PRO-LO-GUE

269 47 15
                                    

Minggu, 10 Februari.
08.15 WIB.

"GANIA AVIMOLAR! BANGUNN!!!" Teriak seorang wanita berumur 39 tahun menggema ke seluruh penjuru kediaman Remolar.

"5 Menit lagi yaa" Ujar Gania santai, masih dengan mata yang terpejam.

"Yaudah, 15menit kamu belum turun kebawah, nama kamu Mama coret dari Kartu Kelurga" Guyon Erika Avilar- Ibunda Gania.

Mendengar hal itu sontak Gania membuka matanya lebar, tanpa ba-bi-bu ia berlari ke kamar mandi meninggalkan Erika yang masih berdiri di samping ranjang tidurnya. Padahal Gania pun tau itu hanya lelucon semata.

Erika menggelengkan kepala melihat tingkah anak gadisnya itu. Erika kemudian turun ke lantai bawah untuk sarapan, namun sebelum itu ia memberi pesan pada Gania untuk memakai dress yang ia belikan kemarin.

☄️☄️☄️

Gania sudah nampak segar sekarang. Gania memakai dress polos berwarna pink pastel, rambut lurusnya ia gerai. Gania juga merias wajahnya dengan bedak super tipis dengan Lipstick berwarna nude.

"Selamat Pagi!" Sapa Gania saat sampai di Ruang Makan. Disana sudah ada Erika dan suaminya- Reno Remolar.

"Pagi!" Ujar Erika dan Reno.

"Kak Rey mana?" Tanya Gania yang menyadari Kakak kesayangannya itu tidak berada disana bersama mereka.

"Gak pulang. Dia nginep dirumah sepupu kamu, Bara" Jawab Reno.

"Oh gituu" Ujar Gania.

Gania sempat terbingung-bingung tatkala melihat banyak sekali makanan yang disediakan untuk sarapan kali ini dan juga kenapa Erika menyuruhnya untuk memakai Gaun, padahal Gania turun hanya untuk sarapan.

Lalu, rumahnya nampak sepi. Biasanya ketika pagi seperti ini, akan ada pelayan yang mondar-mandir. Gania berfikir, apakah Erika seorang diri yang memasak ini semua?.

"Ma, Gania mau tanya deh" Ujar Gania ketika duduk dihadapan Mamanya.

"Apa?" Tanya Erika.

"Ini kenap---" Ucapan Gania menggantung tatkala mendengar bel rumah berbunyi.

"Ada tamu tuh. Gania bukain pintu dulu sana" Titah Reno diangguki oleh Gania.

Gania berjalan ke arah pintu dengan sedikit cepat, karena jarak dari Ruang Makan ke pintu utama lumayan jauh.

"Eh, Om Niko sama Tante Vina. Masuk Om Tante" Ujar Gania ketika melihat 2 teman karib Erika dan Reno. Sebelumnya, Gania menyalimi punggung tangan Niko dan Vina.

"Gania apa kabar sayang?" Tanya Vina.

"Baik Tante. Tante sama Om gimana? Baik juga kan?" Tanya Gania.

Niko dan Vina mengangguk. Vina kemudian merangkul Gania. Gania pun tidak merasa terusik, karena Gania mengenal dekat Vina dan juga Niko.

"Paaaah! Ada Om Niko sama Tante Vinaa!" Teriak Gania.

"Ganiaa, ajak Om Niko sama Tante Vina kesini!" Sahut Reno.

"Yaudah, yuk Om Tante".

Ketika hendak kembali berjalan, ponsel Gania yang ada digenggamannya berdering.
Ponselnya menyala dan menunjukan ada panggilan masuk dengan nama yang tertera yakni Zuparman Fernandez.

"Eh, Om sama Tante duluan aja ke Ruang Makan. Gania mau angkat telfon dulu" Ujar Gania sopan.

"Yaudah Om sama Tante duluan ya, kamu jangan terlalu lama telfonannya" Ujar Niko.

Gania's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang