• 41 •

860 46 22
                                    




Sekarang ini Nicho hanya diam saja, karena pikirannya selalu memikirkan Syahara, entah apa yang terjadi pada Syahara? Tapi Nicho sangat khawatir sekali dengan Syahara. Bahkan ia tidak mau makan, apa lagi sudah dua hari Syahara menghilang tidak ada kabar dan tidak ada tanda-tanda.

Hingga kesehatan Nicho terganggu dan Nicho yang tadinya hampir membaik, kini sakit lagi. Nicho takut terjadi apa-apa dengan Syahara. Ia tidak mau wanita yang ia cintai kenapa-napa.

Sedangkan Deni, tanpa istirahat ia terus saja mencari adiknya yang hilang entah kemana. Bahkan Deni tidak memperdulikan tubuhnya yang butuh istirahat.

Lamaran Deni pun di tunda untuk mencari keberadaan adiknya. Dan untungnya saja keluarga perempuan mengerti.

Dilain tempat yang tempatnya sangat gelap, Syahara yang duduk di kursi. Dengan Kedua tangan dan kedua kaki Syahara di ikat kuat sehingga Syahara tidak bisa melepaskan ikatannya.

Syahara selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah agar dirinya dapat di lindungi oleh Allah. Apa lagi ia tidak menyangka kalo Akbar telah menculik dirinya seperti ini.

Bahkan dengan teganya Akbar sering menyuntik Syahara agar tidur dan tidak memberontak. Sungguh Syahara sangat tersiksa sekali diperlakukan Akbar seperti ini.

Sekarang ini Syahara duduk diam menatap Akbar yang duduk didepannya sembari tersenyum. Syahara menatap tajam Akbar.

"Kamu makan dulu ya."

Akbar menyodorkan sendok yang berisi nasi dan lauk ke depan Syahara. Tapi Syahara tidak membuka mulutnya, yang membuat Akbar sangat kesal sekali.

"Aku tu sayang sama kamu, karena itu aku menyulik kamu. Tapi ini semua karena mu, yang tidak mau bertemu dengan aku. Hingga aku bertindak seperti ini."

Syahara masih diam dengan tatapan tajamnya yang melihat Akbar. Bahkan Syahara sangat benci sekali melihat Akbar yang berubah drastis seperti ini.

Akbar yang dari kemarin melihat jari Syahara yang ada cincin merasa penasaran dengan cincin yang ada di jari manis Syahara.

"Itu cincin bagus sekali."

Syahara tersenyum miring "Cincin tunangan."

Akbar menggelengkan kepala tidak percaya "Tunangan, sama siapa kamu tunangan? Ooh aku tahu, kamu tunangan sama Dugong mu itu ya. Ngga, aku ngga percaya sama perkataanmu."

"Kalo lo ngga percaya, cek di instagramnya."

Akbar mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi instagram, lalu mencari instagram Nicho. Akbar terdiam melihat foto terakhir yang ada di bio Nicho, foto jari Syahara yang ada cincinnya.

"Tidak mungkin." Tegas Akbar.

Syahara tersenyum miring dan terkekeh "Lo masih ngga percaya? Ngga apa-apa, karena gue ngga butuh kepercayaan lo. Oh ya gue baru ingat, lo kan udah punya calon istri. Terus kenapa ngga terima denger kabar kalo gue tunangan sama Nicho?"

Akbar mencengkram pipi Syahara dengan kuat, Syahara menatap tajam Akbar. Ia tidak akan pernah memaafkan Akbar yang kasar seperti ini.

"Ucapan aku tu hanya bohong, aku berkata seperti itu agar kamu tidak perlu repot-repot datang ke Singapura dan tidak perlu mengkhawatirkan aku."

Syahara tidak percaya, Akbar melepaskan cengkramannya menatap Syahara. Syahara mengalihkan pandangannya kearah lain. Akbar terkekeh saja melihatnya.

"Lanjut makan dulu ya."

Akbar mengambil makanan yang ada di meja lalu menyodorkan sendok yang berisi nasi dan lauknya. Syahara menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kalo kamu ngga mau buka mulut dan ngga mau makan, aku akan bertindak. Hingga kamu menyesal seumur hidup."

The Coolest CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang