Win merapikan rambutnya yang mencuat. Semalam ia baru saja tidur pukul 2 pagi karena tugas yang banyak dan tenggat yang mepet.
Ia merenggangkan seluruh badannya yang terasa kaku. Menguap lebar sebelum menuruni kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dengan air dingin.
"DEEEKKK"
"WIIINNN"
Brak!
Pintu kamar win terbuka dengan kasar. Win menghela nafas panjang, sudah tau siapa pelaku yang meneriaki namanya di hari libur seperti ini.
"WINNN"
"Kamar mandi bang!"
Tay mempercepat laju langkahnya ke depan pintu kamar mandi. Menggedor pintu kamar mandi dengan tidak sabar, membuat win yang sedang sikat gigi naik pitam.
"APA SIHHHHH" teriak win didepan muka tay.
"JOROK LU AH" tay mengusap wajahnya jijik setelah dihujani busa pasta gigi.
"Ck! Cepetan kenapa?" win menyenderkan tubuhnya di pintu sambil terus menggosok giginya.
"Dek bantuin gue dong"
Tay memegang tangan win, memasang wajah melas yang berbeda sekali dari beberapa detik lalu yang memaki win.
"Bantuin apaan?"
Win berjalan menuju wastafel kamar mandi untuk berkumur dan membilas wajahnya sekali lagi. Tay mengikuti win masuk kamar mandi, menunggu win selesai lalu menggenggam tangan win lagi.
"Dih, gak usah pegang-pegang"
"Dek serius nih gue"
"Bantuin apa sih? Mikir skripsi abang?"
"Gue udah lulus ya oneng! Serius wiinn"
"Yaudah apa cepetan! Lama ih kayak aki-aki"
"Winn, new marah sama gue, harus gimana dong gue?"
"Lah kenapa tanya win? Tiap detik juga berantem, kenapa sekarang bingung?"
Tay mengangguk, benar juga. Tapi ini beda kasus.
"Beda win beda, yang ini beneran marah. Biasanya gue ajak beli eskrim dia mau, yang ini gak mau win"
Win mengendikkan bahunya, "Win gak paham lah, pikir sendiri yah bang"
Win mendorong tubuh tay keluar kamar mandi. Pagi ini dia sudah janji sarapan bareng sama mas bri, jadi dia harus bersiap.
"Winnn tolonginlaaahh"
Win tersenyum manis saat tay sudah berdiri diluar kamar mandi. Menutup pintunya setalah melambaikan tangannya didepan wajah abangnya.
Baru saja win melepaskan bajunya, pintu kamar mandi sudah digedor lagi.
"WIINN"
Oke, kali ini win muak, "CHAT AJA KALO BANG TAY BAKAL BELI TOKO ESKRIM NYA BUAT KAK NEW!"
Tay buru-buru menulis kalimat yang dikatakan win. Tidak lama ada balasan 'oke te' dengan emoji hati berwarna biru tua.
"WIN DIBALES SAMAA NEWW!"
"Hmm.. "
Win membilas tubuhnya dengan air hangat. Menikmati kebodohan abangnya yang kadang tidak terukur.
"Win?"
"Apa?"
"Gimana caranya gue beli toko eskrim"
"Pikir sendiri lah"
Win menahan tawanya, membayangkan muka panik dan overthinking seorang tay sagiv erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything [BrightWin]
Fanfictionevery moment, every time, everything. [βrightWiπ] [🌞🐰] [bxb]