11. Gania's Story

36 14 0
                                    

21 April.

Tak terasa tinggal 3 bulan lagi Gania dan Zidan akan merubah status mereka. Sejauh ini semuanya terkesan baik-baik saja, Putra pun sudah lama tidak menunjukan keberadaanya.

Gania mencoba berdamai dengan masa lalunya. Setiap paginya, Gania selalu memantapkan diri untuk tidak lagi menangisi Putra. Seperti yang kalian tau, sebetulnya Gania merupakan sosok yang kuat dihadapan semua orang namun menjadi lemah dikala menyendiri menjelang tidur.

Sedangkan Zidan, dirinya turut membantu Gania bangun dari keterpurukannya. Disamping itu pula, ada sebuah rahasia besar yang sedang mati-matian ia jaga dari semua orang. Zidan ingin memberitahu semua orang, namun ia sedang memilih waktu yang tepat.

☄️☄️☄️

Zidan nampak tengah berdiam diri di tepi Kolam Renang. Hari ini pikirannya tampak kacau. Dirinya teramat sangat bingung dengan situasi yang sedang ia sendiri hadapi.

"Diliat-liat ada bocah alay ni lagi galau" Ujar seseorang yang menghampiri Zidan.

Zidan pun menoleh, mendapati Niko yang baru saja duduk di sebelahnya lalu menyilangkan kakinya. Zidan menatap garang Niko yang malah dibalas tatapan jahil olehnya.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Niko.

Zidan menghela nafas.

"Ayah tau kan kakaknya Gania itu siapa?" Ujar Zidan. Mendengar hal ini, Niko langsung mengerti apa yang tengah anaknya fikirkan.

"Ayah tau. Ayah mau kasih saran sama kamu, cepat beritahu semuanya kepada Keluarga Gania sebelum mereka mendengarnya dari mulut orang lain" Jawab Niko.

"Zidan cuma cari waktu yang tepat aja, Ayah. Zidan mau ceritain semuanya, tapi gak sekarang" Kata Zidan.

"Jangan kelamaan. Semakin cepat, semakin bagus. Ayah yakin, mereka semua akan mengerti. Mereka juga ga akan menjauhi kamu, begitu mereka tau kalau kamu cuma seorang mantan" Ujar Niko.

"Emang iya udah mantan. Tapi ini bukan sekedar anggota, Ayah" Jawab Zidan gemas.

"Udah, kamu atur waktu aja. Ceritakan semuanya. Kalaupun mereka tidak menerima, itu ga akan lama. Seiring berjalannya waktu, mereka akan mencoba berdamai dengan masa lalu mu. Beneran gak akan lama, mereka semua orang baik" Ujar Niko.

"Zidan usahain seminggu ini semuanya udah Zidan ceritain ke mereka" Kata Zidan.

"Good boy" Jawab Niko sambil tersenyum bangga.

Akhirnya kedua lelaki itu bercengkrama santai dan melupakan pribadi asli mereka yang sama-sama jahil, idiot dan tidak jelas.

☄️☄️☄️
12.31 WIB.

Zidan tengah bertamu ke Rumah Gania. Saat ia menunggu untuk dibuka kan gerbang, namun ia mendapati Satpam yang bertugas menjaga Rumah Gania tengah terlelap di Posnya. Kemudian dengan segala akal jahilnya, ia turun dari motor dan mendekati Mang Cecep berniat untuk membuat Mang Cecep terkejut hingga sadar dari alam mimpinya.

"MANG CECEP ADA MALING! " Pekik Zidan.

"Astapiruloh?! Mana? Mana malingnya?!" Pekik Mang Cecep siaga memegang pentungannya.

Zidan pun terbahak memegang perutnya. Zidan sangat tidak bisa menahan tawa ketika melihat wajah Mang Cecep ketika terkejut.

"Gaada maling Mang, adanya anak Sultan disini" Ujar Zidan masih dengan kekehannya.

"Aishh, Den Zidan ini selalu aja bikin Mamang mau jantungan" Omel Mang Cecep.

"Ya maaf deh, Mang. Lagian Mang Cecep bukannya nugas malah bobo" Ujar Zidan.

Gania's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang