Story by @QonitaLutfiah24
Seperti Planet Venus yang memiliki rotasi berbeda dengan planet lainnya, aku pun demikian. Ketika manusia lain berlomba-lomba untuk menciptakan keramaian, aku justru memilih untuk menyendiri.
Bukan tanpa alasan, menurutku p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|💜_💜|
"Sendiri adalah pilihan terbaik untuk menghindari manusia-manusia yang tidak tahu diri."
|💜_💜|
Sudah hampir setengah jam aku menunggu di halte depan sekolah. Namun belum ada tanda-tanda kedatangan bus yang selalu menjemput dan mengantarku pulang.
Suara gemuruh pun mulai terdengar, sepertinya hujan akan segera turun. Keinginanku untuk segera pulang dan berguling di kasur makin bertambah saja. Aku bukannya takut atau tidak suka pada hujan. Aku hanya tidak suka berkumpul di halte dengan banyak orang. Karena tatapan meremehkan mereka membuatku muak dan ingin menghempaskan mereka dari sini.
Aku lebih baik menunggu bus sendirian dibandingkan bersama mereka. Terdengar aneh? Tentu tidak. Mungkin kalian belum pernah merasakan betapa tenangnya menunggu bus sendirian ditemani dengan alunan musik.
Sekali lagi suara gemuruh terdengar, kali ini disertai kilatan di langit. Aku yakin sebentar lagi hujan akan benar-benar turun. Benar saja, hujan turun dengan derasnya membuat beberapa orang memundurkan langkahnya agar tidak terkena percikan air. Suasana halte semakin ramai dan penuh.
Namun beruntung, bus yang sejak tadi kutunggu akhirnya datang juga. Manusia-manusia tak tahu diri itu langsung berebutan masuk. Karena tidak ingin kehabisan tempat duduk dan berakhir berdiri selama perjalanan. Tersisa aku yang masih terdiam di halte. Menunggu hingga pintu bus lenggang dan aku bisa memasuki bus dengan tenang.
Kupandangi seluruh isi bus, hanya tersisa satu kursi di antara sekumpulan gadis yang selalu bercerita tanpa henti. Aku segera melangkah ke sudut paling belakang bus dan berdiri di sana. Lebih baik seperti ini sambil menikmati alunan musik dan melihat tetesan air hujan di kaca bus.
Saat lagu yang terputar di earphoneku akan berganti ke lagu berikutnya, tiba-tiba saja tubuhku terdorong ke samping. Untung saja tubuhku tidak sampai terjatuh.
Hal ini disebabkan oleh pemuda yang entah dari mana asalnya. Sepertinya dia satu sekolah denganku, dilihat dari seragamnya yang sama dengan seragam milikku.
"Eh, sorry-sorry! Gue gak sengaja." Pemuda itu memandangku dengan tatapan bersalah.
Aku hanya terdiam dan memalingkan mukaku darinya. Toh, aku juga tidak punya urusan dengannya. Mengenalnya saja tidak.
Tapi pemuda itu tak diam saja. Ia mengulurkan tangannya."Kenalin, nama gue Aries."
Benar-benar pemuda yang aneh. Siapa yang menyuruhnya memperkenalkan diri?
"Venus Afsheena? Nama lo Venus?"
Merasa namaku disebut, aku menoleh. Kutatap pemuda yang bernama Aries itu dengan tatapan 'aku sangat terganggu dengan kehadiranmu'.
Dari mana dia tau namaku? "Gue tau dari papan nama lo," kata Aries seolah-olah mengerti maksudku.
Bersamaan dengan itu, bus berhenti di halte pertama. Artinya waktuku untuk turun. Kulangkahkan kakiku tanpa memperdulikan Aries yang masih mengulurkan tangannya.
Persetan dengannya yang sudah menganggu ketenanganku. Aku segera membayar tarif bus dan turun tanpa menghiraukan Aries yang meneriakkan namaku.
|💜_💜|
Gimana prolognya? Suka gak?
Apa kesan pertama kalian buat Venus? Aries?
Penasaran gak kenapa Venus sukanya menyendiri?
|💜_💜|
Jangan lupa vote dan comment yaaa guys
Kalo kalian mau lebih kenal denganku bisa cek : Instagram :andiqonitalutfiah Wattpad :QonitaLutfiah24
Thank you guys
Sampai ketemu di hari Rabu
Salam dari Qonita makhluk teruwu sejagat raya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|💜_💜|
Sekilas Tentang PhileightZone
Phile'sProject merupakan wadah yang menyatukan sembilan orang dengan kesukaannya dan keunikannya masing-masing, yaitu :
