"Nih"sebuah sapu tangan terulur kearah Rafel.
Rafel pun mendongakkan kepalanya dan melihat seorang gadis yang memakai pakaian serba hitam."buat?"
"Hapus air mata kakak" ujar cewek itu yang senantiasa menjulurkan sapu tangan kearah Rafel.
Rafel pun mengambil sapu tangan dari cewek itu."Makasih"
Dan dibalas deheman kecil dari cewek itu."Kenapa?"
"Apanya" tanya Rafel yang malah balik bertanya.
"Wajah kakak"
"Berantem"
"Kakak udah selesai?" tanya cewek itu yang diketahui adalah Nesya.
"Udah, emang kenapa?"
"Obatin"ujar Nesya datar.
"Apanya"
"Luka kakak"
Rafel hanya mengulum senyum mendengar penuturan Nesya. Teryata dibalik dari sifat es-nya Nesya teryata dia adalah orang yang perhatian.
"Ikut"
Rafel mengeryit heran dengan perkataan Nesya yang sangat irit bicara dan bisa membuat orang pusing tujuh keliling mendengarnya.
"Kemana?""Rumah"
"Lo bisa nggak jangan terlalu irit kalo ngomong gue jadinya bingung" kesal Rafel.
"Rumah aku deket sini, jadi kalo luka kakak mau aku obatin, ikutin aku dari belakang" jelas Nesya.
"Kenapa nggak bareng aja"
"Motor"
"Ck. Baru aja ngomong panjang tadi, malah irit lagi"
"Ikut aku, atau aku tinggalin" tuturnya dan langsung melenggang pergi kearah motornya.
"Ikut" teriak Rafel. Karna jarak mereka hampir terlampau jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Abadi Dalam Karyaku
Novela JuvenilBagaimana rasanya jatuh cinta dan dicintai anak seni? Pasti seru bukan dicintai oleh seorang seniman? "Katanya jika berhasil membuat seniman jatuh hati, maka saat itu juga pelakunya dinyatakan abadi dalam karyanya" And yaa... look at this. Kamu aba...