Bab 1

62 28 47
                                    

Tapi, sebuah hubungan yang sehat memerlukan jarak untuk melindungi privasinya masing-masing,bukan? Bukan berniat untuk menutup diri, melainkan agar kita bisa melakukan aktivitas sendiri tanpa bayang-bayang orang lain.
-Adia Ilona Wibowo-

(灬♥ω♥灬)

Pukul enam lewat sepuluh menit. Lona turun dari mobil yang mengantarkannya ke sekolah tempat ia menimba ilmu, SMA Erlangga. Tangannya bersidekap di dada seraya menatap tajam seorang pria yang duduk di bangku pengemudi. Sedangkan si pria hanya menatap datar kearah Lona berdiri.

"KAMU GILA YA?! Kamu ngapain nganterin aku jam segini?!"

"Aku ada keperluan di kampus." jawab si pria tanpa merasa bersalah. Tangannya terjulur untuk menutup pintu mobil yang barusan dilewati Lona. Sebelum tertutup sepenuhnya, kedua tangan Lona terlebih dahulu menahan pintu mobil yang hendak tertutup itu.

"Kan aku bisa nebeng sama Bang Reyhan!" Lona kesal. Tak terima dengan alasan sang lawan bicara.

"Only me."

Lona sangat paham dengan maksud pria itu. 'Only me' berarti 'Hanya aku'. Hanya pria itu yang boleh mengantar jemput Lona ke sekolah. Sungguh terdengar konyol. Bahkan keluarga Lona pun tak diizinkan mengantar jemputnya ke sekolah. Kecuali, ketika sekolah Lona mengadakan sebuah acara yang mewajibkan kedatangan orangtua muridnya.

"Tapi ini kepagian Shoun!"

"Kamu bisa mengecek tugasmu dulu, Nana,"

Brakk

Belum sempat membalas ucapan Rendra,pintu mobil telah tertutup sepenuhnya. Dan saat itu juga mobil Lamborghini Rendra melaju meninggalkan area parkir SMA Erlangga menyisakan Lona yang tercengang karena diabaikan.

Lona menggerutu kesal Astaghfirullah. Dosa besar apa yang telah aku lakukan di kehidupan sebelumnya?

®®®

Shopee! Shopee!

Notifikasi shopee memecah keheningan di dalam kelas Lona yang sepi. Belum ada yang datang walaupun jam sudah menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit.

Iyalah, siapa juga yang mau datang jam segini?

Dibanding memeriksa kembali tugas sekolah, Lona malah terlihat asyik memilih barang-barang di aplikasi belanja online itu. Dia terlihat tidak peduli dengan harga yang tertera ataupun dengan beragamnya toko yang dia kunjungi.

"Anjir, hoodienya keren banget,"

"Waaahhh,ini sepatu yang hits itu,"

"Ini gabisa dibiarin, aku harus punya topi kece ini!"

"Case om botak fast & furious ada? Gila keren banget,"

"Yang kayak gini keknya ada deh dirumah. Eh tapi kan warna maroon ga ada. Beli aja deh."

Lona bukan tipe wanita yang suka berbelanja. Ia hanya berbelanja sesuai dengan kebutuhannya saja. Bahkan, di lemari Lona mayoritas pakaiannya itu dibelikan oleh keluarga Rendra.

Dorrrrr!!!

Handphone keluaran terbaru Lona terlepas dari genggamannya. Si pelaku yang mengejutkan Lona hanya tersenyum tak bersalah seraya memungut handphone Lona di lantai.

"Gila, Na! Lo borong barang di shopee?! Anjir lagi banyak duit ya lo?! Traktir gue lah!" seru si pelaku melihat keranjang belanja Lona yang berjumlah tak wajar.

"Kalo lo mau, pesen aja gih! Gue gatau mau pesen apa lagi," balas Lona enteng tak peduli.

"Oke kalo lo maksa,"
"Btw Na, lo lagi banyak duit ya?"

"Kaga,"

"Terus,"

"Biar Shoun yang bayarin. Biar tau rasa dia! Masa ya put, gue dianter ke sekolah jam enam lewat sepuluh. Gila kali ya tu orang?" keluh Lona masih tak terima dengan kejadian tadi pagi.

"Positif thinking aja Na. Mungkin Bang Rendra mau lo bisa akrab sama mba kunti," balas Putri acuh seraya menekan-nekan jarinya di handphone Lona.

Siapa yang tidak mengenal sosok Rendra? Rendra yang rela sekolah di SMA Erlangga hanya karena pujaan hati ingin sekolah di sana. Padahal semua orang tahu bahwa keluarga Berthold mempunyai akademi sendiri. Rendra yang dingin ditahun pertama SMA tetapi hangat ditahun kedua hanya untuk seorang gadis bernama Adia Ilona Wibowo.

"Enak aja lo! Oiya kalo udah selesai pesennya, check out langsung ya. Kirim ke rumah Rendra aja,"

"Ay ay capt!" Putri tersenyum lebar kearah Lona.

Lona membaringkan kepalanya diatas meja. Dia menyusun strategi agar kuliah kelak tidak sekampus dengan Rendra. Lona kesal. Lona merasa terkekang dengan perlakuan Rendra kepadanya. Lona tahu bahwa Rendra melakukan itu semua demi kebaikannya.

Tapi, sebuah hubungan yang sehat memerlukan jarak untuk melindungi privasinya masing-masing, bukan? Bukan berniat untuk menutup diri, melainkan agar kita bisa melakukan aktivitas sendiri tanpa bayang-bayang orang lain.

"Nih hp lo," Putri menyodorkan handphone Lona ke arah pemiliknya. Tak mendapat respon dari si pemilik ponsel,Putri akhirnya ikut membaringkan kepalanya di atas meja dengan menghadap ke arah Lona.

Tak memperdulikan sodoran Putri,Lona malah bertanya "Put, gimana kalo gue kuliah diluar aja?"

"Kalo diluar panas, Na. Mending didalem aja, kan ada AC," gurau Putri.

"Serius Put,"

"Gue ga lesbi Na, jangan ajak gue buat serius dong. Ntar babang tamvan mau dikemanain?"

"Gue jitak mau lo!" ancam Lona yang dibalas kekehan Putri.

"Emang lo yakin Bang Rendra bakal biarin lo kuliah diluar?" tanya Putri yang telah berubah ke mode serius. Dia lumayan tahu tentang hubungan keduanya.

"Gatau sih, bilang aja jurusan yang gue mau paling bagus kalo kuliahnya disana?" Lona ragu. Ragu apakah alasan itu cukup agar Rendra mengizinkannya.

"Lo yakin Bang Rendra ga bakal pindah universitas ke universitas lo nanti? Lo yakin Bang Rendra ga bakal mindahin dosen yang lo mau ke kampus dia? Lo tau kan segila apa Bang Rendra buat lo?"

"Iya tau. Cuma kan gue butuh jarak juga biar ga sesek,"

"Saran gue ya, kalo lo mau jarak sama Bang Rendra, bilang baik-baik. Tapi gue ga yakin sih reaksi dia bakal fine-fine aja. Atau lo nunggu waktu yang tepat aja, waktu dimana dia ga punya alasan nolak keinginan lo." saran Putri bijak.

Waktu yang tepat. Mungkin Lona bisa menunggu waktu yang tepat itu datang. Ia hanya perlu menunggu dengan sabar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

SHONA. Berasal dari nama panggilan khusus yakni 'Shoun dan Nana'.
Tetapi, Shona dalam bahasa Irlandia memiliki makna 'Tuhan itu anggun'.

Kata Shona melambangkan pesona dan karisma. Ia adalah seorang yang glamor dan ingin menjadi pusat perhatian. Ia mengutarakan gagasan dan acara, serta bekerja keras untuk mewujudkannya.

Jangan lupa vote dan komen ya!
Jejak kalian bisa bikin author semangat update cerita!

Ig : @Aidhamwdhsrgr

SHONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang