-;03

3.8K 440 58
                                    

Bright memainkan ponsel miliknya. Daritadi ia membuka room chat milik win, orang yang mencuri chikinya dan mengotori kemeja putihnya dengan cairan biru. Bright bimbang, bagaimana cara mengirim pesan pada win tetapi tidak terasa awkward dan kaku.

bright
ini, bright
(delete)

kembalikan kemejaku
(delete)

bagaimana jika bertemu besok?
(delete)

Bright mengacak rambutnya kesal. Ia tidak tau bagaimana caranya mengirim pesan dengan nada ramah dan tidak kaku. Selama ini ia hanya berkirim pesan dengan kedua temannya dan orangtuanya saja. Maklum, bright ini meskipun banyak fans, tetapi ia sama sekali tidak punya pengalaman bersosialisasi yang baik.

Menghembuskan nafasnya pelan, bright mengetik satu kalimat yang ia kira masih masuk akal untuk berikirim pesan.

bright
save, bright.
18.37 ✔✔

Bright menghela nafas lagi, ia hanya berharap win membalas pesannya. Akan lebih bagus lagi jika win meneruskan acara berkirim pesan mereka karena bright tidak tau caranya meneruskan topik pembicaraan, ia terbiasa memutus topik daripada meneruskannya.

"Bang bi!"

"Hm"

Bright sedikit terlonjak diatas kasur  saat orang yang memanggilnya dengan sebutan 'bang bi' meloncat keatas kasur miliknya.

"Dicariin bunda"

"Kenapa?"

"Makan ayok, udah laper ni cimon"

"Iye, ntar abang turun"

Chimon turun dari kasur abangnya, berlari menuju dapur dimana bunda dan ayah sudah bergabung dan siap untuk menyantap makan malam. Bright meletakkan ponselnya diatas nakas sebelah kasur, pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan berlalu ke dapur.

"Makan bri.."

"Iya bun"

Bright duduk berhadapan dengan bunda. Bunda bright mengambilkan makanan untuk bright, menyajikan piring yang penuh dengan nasi dan stir fried holy basil dengan crispy pork  kesukaan bunda.

"Bunda kapan masak makanan lain sih, cimon bosen makan ini mulu"

Ayah terkekeh, melirik bunda yang menyengir lebar.

"Iya dek, besok kita bikin yang lain deh"

"Bener ya bun?"

"Iya, tapi besok ayah yang masak"

Mew menatap gulf yang sedang menaikkan alisnya mengejek. Mew tersenyum saja menanggapi. Istrinya ini manis-manis tapi menyeramkan, apalagi mew punya sifat bucin yang keterlaluan pada istri manisnya. Jadi ia hanya bisa tersenyum dan mengangguk pelan menanggapi ucapan sang ratu.

"Bri, tadi bunda cuci jersey bola, kayak bukan punya kamu"

Bright menelan makanannya, meminum air putih pelan sebelum menjawab pertanyaan sang bunda.

"Iya, tadi ada orang nabrak bri, terus minumannya tumpah di baju bri. Orang yang nabrak nawarin nyuci baju bri terus pinjemin baju jerseynya, yaudah" senyum bri diakhir.

Gulf tersenyum, "Bri gak kenal orangnya?"

"Kenal kok, adek tingkat"

"Cuma adek tingkat?"

Everything [BrightWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang