สิบสอง

1.8K 163 27
                                    

Happy reding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reding






Chapter 12
.
.
.






Chimon berlari, tanpa sadar melepaskan diri dari pelukan Nanon, dia berlari penuh air mata, ke kamar perawatan Pluem, kerinduannya membuncah, rasa syukurnya tak tertahankan.

Ketika sampai di depan pintu perawatan nafasnya terengah, dia berhenti karena pintu itu masih di tutup rapat, Perawat Jane tergopoh-gopoh mengejarnya,

"Ai'Chimon, jangan masuk dulu, dokter baru menstabilkan kondisinya."

Penantian itu terasa begitu lama, sampai kemudian Chimon diijinkan masuk, hanya lima menit untuk sekedar menengok Pluem, setelah itu dokter harus mengevaluasi kondisinya Pluem lagi.

Dadanya sesak tak tertahankan ketika mata itu balas menatapnya, mata yang selama ini terpejam, tertidur dalam damai, membuat Chimon menanti, mata itu sekarang terbuka, hidup, dan balas menatapnya,

"P'Pluem,"

Suara Chimon serak oleh emosi, dan tangisnya meledak, dia menghampiri tepi ranjang, ke arah Pluem yang masih terbaring, pucat dengan alat-alat penunjang kehidupan yang masih menopangnya, tapi hidup dan membuka mata.

Chimon meraih tangan Pluem dan menciumnya, lalu menangis.

"P'Pluem."

Banyak yang ingin Chimon ungkapkan, dia ingin mengucap syukur karena Pluem akhirnya bangun, dia ingin merajuk karena Pluem memilih waktu yang begitu lama untuk terbangun, dia ingin menangis kuat-kuat, tapi semua emosi menyebabkan suaranya tercekat di tenggorokan.

Air mata tampak menetes dari pipi Pluem, lelaki itu mencoba berbicara, tetapi tampak begitu susah payah,

"Stttt...Kau tidak boleh bicara dulu," gumam Chimon lembut, mencegah Pluem berusaha terlalu keras, "Mereka memasang selang di tenggorokanmu, untuk makanan, kau koma selama kurang lebih dua tahun."

Mata Pluem menatap Chimon, tampak tersiksa, dan dengan lembut Chimon mengusap air mata di pipi Pluem,

"Nanti, setelah mereka yakin kondisimu membaik, mereka akan melepas selang itu dan kau akan bisa berbicara lagi, tapi sekarang, kau cukup mengangguk atau menggeleng saja ya, sekarang..." Chimon menelan ludah, menahan isak tangis yang dalam, "Sekarang kita harus mensyukuri karena kau akhirnya terbangun, ya?"

Pluem menganggukkan kepalanya, dan seulas senyum dengan susah payah muncul dari bibirnya,

"Sekarang istirahatlah dulu, dokter akan mengecek kondisimu lagi" bisik Chimon lembut ketika melihat isyarat dari dokter yang menunggui mereka.

Ketika Chimon akan beranjak, genggaman Pluem di tangannya menguat, Dengan lembut Chimon menoleh dan memberikan senyuman penuh cinta kepada Pluem,

"Aku tidak akan kemana-mana, aku harus menyingkir karena dokter akan memeriksamu lagi, tapi aku tidak akan kemana-mana, aku akan berada di dekat sini sehingga saat kau butuh nanti aku akan langsung datang."

Romantic Story About Chimon {NaMon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang