Raya terbangun dari tidurnya, dan tersadar jika ia sekarang berada dikamarnya. Seingatan Raya tadi dia ketiduran waktu menonton film horror bersama Arsen dan temannya. Ia bertanya tanya siapa yang menggendong ke kamarnya saat ia tertidur. Ia tidak mau terlalu memfikirkan siapa yang menggendongnya, tidak mungkin juga Arsen yang menggendongnya.Setelah bergulat dengan pikirannya sendiri, Raya memutuskan untuk menelfon mamanya. Ia lupa belum memberitahu mamanya, entah apa yang ia fikirkan sampai-sampai ia lupa jika ia berada di negara orang.
Ia mengambil ponselnya dan menelfon mamanya
"Halo ma"
"Iya Raya, kamu gapapa kan disana?"
"Iya ma aku gapapa, tante Alya udah bilang ya?"
"Iya Ra kamu beneran gapapa kan? Mama papa sama kakakmu kawathir"
"Iya mama sayang Raya disini gapapa. Lagian kan Raya berada dirumah tante Alya jadi aman-aman disini"
"Yaudah, syukur deh kalo gitu. Kamu sementara tinggal dirumah Jeng Alya ya, sambil nunggu pasport kamu dibuatin sama kakakmu lagi proses. Kurang lebih 1 bulanan Ra"
"Apa? 1 bulan ma? Yang bener aja aku disini 1 bulan sebagai warga ilegal"
"Yang sabar sayang, mungkin bisa dipercepat proses pembuatanya. Kamu jaga kesehatan ya"
"Iya mama sayang"
"Ra Jeng Alya punya anak. Kamu temenankan sama dia?"
"Iyalah ma, satu atap sama Raya masa gak temenan"
"Iya Ra, dia ganteng satunya lagi juga ganteng tapi masih smp dia"
Ganteng? Apanya ganteng. Songong nyebelin iya. Batin Raya"Iya ma. Eh tante Alya punya 2 anak?"
"Iya Ra punya, satunya namanya Asem,Ares ah itulah pokoknya yang ganteng sendiri"
"Arsen ma, bukan Asem haha" Raya tertawa renyah
"Nah iya itu, mama lupa. Terus satunya namanya David. Mama belum pernah liat wajahnya, dia sekolah di Amerika Ra jadi kamu belum pernah ketemu dia.
"Masa sih ma, Raya kok belum tau ya"
"Nanti pasti kamu tau. Udah ya, mama mati in mama sambil masak ini. Telfonan sama kamu masakannya hampir gosong."
" iya ma""Kamu hati hati Ra"
"Iya ma Bye"
Raya memutuskan sambungan telefon dengan mamanya. Ia bernafas lega setelah memberitahu kabarnya pada mamanya, ia takut jika mamanya khawatir. Ternyata mamanya sudah dikabari oleh tante Alya.
Arsen, Alex dan Dodit mengobrol memakai gue-lo bahasa Indonesia karena mereka baru saja lulus S1 kuliah di Indonesia tepatnya di universitas Indonesia (UI) bersamaan. Jadi, mereka terbiasa memakai bahasa gue-lo sampai saat ini. Saat ini mereka bertiga melanjutkan kuliah di Universitas Nasional Singapura untuk melanjutkan S2. Mereka bertiga mengambil fakultas bisnis untuk melanjutkan bisnis orangtua masing-masing.
Arsen Alaska Abrisam menurut Raya tampan namun menyebalkan, putra dari tante Alya Yuliana Abrisam dan Om Revi Agustino Abrisam. Memiliki perusahaan bisnis besar, sama seperti milik keluarga Adhisti bernama Abrisam Company. Mama dan Papa Arsen adalah sahabat sekaligus rekan bisnis keluarga Adhisti,mereka sudah berteman sejak mereka SMA.
Alex Mahendra Prambudi sahabat Arsen yang menurut Raya cukup tampan, baik tidak menyebalkan seperti Arsen namun masih jomblo. Anak dari keluarga Prambudi juga sama seperti Raya dan Arsen. Papanya punya usaha bisnis bernama Prambudi Company, namun hanya tersebar dibeberapa tempat di negara Singapore.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Singapore
Teen FictionRaya sigadis cantik berlibur ke Singapore sendirian. Ya, travelling ke Singapore adalah impiannya sejak kecil. Namun yang terjadi diluar ekspetasi Cinta dan benci beda tipis🌻 Lanjut baca ajaa, liat liat dulu siapa tau cocok Happy reading❤❤ Plagi...