Bab 3

19 7 9
                                    

          Mari perkenalan sebentar dengan keluarga wibowo.
Keluarga sederhana yang diketuai oleh Papa Bram. Papa Bram merupakan seorang tentara yang tegas, jabatannya cukup tinggi, tapi tak setinggi harapanmu bersamanya. Wakil ketuanya adalah Mama Tia, seorang ibu yang lembut tapi jika bicara tak bertele-tele. Selalu jelas, lebih jelas dari hubunganmu dengannya.

          Bayi pertama yang lahir di keluarga wibowo adalah Reynald, Reynald Pratama Wibowo. Umurnya sekarang 24 tahun, menjadi lulusan summa cumlaude dari universitas ternama di Indonesia. Kini, dia bekerja di sebuah perusahaan ternama dan menjabat sebagai manager. Semenjak bekerja, dia selalu memberikan uang jajan tambahan kepada kedua adiknya, walaupun orangtua mereka juga memberikan uang. Dan yang paling penting, dia tampan, baik, pintar dan juga jomblo. Sama seperti statusmu sekarang.

          Bayi kedua yang lahir adalah Reyhan, Reyhan Putra Wibowo. Umurnya 22 tahun, mahasiswa semester 7 dan sefakultas dengan Rendra. Dia baik, jahil,  jomblo,pintar, dan tampan. Oh ayolah, tidak ada hasil pembuahan yang gagal di keluarga wibowo.

          Dan yang terakhir, si bungsu Adia Ilona Wibowo. Umurnya masih 18 tahun, siswi kelas 12. Dia cantik, baik, sederhana, tomboy, pengoleksi hoodie, dan mempunyai otak yang berkapasitas pas-pasan. Mempunyai pacar yang bernama Birendra Shoun Berthold.

(灬♥ω♥灬)

Tindakan lebih bermakna daripada ucapan
-Birendra Shoun Berthold-

(灬♥ω♥灬)


"Aku ngantuk," kata Rendra singkat. Dia menurunkan kedua tangannya dan berdiri meninggalkan Lona sendiri.

          Lona pikir Rendra akan mengucapkan kalimat romantis seperti kebanyakan orang. Tapi yang Rendra lakukan tadi sukses membuat mulut Lona menganga lebar.

So, Rendra tetaplah Rendra.

          Lona bukan tipe gadis yang pencemburu. Menurutnya cemburu itu tindakan sia-sia, karena ia tahu kalau Rendra hanya mencintai dirinya saja. Lagipula, tadi dia hanya iseng berpura-pura cemburu untuk mengerjai Rendra. Siapa tahu karena akting bagusnya, ia terpilih menjadi aktris dadakan FTV. Mungkin, ia bisa menjadi pemain sinetron berjudul 'Pacarku ternyata memiliki pacar lain yang merupakan pacarnya dari pacarku yang lain'.

"Ga ada akhlak emang si monyet, masa cewe secantik gue dianggurin. Sarap kali dia," gerutu Lona kesal atas sikap Rendra tadi.

          Dengan malas ia membereskan buku-buku yang berantakan diatas meja kecilnya. Tetapi, ketika ingin memasukkan buku kimia ke dalam tasnya, tangannya berhenti bergerak sebentar, ia mengamati tulisan Rendra yang lebih rapi daripada tulisannya sendiri.

Keknya seru kalo gue sama dia tukeran jenis kelamin, batin Lona tertawa sendiri.

          Mempertahankan khayalan tak masuk akalnya, Lona bangkit dan berjalan ke arah kamarnya berada. Suara tawanya lenyap ketika akan menaiki tangga menuju kamarnya. Letak kamarnya yang berada di lantai dua selalu membuat Lona merinding. Ia selalu terbayang adegan horor dimana sang 'hantu' menjatuhkan raga pemilik rumah dari atas tangga.

          Lona tidak takut, dia hanya tidak berani. Alasan yang selalu dia gunakan ketika anggota keluarganya yang lain selalu mengejek ketakutan Lona terhadap hal-hal mistis. Sejujurnya, Lona takut akan hal-hal mistis hanya jika berada di Indonesia. Karena, selama ia ikut berpergian keluar negeri menemani Rendra, Lona selalu bersikap berani. Bahkan, ia berani keluyuran apartemen Rendra ditengah malam.

SHONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang