-;06

3.7K 429 28
                                    

Warn! Chap ini panjang setengah mampus,  1763 words,  moga aja kalian kagak bosen ya gaes hehe😐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warn!
Chap ini panjang setengah mampus,  1763 words,  moga aja kalian kagak bosen ya gaes hehe😐

Enjoy dah!

.

.

.

.

Matahari mengintip dari balik balutan awan putih.  Hari sudah sangat siang,  tetapi sinar matahari masih belum cukup terang untuk membangunkan lelaki yang masih bergelung didalam selimutnya dengan nyaman.

Gulf memasuki kamar putra sulungnya.  Sudah muak memanggil dari lantai bawah berkali-kali dengan teriakan mautnya.

"Bri,  bangun, udah siang ini" gulf masih berusaha lembut, memanggil bright dengan tangan yang sibuk memunguti baju kotor yang bersimpahan di lantai.

"Bright nusa aldebaran... "

"lima menit bun" bright merengek,  mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.

Gulf memasukkan kaos-kaos bright kedalam keranjang cucian.

"Bright nusa aldebaran, masih gak mau bangun?"

Gulf mendekat, menggoyang pelan pundak anaknya. Bright melenguh,  menarik selimutnya menutup seluruh kepalanya. Semalam ia baru saja tidur pukul 5 pagi karena begadang bermain game dan harus dibangunkan pukul 8 pagi di hari libur seperti ini, maaf bright tidak rela.

"Bright nusa aldebaran,  bangun atau bunda buang semua komik sama mainan mu"

"Ck! Bunda ah!"

Bright terpaksa menegakkan badannya,  matanya masih lengket untuk dibuka.  Rambut acak-acakan dan baju yang tersingkap membuat gulf menyentil dahi putranya. 

"Cepetan mandi, temenin bunda beli beras"

"Ada chimon bun, kenapa harus sama bri"

Bright baru saja mau menidurkan badanya kembali, tetapi gerakannya kalah cepat dengan bunda yang sudah menarik kaos bright dan menyeretnya turun dari kasur. 

"Adekmu lagi main, cepet bunda tunggu lima menit dibawah!"

Bright mengerang saat bunda melepaskan genggamannya pada kaos polos miliknya.  Tubuhnya belum seimbang, saat membuka matanya bright serasa di film fantasi karena penglihatannya dipenuhi kunang-kunang dengan kepala yang berputar. Ia berjongkok beberapa waktu untuk menghilangkan pusingnya dan mengucek mata bulatnya.

"Ngantuk banget anjrit!"

Bright mengerang kesal, memilih untuk cepat-cepat mandi lalu mengantarkan bunda dan tidur lagi diatas kasur empuk miliknya.

Everything [BrightWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang