indah tapi di dengar oleh Ibunya.

"Mungkin lagi mandi. Udah kamu susulin aja ke kamarnya" Ucap ibunya.

"Yaudah Bu, Indah Susulin Abang dulu di atas" Ucap Indah kemudian naik ke atas untuk ke kamar abangnya.

.

"Bang, Bang Bara, Abang dimana" Teriak Indah sambil mengelilingkan matanya mencari sosok abangnya. Namun, nihil abangnya tidak kelihatan.

Setelah itu, ia melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Ia memegang gagang pintunya dan membukanya. Ia kaget sekali melihat abangnya yang sedang tertidur di kamar mandi dengan posisi duduk namun kakinya yang nyosor ke depan.

"Astagfirullah Bang. Bang Bara ngapain malah tidur di sini. Kan tadi Indah mintanya abang buat siap-siap" Ucap Indah sambil teriak membuat abangnya terlonjak kaget.

"Kan Abang udah bilang. Abang baru tidur tadi dek. Kamu kok gak ngerti juga" Ucap Bara lagi dengan menaikkan suaranya sambil melihat adiknya yang berdiri menatapnya.

"Padahal abang udah janji sama Indah buat jengukin Morgan di Rumah Sakit" Ucap Indah sambil nangis. Bara kaget di buatnya. Ia khilaf telah membentak adiknya.

"Aduh Maafin Abang ya dek. Abang khilaf tadi. Maaf ya. Kamu jangan nangis, abang janji kita jengukin Morgan sekarang juga. Abang siap-siap dulu" Ucap Bara sambil memeluk adiknya.

"Beneran Bang?" Tanya Indah sambil menengadahkan wajahnya ingin melihat wajah abangnya.

"Iya sekarang" Ucap Bara sambil mengecup kening adiknya. "Udah kamu tungguin abang di bawah aja. Abang mau siap-siap dulu". Ucap Bara lagi.

ARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang