EKSTRA PART 1

2.9K 73 4
                                    

'LETAAAA!'-teriak aqila sambil memeluk letta yang terduduk di tanah.

'KETTY LO UDAH GILA HAH?!'-bentak renal.

'KENAPA LO NGEHALANGIN GUA NGEBUNUH SI BANGSAT ITU SIH HAH?!'-bentak ketty.

Ya! Peluru itu sama sekali tidak mengenai letta karna renal menendang pistol itu dan pelurun ya tertembak ke atas.

'lo jangan gila ket dia itu baru kehilangan raffa! Kenapa lo nyoba buat bunuh dia?'-ucap renal berusaha setenang mungkin.

'KARNA DIA UDAH NGEBUAT RAFFA KAYA GINI NAL! DI...DIA YANG BUAT GUA KEHILANGAN RAFFA SELAMANYA NAL!'-teriak ketty lalu badannya ambruk begitu saja.

'qil lo bawa letta gua bawa ketty'-ucap renal lalu menggendong ketty.

'letta? Lo baik baik aja ok? Ikut gua ya'-ucap aqila sambil membantu letta bangun.

'anterin gua ke raffa qil'-ucap letta.

Aqila pun mengangguk lalu membawa letta ke kamar raffa. Sedangkan renal membawa ketty ke dokter untuk memeriksa keadaan ketty.

'qil.... Raffa gamungkin ninggalin gua qil'-ucap letta sambil berusaha jalan sendiri kearah raffa.

'dia udah gada letta'-ucap aqila menenangkan sambil mengelus pundak letta.

'tinggalin gua berdua sama raffa qil'-ucap letta sambil terus menatap raffa.
Aqila pun mengangguk lalu keluar menuruti permintaan letta.

'kenapa lo ninggalin gua secepat itu raf?'-ucap letta lemah sambil terus menggenggam tangan raffa.

Percuma, tak ada sahutan dari sang empu tubuh raffa terkujur kaku dihadapannya.

'gua sayang lo raf! Kenapa lo ninggalin gua disaat hari bahagia gua raf?!lo janji untuk ketemu gua malem ini raf! Tapi engga dengan keadaan lo kaya gini rafaa! Gua... Guaa sayang sama lo raf, jangan tinggalin gua please raf bangun!'-ucap letta lalu menundukan kepalanya.

Ia tak sanggup jika kehilangan raffa secepat ini. Ia merasa kalau ia baru saja merajut kasih bersama raffa bahkan ia dan raffa belum sempat berpacaran.

'kenapa takdir jahat banget sama gua raf kita dipertemukan tapi kenapa kita ga dipersatukan sih raf?!'-tanya letta masih dengan air mata yang terus mengalir tanpa ia minta.

Letta terus terusan menangis tanpa sadar tangan yang ia genggam erat erat mulai memberi sedikit pergerakan.

'letta'-ucap raffa lemas dan masih menutup matanya.

Letta mendongkak menatap raffa kaget.

'raf.... Raffa?'-ucap letta memastikan.

'letta'-ucap raffa lagi.

'DOKK! DOKTER! RAFFA SADAR DOK DIA GA MATI DOK! DOKTER TOLONG!'-teriak letta sambil bangkit dari duduknya berusaha untuk memanggil dokter tapi tangannya dicekal oleh raffa.

'happy birthday'-ucap raffa sambil menatap dalam letta membuat sang empu yang ditatap seperti itu menegang.

'raffa'-ucap letta sambil membalas tatapan raffa.

'mbakk....maaf ya mbak bisa keluar dulu dokter akan memeriksa keadaan pasien'-ucap seorang suster yang tiba tiba menarik letta untuk keluar diikuti beberapa orang perawat yang datang.

Letta pun keluar lalu memeluk aqila dengan erat.

'raffa sadar qil raffa gajadi ninggalin gua dia.... Dia nepatin janjinya qil'-ucap letta sambil terus tersenyum.

'syukurlah let sekarang lo duduk dulu ya tunggu dokter nanganin raffa dulu'-ucap aqila menenangkan.

Letta pun hanya mengangguk tak lama setelah itu orang tua raffa datang dengan terburu buru.

'letta? Raffa kenapa?'-ucap mama raffa panik.

'raffa sadar mah raffa ga jadi ninggalin kita'-ucap letta sambil tersenyum tapi air matanya tak bisa ia cegah.

'alhamdulillah'-ucap orang tua raffa bersamaan lalu mama raffa memeluk papa raffa.

Mereka berdua sebenarnya tadi sedang mengurus administrasi raffa tapi tiba tiba ia dikabarkan bahwa raffa sadar mereka pun langsung memutuskan menghampiri raffa.

Taklama setelah itu dokter pun keluar dengan wajah yang berseri.

'alhamdulillah dengan kuasa tuhan raffa bisa kembali hidup mungkin ini sudah takdir yang tuhan berikan kepada raffa, selamat ya oh iya kalian bisa langsung melihat raffa.keadaannya sudah sangat stabil sekarang. '-ucap dokter itu lalu pergi dari sana.

'letta? Kamu duluan aja ya ketemu raffanya mungkin kamu dan raffa butuh waktu berdua dulu'-ucap mama sambil tersenyum.

Letta pun mengangguk lalu masuk kedalam ruangan raffa.

'raffa?'-panggil letta canggung.

'hai let'-ucap raffa sambil tersenyum.

'maafin gua'-ucap letta sambil menundukan kepalanya.

'it's okey lupain yang lalu ya?kita mulai dari awal lagi ya let?'-ucap raffa sambil mengangkat dagu letta.

'tapi raf? Kesalahan gua besar banget tapi kenapa lo maafin gua segitu gampangnya?'-tanya letta masih tak menyangka.

'ada kesalahan yang harus kita maafkan supaya gada kesalahan kesalah yang akan timbul lagi let'-ucap raffa sambil tersenyum lalu menggenggam erat tangan letta.

'gua sayang lo raf'-ucap letta lalu memeluk raffa erat.

'awwww'-ringis raffa pelan.

'lo kenapa raf? Sakit ya maaf ya gua terlallu erat meluk Lo'-ucap letta sambil melepaskan pelukannya lalu menunduk.

'hahahaha letta letta gua gpp kok gua tadi cuma bercanda'-ucap raffa sambil terkekeh geli lalu memeluk aleta lagi.

'lo jahat raffa!'-ucap letta kesal lalu memukul pelan bahu raffa.

'gua sayang sama lo letta'-ucapp raffa tulus sambil mengeratkan pelukannya.

--------

ALETA & RAFFA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang