4. Gania's Story

73 31 3
                                    

Minggu, 17 Februari.
10.32 WIB.

-GANIA POV-

Cuma mau berbagi kesedihan. Mama Papa lagi PacaranTime, Kak Reyhan lagi kumpul sama anak ajal. Gue?

Nolife...

FYI, gue kemarin Qtime sama Keluarga bareng Keluarga Zidan juga. Terus, ada kabar gembira nih. Nikahan gue sama Zidan diundur jadi 5bulan lagi. Goodnews shaaay!

Udah dari subuh gue cuma golar-goler dirumah sambil nonton Netflix di Laptop. Buka tutup ponsel cuma geser-geser homescreen. Mau buka medsos, tapi gaada yang penting. Palingan juga ada chat masuk dari Atika, kalau engga ya dari Rangga. Kalau bukan juga paling kating gue di Kampus, gapernah gue balesin karena kebanyakan kating nya itu termasuk golongan cowo udah punya pasangan, tapi tetep godain cewek orang.

Zidan??? Dia lagi gabisa dihubungin, because his phone...

Flashback on••

Zidan kini tengah menemani Gania dirumahnya. Tadi Erika menitipkan Gania pada Zidan sebelum ia dan Bi Ratih berangkat ke Toko Kue milik Erika untuk mengecek segala sesuatunya.

Gania sebetulnya sudah menolak, namun Erika bersikeras untuk tetap meminta Zidan menemani Gania. Seperti inilah akhirnya. Gania yang tengah kedatangan tamu bulanannya sedang badmood mode on  dan Zidan pun turut badmood karena hanya bisa pasrah dijadikan pelampiasan rasa nyeri oleh seorang Gania Avimolar. 

"Jiduun" Lirih Gania.

"Ape sukinem?" Tanya Zidan malas. Bagaimana tidak? Dirinya tadi sudah mulai terlelap tiba-tiba dicubit sangat keras oleh Gania dengan alasan tidak jelas.

"Anterin ke Kamarmandi" Ujar Gania.

"Sendiri aja lah! Masa ngajak-ngajak gue. Setres lu ya" Tolak Zidan.

"Lo gila ya? gelap banget ini. Kalau didalem ada apa-apa gimana?" Ujar Gania masih dengan suara yang lemas.

Gelap? Ini dikarenakan adanya pemadaman listrik serentak dan sekarang pun langit sudah mulai gelap karena waktu sudah menunjukan hampir Maghrib.

"Pake senter dong di HP" Usul Zidan enteng masih dengan matanya yang terpejam dan lengan yang setia menghimpit guling. Zidan tiduran di karpet yang berada di lantai Kamar Gania.

"HP gue kan tadi modar gara-gara lo juga, ZIDANNNNN!" Ujar Gania mulai kesal.

"Yaudah ni pake hp gue" Ujar Zidan sambil menyerahkan ponselnya pada Gania.

Gania pun menerima. Setelah itu, ia langsung melesat ke Kamarmandi yang ada di Kamarnya. Namun 5menit kemudian, listrik kembali menyala.

Sudah 15menit berlalu, Gania belum juga menampakan batang hidungnya yang membuat Zidan khawatir seketika.

"Gania!" Panggil Zidan.

"I-iyaa" Jawab Gania.

"Lu ngapain sih? Lama bener" Ujar Zidan.

"Sebentar!" Teriak Gania.
"Duh gimana dong ini" Gania bermonolog.

Setelah menenangkan dirinya, Gania pun keluar dan Zidan langsung menghampirinya.

"Lama banget. HP gue mana?" Tanya Zidan.

"Jidun, maap banget" Ucap Gania.

"Kenapa?" Tanya Zidan.

Gania's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang