8. Gania's Story

46 22 3
                                    

7 Maret.
12.21 WIB di Kediaman Remolar.

Terhitung 5 hari sudah Gania hanya menghabiskan harinya di Kamar. Meskipun keadaanya kian membaik, namun Gania masih tetap dianjurkan untuk istirahat hingga keadaannya benar-benar pulih.

Gania nampak sangat bosan. Hari ini merupakan hari pertama dirinya harus mengawas mahasiswa yang mengikuti UAS, namun dirinya berhalangan hadir dan berakhir digantikan oleh orang lain. Untung saja Dosen memaklumi akan hal ini.

Saat ini, Gania sedang memainkan ponselnya sembari duduk bersandar ke kepala Ranjang. Gania membuka galeri foto, melihat fotonya bersama teman, dan juga bersama Zidan.

Gania terus meng-scroll galeri nya, hingga sampai di album tahun 2017. Tahun dirinya menjalin kasih dengan seseorang yang sangat ia sayang, seseorang yang meninggalkannya bersama dengan banyak kenangan.

Gania mengklik salahsatu fotonya bersama dia.  Tidak, Gania harus melupakannya. Gania akan memulai hidup baru bersama Zidan.

Prinsipnya, jika ingin maka usahakan.
jika berusaha, maka tuntaskan.

Di setiap foto, Gania dulu selalu menuliskan nama yang berbeda di File nya. Contohnya di Foto itu. -Yaya Putra<3-

Tidak ingin terlarut dalam kenangan, Gania lantas menaruh kembali ponselnya diatas nakas. Ah, mengingat hal semacam itu hanya membuat kepala pusing saja.

Tok tok tok! (Pintu diketuk)

"Neng Ganiaa?" Panggil seseorang dari luar Kamar.

"Masuk aja ga dikunci" Jawab Gania dari dalam.

Kemudian pintu dibuka dan menunjukan Bi Ratih yang membawa semangkuk bubur serta segelas susu.

"Makan, terus minum susunya. Terus minum obatnya. Terus tidur lagi aja" Ucap Bi Ratih tanpa jeda.

"Terus terus mulu kaya tukang parkir aja Bi" Lawak Gania membuat Bi Ratih tertawa.

"Dibawah ada den Zidan. Gania mau kebawah atau Zidan aja yang Bibi suruh kesini?" Tanya Bi Ratih.

"Dari kapan dia ada disini?" Tanya Gania heran. Pasalnya, Zidan tidak mengirimnya pesan terlebih dahulu.

"Barusan" Ujar Bi Ratih.

"Ohh. Suruh sini aja, Gania masih lemes" Ujar Gania. Hanya alasan. Gania bukan lemas, tapi malas kebawah.

"Sip. Bi Ratih kebawah dulu ya Neng" Ucap Bi Ratih.

"Okay" Kata Gania.

Baru saja 2suap Gania makan, tiba-tiba dia merasa mual. Ya kalian pasti taulah, orang sakit itu pasti semua makanan dibilang gaenak dan malah bikin mual. Kemudian Gania berlari ke Kamar Mandi yang ada di Kamarnya untuk memuntahkan kembali apa yang sudah ia kunyah dan telan.

-ZIDAN POV-

"Den Zidan keatas aja samperin" Kata Bi Ratih.

"Sekalian bawa aja buahnya keatas, Zidan" Tante Erika nyaut. Sebagai calon menantu yang baik, gue jengukin Gania bawa buah ditangan. Gue bawa buah-buahan yang udah dipotong jadi kecil gitu.

Akhirnyaa gue ke Lantai 2 buat jengukin Gania di Kamarnya. Gue tau ni orang pasti udah sembuh. Ya walaupun, tadi sama Om Reno pas ngobrol-ngobrol katanya Gania ni suka muntahin makanan padahal udah ketelen.

Btw, Om Reno lagi ada dirumah.

Tok tok tok...

Ngetuk Pintu dulu gan biar dikate sopan.

Gania's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang