สอง

2.2K 194 8
                                    


Haiii
Happy Reading gaes~

Haiii Happy Reading gaes~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 2
.
.
.


Pagi itu hujan deras sekali, Chimon menunggu di halte bus dengan panik, hujan deras akan menyebabkan macet parah, dan sampai sekarang bis yang dia tunggu tak kunjung kelihatan. Sementara itu hujan turun makin deras hingga pemandangan di depannya makin kabur, orang orang mulai menyingkir karena halte itu tak dapat lagi melindungi mereka dari terpaan hujan, dan Chimon masih berdiri sambil mencengkeram payungnya erat-erat, menahan tiupan angin yang makin kencang. Matanya bergantian melirik jam tangannya dan ujung jalan dengan harap-harap cemas, dia pasti akan terlambat hari ini, Khun Earth, manajer lapangannya yang galak itu pasti akan marah besar karena pagi ini dia dijadwalkan meeting pagi dengannya, lelaki itu sangat tepat waktu dan dia tidak suka menunggu.

Tiba-tiba sebuah mercedes hitam legam yang sangat mewah meluncur mulus dan berhenti tepat didepan Chimon. Mulanya Chimon tidak menyadari kalau mobil itu berhenti untuknya karena perhatiannya terlalu terfokus pada ujung jalan, tetapi ketika pintu mobil itu mendadak terbuka, Chimon hampir terlonjak karena kaget,

"Masuklah",

Mulanya Chimon ingin mendamprat siapapun pengemudi mobil itu yang dengan seenaknya mengira Chimon adalah lelaki gampangan yang mudah dibawa, tetapi ketika Chimon merasa mengenali suara lelaki itu, dengan ragu ditundukkannya kepalanya untuk memastikan bahwa pegemudi itu sesuai dengan dugaannya,

Mata cokelat gelap tajam itu membalas tatapannya, yah kalo tidak bisa dibilang sedang sial, setidaknya dugaannya tidak salah,

"Ayo masuk, kau akan basah kuyup jika berdiri terus disitu, kita kan searah", Nanon agak berteriak mengalahkan derasnya suara hujan dan petir yang bersahut-sahutan.

Chimon masih berdiri ragu-ragu, perjalanan ke kantor kan jauh dan lama, Chimon merasa enggan dan tak tahu apa yang akan dibicarakan dengan lelaki itu sepanjang jalan, lagipula... Chimon melirik dengan cemas ke arah payungnya, payungnya basah kuyup dan menetes-netes dan interior mobil itu sepertinya sangat bagus, jika kena air.....

"Masuk Chimon Wachirawit! Aku tak peduli dengan payung basah itu! Kau akan membuat kita berdua terlambat!, masuk, atau aku sendiri yang akan menyeretmu...",

Suara geram Nanon lah yang menyadarkan Chimon dari keraguannya, dengan cepat dia memasuki pintu yang terbuka dan duduk di sebelah Nanon,

Satu detik setelah pintu tertutup, Nanon langsung menginjak gas menjalankan mobilnya, seolah takut Chimon berubah pikiran.

Nanon melirik sedikit pada Chimon yang memandang cemas pada payung yang meneteskan air di tangannya,

"Taruh saja di tempat dibelakang, pengurus mobilku akan membersihkannya, dan pasang sabuk pengamanmu",

Secara otomatis Chimon menoleh kebelakang dan menemukan wadah plastik silinder ditengah jok belakang, mungkin tempat koran atau semacamnya, tapi wadah itu kosong dan Chimon meletakkan payung itu disana, lebih baik daripada payungnya meneteskan air membasahi kursi kulit yang mewah atau karpet tebal mobil ini,

Romantic Story About Chimon {NaMon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang