Rembulan begitu indah malam ini. Seolah semesta mengizinkan para muda-mudi untuk melakukan runitas yang selalu mereka lakukan tiap malam minggu.
Tak kalah dengan rembulan yang indah di atas cakrawala, kini duduk seorang gadis cantik yang berbalut kemeja putih di depan sebuah piano yang berwarna hitam pekat. Jari-jari tangannya yang lentik seolah tak sabar untuk menekan tuts piano didepannya. Cantik dan menawan sekali gadis itu.
Gadis itu menatap ke seluruh penjuru sudut cafe yang sangat ramai. Ia memejamkan matanya sejenak lalu menghela nafas pelan. 'huh tenang, jangan panik. Anggap aja kek biasa, nggak boleh grogi' ucapnya menyemangati diri sendiri.
Gadis itu adalah Nesya Salsabila A. Gadis yang baru saja akan masuk SMA. Gadis itu sangat menyukai semua tentang seni dan sastra. Baginya seni dan sastra itu bisa memberikan ketenangan, dan melampiaskan perasaan kita kesana. Itulah mengapa ia sangat menyukai sesuatu yang berbau seni dan sastra.
'Menghabiskan waktu dengan sesuatu yang selalu membuat kita penasaran itu lebih baik, daripada harus berenang di laut kesedihan, yang hanya bisa menambah beban pikiran.' ya bisa dikatakan seni dan sastra sangat membuat Nesya sangat tertarik untuk terus mempelajarinya. sastra begitu indah jika terus kita mempelajari.
Tiba-tiba seorang laki-laki menghampiri Nesya dari belakang dan menepuk bahunya pelan. "Are you okey, Sya?" Tanya laki-laki itu khawatir.
"just a little nervous" bisiknya.
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya pelan seolah mengerti apa yang dirasakan oleh gadis itu. ia menepuk pelan kepala gadis itu. "don't worry, Sya. I'm sure you can do it. Lagian kamu udah terbiasa kan tampil kek gini? Trus kenapa bisa grogi gini?" Kata laki-laki itu lembut.
Nesya menyilangkan kedua tangannya seolah ia sedang marah. "issh... Jangan gitu, nanti rambutnya berantakan. Kalo berantakan nanti aku jadi jelek tau" cebik Nesya.
Laki-laki itu terkekeh pelan melihat tingkah Nesya yang sudah memajukan bibirnya beberapa senti "Whahaha, tetep cantik kok. Lagian kamu si, Padahal udah biasa main alat musik di depan orang banyak. Udah sering juara juga. Eh... sekarang malah sok-sok an grogi-grogi, atau karena ada crush kamu ya? mangkanya sok-sokan jadi grogi" ucap laki-laki itu sambil menyentil hidung mancung milik Nesya.
Laki-laki itu adalah James manager di Kafe tempat kerjanya. James sangat dekat dengan Nesya. Baginya Nesya itu sangat berbakat karna hampir semua alat musik dia bisa memainkannya, Suaranya yang indah dan lembut. Dan ia juga seorang pelukis yang lukisannya sangat indah, ia juga seorang penulis novel dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan gadis itu. dan satu lagi, jangan kalian kira kalau dia menyukai Nesya. Dia sangat menyayangi Nesya seperti adiknya. Karena James hanya anak tunggal yang dulu sangat ingin punya adik perempuan tapi tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Abadi Dalam Karyaku
Teen FictionBagaimana rasanya jatuh cinta dan dicintai anak seni? Pasti seru bukan dicintai oleh seorang seniman? "Katanya jika berhasil membuat seniman jatuh hati, maka saat itu juga pelakunya dinyatakan abadi dalam karyanya" And yaa... look at this. Kamu aba...