Scene 16 (Pertemuan)

2 0 0
                                    

Aku masih mencintaimu, akan tetapi aku tidak tau apakah Allah meridhoi ku bersama mu ??
...
Andhika Surya Pratama

Ukhti, sejatinya bingkai taaruf harus berada dalam koridor saling menjaga hijab sejak awal dan berniat tidak membohongi dan menyakiti calon pasangan. Taaruf harus dilandasi oleh tujuan mulia pernikahan dan saling menjaga kejujuran serta kesetiaaan dari awal. Secara etika akhlak, sebaiknya dilakukan satu per satu. Jika tidak cocok dengan seorang akhwat atau ikhwan dalam satu proses taaruf, selesaikan atau tutup proses taaruf tersebut dengan cara yang baik dan setelah itu baru bertaaruf dengan akhwat atau ikhwan yang lain.

Jatuh cinta kepada lawan jenis, dari segi jatuh cinta itu sendiri bukanlah aib dan juga bukan dosa. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dan menjadi naluri yang ada secara alamiah pada setiap manusia normal. Nabi, orang suci, orang shalih, dan ulama mengalami jatuh cinta kepada lawan jenis sebagaimana manusia pada umumnya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ cinta kepada Khadijah dan Aisyah, ibnu Umar cinta yang sangat kepada istrinya, Ibnu Hazm cinta pada wanita yang sampai membuatnya menjadi ulama besar, Sayyid Quthub mencintai wanita namun gagal menikahinya, dll semuanya adalah contoh bagaimana perasaan itu adalah perasaan yang normal, wajar, natural, dan biasa.

Syifa dan Aliyah, bercakap-cakap di dalam kamar mereka berdua. Aliyah masih menanyakan sesosok laki-laki yang ditemui Syifa Siang hari itu.

Aliyah : Syifa apakah kamu tidak mau jujur kepadaku ??

Syifa : kuna sadiqana bishan ma hu ya Aliyah?? (Jujur tentang apa ya Aliyah)

Aliyah : min dzhalik alwalad ?? (Siapa laki-laki itu) yang kamu temui tadi ??

Syifa : dia masa lalu aku Yah, Dhika...

Aliyah : Andhika ?? Masa lalu mu itu ? Untuk apa dia kembali Syif?? Innalillahi...
Syif.. tapi kamu tidak punya rasa lagi kan sama dia ??

Syifa : ana la adri (aku tidak mengetahui nya).

Aliyah : lalu bagaimana ta'arufmu dengan Ishak??  Kamu udah menerima ta'aruf dengan dia?? kamu jangan menyakiti perasaan seseorang Ya Ukhti... 

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”
(QS Al Ahzab : 58)

Syifa :  Na'am iiniy aitafaham (Iya. Aku mengerti).

Keesokan harinya di kampus...

Andhika telah di angkat menjadi salah satu dosen di kampus tempat Syifa dan sahabatnya menempuh pendidikan Magister Pendidikan Bahasa Arab..

Pak Andhika : Assalammualaikum yaa akhi wa ukhti ?? Kaifa haluki (gimana kabarnya) ??

Mahasiswa/i : Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh. Alhamdulillah ana bikhoir (jawaban mereka semua serempak). Gimana kabarnya bapak ??

Pak Andhika : Alhamdulillah bikhoir (Alhamdulillah baik). Sebelumnya Saya akan memperkenalkan diri saya kepada kalian semua. Ismi Andhika Surya Pratama. Ana min Jakarta, syiear hayati " yakun makhluq mufid" (motto hidup saya "jadilah makhluk yang bermanfaat).

Deggg...tiba-tiba jantung nya Syifa berdegup setelah dosen itu memperkenalkan namanya.

Sebelumnya, pas pertemuan sore itu di kantin, Dhika tidak membuka masker yang menutupi wajahnya dia. Sehingga Syifa tidak mengetahuinya kalau dialah Andhika.

Pak Andhika : Ahmad?
Ahmad : hadiroh pak.
Pak Andhika :  Aliyah ?
Aliyah : Na'am
Pak Andhika : Dinda?
Dinda : iya
Pak Andhika : Maryam?
Maryam : na'am
Pak Andhika : Rina?
Rina : iyesss

Sesampai absensi namanya Syifa,, Andhika pun terkejut kenapa ada Syifa di dalam kelas yang ia ngajar ini.

Pak Andhika : Syi...Syifa Az-Zifatinayah?? Merasa gugup memanggil namanya
Syifa : Na'am

Sahabat nya Syifa pun sudah mengetahui nya dari tadi bahwa dosen yang sedang berdiri sekarang ini adalah masa lalu dari Syifa.

Tring.. hp Syifa berdering, bahwa chat masuk dari Ishak.

Ishak : Assalammualaikum.. Syif.. bolehkah saya bertemu dengan kamu, setelah kamu usai mata kuliah mu?? Di kafe biasa yah?

Syifa : In Syaa Allah. Akhi..

Setelah mata kuliah berakhir, sengaja Dhika memperlambat gerakan nya untuk keluar kelas, agar bisa mengobrol dengan Syifa.

Dhika : Assalammualaikum, syif. Apakah kamu ada waktu sebentar? Saya ingin berbicara denganmu.

Syifa : Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Afwan Pak. Saya tidak bisa, saya sudah ada janji dengan seseorang. Permisi.. Assalammualaikum

Dhika : Wa'alaikumussalam warahmatullahi...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berawal Dari Zina Berakhir Di JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang