4. Fotbar

48 5 0
                                    

"Tempat persembunyianmu terlalu mudah digapai, nggak asik!"

~Nesya salsabila~

~Nesya salsabila~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke. Adik-adik untuk most kali ini kalian diberi tantangan untuk meminta tanda tangan dan juga fotbar bareng anggota OSIS yang akan bersembunyi diseluruh sekolah ini" seru Zein selaku ketos di sini.

"Tapi...kakk....emm sekolah ini kan luas! mana panas lagi" kelu salah satu siswi most berambut ikal dan dibalas anggukan kepala oleh seluruh peserta most yang lain.

Memang benar gedung sekolah Zee senior high school ini sangat besar dan luas. Jika harus mengelilingi seluruh sekolah ini pasti akan begitu melelahkan.

"Nggak ada bantahan! jika kalian tidak menyelesaikan tantangan ini kalian akan mendapatkan hukuman dari para OSIS" ucap Zein tegas dan tak terbantah. "Oke tantangan dimulai sekarang" lanjutnya.

"Go...go.." seru Rey selaku wakil ketos.

Seharusnya mereka tidak lagi mengurusi kegiatan seperti ini karena mereka berdua sudah kelas duabelas sekarang. Harusnya mereka sekarang sedang fokus belajar saja dan tidak mengurusi kegiatan seperti ini. Mau gimana lagi sebelum masa jabatan mereka belum digantikan mereka masih memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan ini.

Seluruh peserta most langsung berhamburan mengelilingi sekolah untuk mencari keberadaan para anggota OSIS yang bersembunyi dan entah itu dimana.

Dilain sisi kini keempat cowok the most wanted dan juga termasuk the OSIS boy di Zee senior high school sedang bersembunyi diatas rooftoof yang mereka kira pasti tidak akan ditemukan oleh para peserta most itu.

"Keknya mereka nggak akan nemuin kita disini" celetuk Faiz sambil menselonjorkan kakinya.

Gio hanya memutar matanya malas mengendengarkan ucapan Faiz. "Yaiyalah bego! Siapa juga yang mau naikin tangga sampai kelantai empat. Cuma orang bodoh yang mau naik kesini" kata Gio kesal dan mulai mengeluarkan ponsel dari saku celana abu-abunya.

"Dan itu lo!" sahut Azka tiba-tiba.

"Hahaha" seketika tawa Faiz pecah mendengarkan ucapan Gio tadi. Berbeda dengan Azka dan Zey yang malah memilih diam dari pada mendengarkan ucapan unfaedah dari Faiz dan Gio.

"Miror mas" ledek Gio kesal sambil mengembungkan pipinya dan menyilangkan tangannya didepan dada. Kek cewek aja!!.

"Dari pada bosen gini. Kita mabar aja yok" ajak Gio yang sudah mengeluarkan handphonenya.

"Ayok! dah lama gue kagak mabar sama lu pada" kata Faiz semangat.

"Kate lu kagak pernah mabar bareng, lu aja sering ngapelin kerumah Zey kek ngapelin pacar sendiri, cuman buat mabar doang. Mana mainnya triak-triak kek orang utan sampe-sampe dedek Zhazha gua kebangun karna lu, trus kita kena omel dah sama mama Zhivana" unjar Gio kesal sambil mengingat ingat kejadian tempo hari dimana mereka semua kena omel gara gara Zhazha terbangun dari tidurnya karna ulah Faiz dan Gio. Miror mas! lu berdua sama aja!

Kamu Abadi Dalam KaryakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang