-;02

4.3K 480 48
                                    

Win memasukkan buku-buku kedalam tas hitam miliknya. Mengambil jaket hijau pudar yang ia letakkan diatas kasur dan mengambil handphone diatas nakas sebelah kasur.

Win keluar kamar, menuruni tangga dan melihat sang mama sedang menyuci piring sendirian.

"Maa..."

"Eh, anak kebo udah bangun?"

Mama menoleh, menatap win yang sudah cemberut saja diledek seperti itu. Win ini anak laki-laki, tapi karena pengaruh insting bahwa ia adalah anak bontot membuat win jadi sedikit lebih manja kepada keluarganya terutama mama.

Lagian mama mau-mau saja memanjakan win yang memang masih seperti anak kecil --jika dirumah--.

"Kalo win anak kebo, mamah ibu kebo donk" cengir win.

"Ngarang!"

Mamah memukul lengan win, lalu menyuruh win duduk dimeja makan untuk menghabiskan makan siang.

"Adek jadwal siang?"

"Heem"

Win memakan menu yang sama seperti tadi pagi ia makan. Mama hanya memanaskan sarapan untuk makan siang win dan menambah beberapa lauk di atas meja makan.

"Abang kemana ma?"

"Gak tau, ngapel kali kerumah mas new"

"Padahal adek mau minta tolong anterin"

Mama mengambil piring win dan meletakkan diatas cucian piring kotor. Mengelap tangan dengan kain serbet yang tersedia disamping wastafel karena tangan mama sedikit basah.

"Emang mobil adek kenapa?"

"Gak tau, kemarin gak bisa di stater, terus adek bawa bengkel"

Mama mengangguk, menepuk kepala win pelan.

"Yaudah pake ojek onlen aja"

"Iya, mama mau kemana?"

Win merapikan kemeja putih yang ia pakai didalam jaketnya. Membetulkan posisi tas yang berada dipundaknya lalu memesan ojek online ke tujuan Universitas Pesona. Dari rumah win ke universitas berjarak lumayan jauh, kira-kira setengah jam dan membuat win harus bangun lebih cepat setiap ada jadwal.

"Mama mau ke butik dulu bentar"

Win mengangguk, berpamitan pada mama dan mencium kedua pipi sang mama yang sedang tersenyum geli. Auh, putra bungsunya ini meskipun sudah besar masih suka sekali mencium mamanya.

Mama krist jadi terharu.

"Titip salam buat papa ya ma.."

"Iya dek, ati ati"

Win berdadah ria dengan tangan yang sibuk mengancingkan helm berwarna hijau di kepalanya. Krist terkekeh geli dan melambaikan tangan membalas win kecilnya.

Krist tersenyum setelah win pergi dengan motor yang ia tumpangi, ia hanya berharap bahwa win kecilnya akan menemukan kebahagiaan.

🌞

🐰

🌞

🐰

Win memasuki kampusnya dengan santai, membawa segelas plastik blue hawaii kesukaannya yang baru saja ia beli dari kantin. Melangkahkan kakinya menuju kelas yang berada di lantai tiga.

Win membuka handphone miliknya, mencari kontak temannya dan berencana akan menelpon ketiganya yang sudah dipastikan masih tertidur karena tempat tinggal mereka hanya dipisahkan jalan raya depan kampus.

Everything [BrightWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang