สาม

2.5K 184 12
                                    

Chapter 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 3
.
.
.





Chimon melirik Nanon agak ketakutan ketika lelaki itu membelokkan mobilnya ke areal hotel berbintang lima. Lelaki itu sama sekali tak mengajaknya bicara. Dia menyetir mobil dengan tenang tetapi rahangnya menegang seperti menahan marah. Apakah lelaki itu akan berbuat kasar padanya untuk melampiaskan kemarahannya?

Tadi siang dia sudah menghina lelaki itu dan dia menyadari bahwa ego seorang lelaki sangat mudah terluka. Dia ketakutan kalau Nanon akan melampiaskan kemarahannya dengan kasar, dia tidak pernah disentuh lelaki sebelumnya selain ciuman dan pelukan dari Purim yang tidak pernah melebihi batas.

Apakah dia harus memberitahu Nanon kalau dia masih perawan? Lelaki itu dari awal sudah beranggapan dia murahan, bagaimana jika...

Chimon terlonjak ketika pintu terbuka, ternyata Nanon sudah keluar dari mobil dan membukakan pintu penumpang,

Lelaki itu mengernyit ketika melihat wajah Chimon yang pucat pasi,

"Ayo", gumamnya kaku, dan meraih tangan Chimon untuk membantunya keluar dari mobil.

Setelah Nanon menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas hotel untuk diparkir, mereka berjalan bersisian memasuki lobby hotel yang sangat mewah.

Resepsionis hotel menerima mereka dengan ramah dan memberikan kartu kamar yang dipilih Nanon,

Bahkan di dalam liftpun mereka lewati dengan keheningan.

Kamar itu begitu luas dan sangat mewah sehingga Chimon terpaku sambil terkagum-kagum akan keindahan interiornya.

Nanon hanya berdiri di sana menatapnya,

"Kau pasti belum makan, aku akan memesan makan malam di kamar", lalu lelaki itu melirik Chimon dengan sinis,
"sementara itu, kupersilahkan kau mandi duluan, badanmu basah, kau bisa mandi dengan air hangat"

"Ta...tapi, saya tidak membawa baju..."

Nanon sengaja menatap Chimon dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan begitu intens sehingga wajah Chimon merah padam.

"Aku akan memesan pakaian di butik kenalanku, besok pagi pesanan akan diantarkan kemari. Bajumu yang basah letakkan ditempat yang disediakan di kamar mandi, petugas hotel akan mengambilnya untuk di laundry, sementara itu....",

Nanon sengaja menggantung kalimatnya dengan penuh arti, "malam ini kau tak perlu repot-repot memikirkan baju, toh kau tak akan sempat mengenakannya",

Romantic Story About Chimon {NaMon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang