Prolog

103 33 95
                                    

Cinta tidak bisa diperkirakan kapan ia datang.
Cinta bisa datang kapanpun dan dimanapun.
Tak terduga dan datang tiba-tiba.

(灬♥ω♥灬)

         Seorang gadis mungil sedang menunggu Ayahnya yang tengah membeli es krim di bangku taman. Dengan sabar, ia menunggu kedatangan sang ayah seraya bersenandung pelan.

"Satu-satu aku sayang mama"

"Dua-dua aku sayang papa"

"Tiga-tiga sayang abang-abang"

"Satu dua tiga sayang semuanya"

          Tak cukup hanya sebuah lagu, gadis mungil itu terdiam beberapa saat memikirkan lagu apa selanjutnya yang akan ia nyanyikan. Ketika ingin menyanyikan lagu berikutnya, seorang bocah lelaki datang dan langsung duduk di samping gadis mungil tersebut.

"Hai! Nama kamu siapa? Aku Birendra Shoun Berthold. Aku ganteng, kaya, pintar, putih, baik, dan rajin menabung.Jadi, kamu mau nggak jadi pacar aku?" tanya bocah lelaki itu seolah mereka telah lama saling mengenal.

"Waahhh nama kamu keren, artinya apa?" tanya balik gadis mungil itu dengan antusias, melupakan fakta bahwa si bocah lelaki tersebut sempat bertanya atau bisa disebut mengajak kepadanya.

"Birendra Shoun Berthold. Nama Birendra itu pilihan Opa yang diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Dewa Prajurit. Kalo nama Shoun itu pilihan Mama yang diambil dari bahasa Jerman yang berarti Tampan. Sedangkan nama Berthold itu nama keluarga aku. Tapi Berthold juga punya arti Cerdas. Kalo disambungin,artinya jadi 'Dewa prajurit yang tampan dari keluarga yang cerdas'. Bagus kan? Kalau kamu?" cerocos bocah lelaki yang memiliki nama Rendra tersebut.

"Nama aku Adia Ilona Wibowo. Nama aku yang pilih Papa. Adia artinya Hadiah dari Tuhan. Ilona artinya Cantik. Kalo Wibowo nama keluarga. Jadi artinya Hadiah dari Tuhan yang cantik dikeluarga Wibowo" jelas Lona antusias.

"Wah nama kita artinya sama-sama bagus. Mungkin kita jodoh. Jodoh sama kamu gapapa sih, soalnya kamu cantik. Kamu mau ga jadi pacar aku?" tutur Rendra tidak masuk akal seraya mengedipkan matanya dengan genit kepada Lona.

"Pacar? Apa itu pacar?"

"Pacar itu hubungan pertemanan tingkat atas. Udah dekat banget hubungannya.Lebih dekat dibanding teman bahkan sahabat. Jadi kamu mau nggak jadi pacar aku? Ntar aku kasih apapun yang kamu mau,"

"Beneran? Waahhh keren.Kita pacaran aja ya!"

"Tentu. Janji ya kita bakal terus pacaran selama-lamanya,"

"Janji,"
"Oiya, saneskerta sama jeraman itu apa?" tanya Lona polos.

          Rendra langsung menepuk keningnya. Gemas dengan tingkah Lona. Semacam kegemasan terhadap anak kecil padahal ia sendiri kecil, mungkin? Belum sempat menjawab, Ayah Lona datang dengan dua batang eskrim ditangannya. Menarik tangan Lona menjauh dari seorang bocah lelaki yang menurutnya asing tersebut.

"Dah dah Shoun!" pamit Lona melambaikan tangannya kepada Rendra.

          Rendra yang mendengar panggilan khusus dari Lona tersenyum sumringah.Seraya membalas lambaian tangan Lona dengan heboh, Rendra pun ikut beranjak meninggalkan taman sendirian. Ia bergegas pulang karena mempunyai hal yang harus dia kerjakan sekarang, yaitu bertemu dengan Daddy nya. Agar sang Daddy bisa mencari informasi tentang sang pujaan hati.

Sungguh, Rendra tak sabar bertemu dengannya lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Songong amat tu bocah, tipe anak jaman now banget - Author

/natap tajam - Rendra

Budayakan meninggalkan jejak ya!
Jejak kalian bisa buat author tambah semangat buat cerita.

Follow my ig : @aidhamwdhsrgr

SHONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang