chapter 6

6 2 0
                                    

Cinta memang tak harus memiliki

🌼🌼🌼

Hari sudah pagi, Raya bangun dari tidurnya dan langsung mengecek ponselnya. Yang benar saja, tidak ada notif spesial di dalam ponselnya itu, karena ia sekarang berstatus jomblo setelah ia ditinggal mantan pas lagi sayang sayangnya:).

Ambyarr sekalii

Raya segera bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri, ia akan berendam di bath up untuk menghilangkan stressnya karena ia satu atap dengan si Arsen pria menyebalkan.

Setelah ia melakukan ritual mandinya, Raya berjalan ke dapur untuk sarapan. Di dapur Raya hanya mendapati keheningan, tidak ada orang sama sekali. Memang Bi Inem sedang pulang kampung karena anaknya sedang sakit dan mama papa Arsen sedang berada diluar negeri untuk kepentingan bisnis. Dengan mau tidak mau Raya akan menyiapkan sarapannya sendiri. Ia mengambil susu dan sereal dikulkas, namun bukan kulkas milik Arsen, Raya malas jika berdebat lagi dengan Arsen pikirnya. Setelah menyiapkan makanannya, Raya segera duduk didepan TV memutar videoclip EXO lagi dan menyantap sarapannya.

Saat video itu berputar menampakkan visual Suho yang menurutnya adalah jodohnya dimasa depan nanti.
"Ya Tuhan, jodohkanlah hamba dengan Suho Ya Tuhan. Ciptaanmu ini sungguh sempurna, hamba tidak kuat melihatnya" gumam Raya.

Nah kan, halunya kumat lagi.

Namun tiba-tiba TV tersebut mati.

"Lah abang Suho ku kok hilang. Mati lampu kali ya" keluh Raya yang nampak kesal sambil memegangi mangkuk sarapannya yang didalamnya sudah habis dilahapnya.

"Bukan lampunya yang mati, tapi otak lo yang mati" ucap seseorang dengan suaranya yang berat. Raya tahu pasti dengan nada ciri khas itu. Ya, dia si pria menyebalkan. Arsen.

"Plis deh Sen, gausa ngeganggu gue. Gatau apa lagi liat calon suami di TV. Sini kembaliin remotnya" ucap Raya kesal dan berjalan menuju arah Arsen untuk mengambil remot yang ia pegang. Namun saat Raya mengambil remot yang dibawa Arsen, Arsen mengangkat tangannya yang menggegam remot sehingga membuat Raya kualahan meloncat-loncat untuk mengambil remot dari Arsen. Tinggi Raya hanya sebatas dada Arsen.

Dasar pendek

"Berisik tau gak, lo nonton banci lagi nyanyi. Kedengeran sampek kamar gue. NAJIS" jawab Arsen dan menekan kalimat akhir yang membuat Raya semakin kesal dan kembali duduk di sofa kursinya.

Arsen berjalan mendatangi Raya untuk mengasihkan remot TV kepadanya. Arsen menyaksikan Raya dengan wajah cemberut dan pipinya menggembung. Membuat Raya terlihat lebih cantik menggemaskan pikirnya.

Kenapa dia terlihat cantik dan menggemaskan? Sialan! Umpat Arsen dalam hati.

Arsen melempar remot tersebut dan mendarat disebelah Raya.

"Lo liat TV gapapa, tapi jangan liat banci lagi nyanyi. NAJIS banget gue ngedengernya" ucap Arsen dan berlalu pergi.

Dari pada ribut sama Arsen, Raya memutuskan untuk menonton film romantis. Film tersebut membuat Raya menjadi ngantuk dan tidak lama ia tertidur lelap di sofa.

****

Arsen turun ke dapur untuk mengambil minuman, dan ia mendapati TV di ruang keluarga menyala.

"Habis liat TV nggak dimatiin, buang-buang listrik aja" gumam Arsen yang berjalan kearah ruang keluarga tersebut. Saat ia mengambil remot, ia mendapati gadis sedang tertidur lelap di sofa panjangnya. Melihatnya saja membuat ia tidak tega untuk membiarkan gadis itu terbaring di sofa seperti ini.

Love In SingaporeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang