หก

1.8K 165 1
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading






Chapter 5
.
.
.







Chimon hampir saja terlambat kerja, dia menarik napas panjang melihat jam absennya...hanya kurang satu menit.

Dengan segera dia melangkah masuk ke mejanya, teman-teman seruangannya sudah mulai sibuk bekerja. Chimonpun mulai berkonsentrasi, tapi matanya hanya menatap kosong ke layar komputer, pikirannya mengingat ke kejadian semalam dan dia mengernyit, Dia merasa murahan sekali, menjual diri kepada laki-laki itu tetapi terlena dengan rayuannya. Mau bagaimana lagi, lelaki itu adalah jelmaan Eros penakluk cinta dengan segala pengalaman dan keahliannya, sementara Chimon baru pertama kalinya bercinta.

Tuhan, ampunilah dosa-dosaku. Chimon memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya sebelum mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan.

"Iya, aku juga tidak menyangka", suara berbisik dua rekan disebelahnya menarik perhatian Chimon, "Rasanya seperti bukan Khun Nanon."

Mendengar nama lelaki itu disebut mau tak mau Chimon menajamkan telinganya, mendengarkan.

"Tadi kami serombongan habis sarapan berpapasan dengan Khun Nanon, kami hanya menunduk karena biasanya Bos besar itu hanya melirik dari sudut matanya, mengangguk selama sedetik lalu pergi dengan acuh tak acuh."

Wanita itu menghembuskan napas takjub, "tapi tadi,,,, astaga! Khun Nanon bahkan berhenti, tersenyum ramah dan menanyakan kabar kita semua....", suaranya terpekik hampir histeris, "Dan senyumnya yang sangat jarang itu,,,bukannya menjawab semuanya malah terpesona dengan mulut menganga, ada yang mencoba menjawab tp yang keluar hanya suara tercekik", lanjutnya menggebu-gebu.

"Khun Nanon sama sekali tidak merasa terganggu dengan sikap konyol kami. Dia malah tertawa geli dan melambaikan tangan ramah sebelum pergi......benar benar anugerah tak terlupakan! Menurutmu.........."

Chimon beranjak berdiri ke kamar mandi, tak tahan mendengarkan pemujaan pemujaan terhadap laki-laki itu.

Tapi tetap saja dia ikut bertanya tanya, Chimon terpekur di depan pintu kamar mandi.

Dia berpikir mengenai perubahan sikap Nanon dikantor, bosnya itu memang selalu memasang wajah dingin, ketus dan jarang bicara, banyak pegawai di sini yang takut sekaligus memujanya karena sikapnya itu........tapi kenapa dia berubah ramah?

"Memikirkanku?"

Suara yang diucapkan dengan pelan dan lembut itu membuat Chimon membalikkan tubuhnya mendadak dengan terlonjak kaget dan hampir menabrak orang yang berdiri dibelakangnya.

Matanya langsung bertatapan dengan matacokelat kelamnya yang tajam, obyek pikirannya.

Dan kenapa si bos ada di sini? Di lorong menuju kamar mandi lantai 3 padahal dia punya kamar mandi sendiri di ruangannya?

Romantic Story About Chimon {NaMon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang