pahatan rahang tegas itu senantiasa meneliti dokumen- dokumen kantor yang memenuhi meja kerja nya,kadang kala ia mengucek mata nya yang terasa tak cukup kuat lagi untuk terbuka akan tetapi pekerjaan menuntutnya untuk bergadang malam ini
Lembar demi lembaran kertas terus dibalik nya hingga ia menyelesaikan satu dari delapan berkas lagi yang akan diperiksanya
Sesekali jungkook membenarkan letak kaca mata bundarnya yang bergeser dan berlanjut lagi memeriksa dokumen ditangan nya
2 jam berlalu,jungkook masih belum menyelesaikan pekerjaan hingga membuat hyesung menghampiri ruang kerja suami dengan segelas teh hangat
Mengetuk dua kali daun pintu didepan nya hingga suara suami nya menginstrupsi dirinya untuk masuk
dengan setelan drees panjang berwarna putih yang memperlihatkan bahu putih mulus nya,hyesung menghampiri jungkook dan meletakan gelas teh itu disamping suami nya
"butuh pijitan?"
tanya hyesung seraya memperhatikan tangan lihai jungkook yang menandatangi berkas kantor ditangannya
Sejenak jungkook mengalihkan pandangan pada hyesung dan menggeleng pelan menolak halus penawaran sang istri
"pakaianmu terlalu tipis,hye!"
Tegur jungkook memperingati sang istri kala mengingat cuaca malam ini cukup dingin,bahkan jungkook dapat melihat bulu tangan istrinya yang meremang kedinginnya
"memangnya kenapa?"
Hyesung balik bertanya pada jungkook disertai tatapan polosnya tak mengerti
"cuaca malam ini cukup ini dan itu tidak baik untuk kesehatanmu,hye"
jelas jungkook seraya meraih cardingan nya yang semula ia sampirkan disampingnya lalu memakaikan pada hyesung yang bersemu memerah,kedua pipi nya memanas mendapat perlakuan manis yang jarang bahkan tidak pernah ditunjukan oleh jungkook,suaminya
"kau mengkhawatirkanku?
Tanya hyesung malu malu bahkan sekarang ia tak dapat menyembunyikan degup jantung yang kelewatkan menggila.
Hyesung tak dapat mengontrol dirinya jika berhadapan dengan sisi manis jungkook seperti ini.Lain hal nya dengan jungkook yang terlihat biasa saja tak ada ia rasakan sesuatu yang berdesir dalam dirinya saat berdekatan dengan hyesung karna yah memang- dari dulu hatinya tak pernah menerima kehadiran hyesung untuk menggantikan sosok nahee yang memenuhi setiap sudut ruang dihatikan
"tentu,aku mengkhawatirkan bayi dalam kandungamu hye"
Jawab jungkook tersenyum simpul dan menjauhkan tangan nya dari tubuh hyesung setelah ia selesai memakaikan cardingan tersebut pada tubuh istrinya
"kau bahkan tak menyebutnya bayi kita,jung..." batin nya
ada setitik luka saat mendengar jungkook tak menyebut bayi yang tengah dikandungnya dengan sebutan "bayi kita" bahkan hyesung tak pernah menerima elusan diperutnya seperti kebanyakan dilakukan oleh seorang suami pada istrinya yang tengah hamil
"tidurlah ini sudah sangat larut malam,nanti jangan lupa hidupankan penghangatnya"
Ingat jungkook mengelus puncak kepala istrinya nya yang menunduk menatap lantai marmer dibawahnya
"setelah pekerjaan nya selesai aku akan menyusulmu,hm"
hyesung mengangkat kepala memperhatikan jungkook yang juga menatapinya
Tak disangka jungkook mendekat dan memberikan kecupan singkat pada kening nya
"baiklah aku tidur dulu dan- "
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange Blossom
Fanfictionaku buta akan cinta karena mu aku sudah pernah di lukai oleh cinta terkadang kenyataan tidak seperti yang kita harapkan Beautiful cover by @beruangkoala45 ♡♡♡