01.cap jaemin

60 2 5
                                    

"Na, itu rotinya makan nya satu satu terus habisin jangan cuma digigitin kayak tikus"

Aku cemberut memarahi jaemin yang saat itu asix memakan roti seraya bermain game yang ada di ponsel nya.

Jaemin mempoutkan bibir, yang dimataku terlihat seperti anak kecil akan menangis jika dimarahi, sungguh dia terlihat imut di netraku.

"Ih jangan nangis, kontrakan ku kotor tau gak"

Ucapku seraya membereskan bungkus biskuit yang bertebaran di ruang tengah, tepatnya di kamar kontrakan ku yang hanya terdapat kamar dan dapur, tempat yang kecil dan cukup pas dihuni satu orang, yaitu aku .

"Aku dibilang tikus sama kamu sih"

Jaemin menaruh ponsel nya, ikut membantuku membersihkan remahan biskuit yang bertebaran.

"Tapi tikus tikus gini kamu tetep suka kan?"

"Sebahagia kamu na"

Aku sedikit jengah dengan sifat jaemin yang usil , terlalu pede, dan berisik namun membuat ku rindu jika tidak bertemu dia seharian.

"Biar aku yang bersihin ini kan gara gara aku, kamu duduk aja disana"ucap jemin seraya mengambil sapu , membersihkan lantai yang semula kotor menjadi bersih .

Aku hanya menurut duduk bersender di tembok sembilan memperhatikan jaemin membersihkan lantai dengan teliti.

"Selesai"ucap jaemin senang, menghampiri ku, mendudukkan dirinya didepanku sambil memperhatikan wajahku terang-terangan.

" Kenapa na, kok liatin aku kayak gitu"

"Gak papa kamu cantik hehe"

Jaemin nyengir, menampilkan sederet gigi putihnya.

Aku tersenyum menanggapi kalimat jaemin yang sudah biasa kudengar, namun walaupun begitu aku tetap merasa ah malu.

"Sini pinjam tanganmu"

"Buat apa? "

"Masa cuma pinjem tangan ga boleh sih"

Aku kembali jengah melihat sifat jaemin yang seperti anak kecil. Aku mengulurkan tangan kananku yang langsung dipegang oleh jaemin. Dia memainkan tanganku lalu tiba"pindah posisi memeluk lenganku mendelisik mencari kehangatan seperti kucing.

Ah pacarku yang satu ini memang lucu. Hai pacarku emang berapa? Aku bahkan hanya mempunyai mantan dua itupun pacaran yang secara singkat tidak sampai seminggu.

Jaemin adalah pacarku yang ketiga bisa dibilang benar" cinta pertama  karena dari dulu aku tak pernah merasa begitu mencintai sedalam ini.

Dia menang laki-laki hebat na jaemin, laki-laki yang mampu mengunci hatiku, untuk tidak berpaling dengan yang lain sedikitpun.

"Aku ngantuk "

"Yaudah tidur"

"Nyanyiin"

"Hmm nyanyiin lagu apa?"

"Bentuk cinta"

"Reff nya aja ya"

Jaemin mengangguk dibalik lenganku yang dia peluk, aku tak bisa untuk tidak menolak menyanyikan lagu tidur untuknya, jika aku menolak pasti dia akan bertindak seperti anak kecil yang tak dibolehkan beli mainan huh, namun aku mencintainya.

"Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta
Rambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chubby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinci
Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu"

"Ya kamu "

Aku kaget sekaligus berdebar, ketika jaemin tiba-tiba mencium pipiku.
Ku kira dia sudah tidur.

"Kamu ngagetin na"

"Dia cengengesan menatap wajahku"

"Kamu blushing tu pipi kamu merah"

Ha?

Aku terperanjat menutupi pipiku dengan kedua tangan lalu tidur menenggelamkan wajahku dibawah bantal .

"Ih kamu lucu, kaya kelinci nanti kalok aku nambah suka gimana?"

"Terus bucin banget kamu.., lalu jika nanti ga ketemu seharian rindu gimana? "

Jaemin menarik bantal yang mengelakkan mukaku, namun aku mencegahnya. Menepis tangannya agar minggir.

Namun peperangan tak berhenti disitu.
Jaemin semakin gencar menarik narik bantal, aku tetap menahannya agar wajahku tak kelihatan merah.

"Ih kamu"

Jaemin capek tentu saja, aku merasa menang kala dia berhenti menarik bantal.

Gerakan selanjutnya nya, jaemin malah memelukku seperti guling. Dia memejamkan mata seperti bayi kecil yang ingin tidur.

Aku menyingkirkan bantal dan ikut memejamkan mata membalas pelukan jaemin.

Hai jangan ambigu, namun aku sudah biasa seperti ini.
Kami sudah berpacaran satu tahun lebih dan kami saling percaya..
Lagipula jaemin tidak akan melakukan apa"padaku walaupun dia juga laki-laki normal.

—-—

Huaa gmn ceritanya asix ga?
Itu cuma haluan ku yang pengen jadi pacar jaemin yang laki-laki biasa bukan Idol
Kalok kalian juga pengen haluan nya kutulis disini tinggal komen nanti aku tambahin bumbu"nya.
Ga harus jaemin Idol lain juga boleh kok.

—argabiru

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMANGE jaemin boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang