• 22 •

888 53 11
                                    

Semuanya hanya untuk kebahagiaannya saja. Karena jika dia bahagia, diri ini juga ikut bahagia juga.
•Nicho Affa Althaf•

💠💠💠💠💠

•Syahara pov•
Saya sekarang mau cari Dugong,  semumpung jam kosong sampai pulang. Saya mau mengajaknya untuk latihan basket aja, dari pada jam kosong tidak digunakan. Lebih baik di gunakan.

Tapi dari tadi saya cari Dugong, ngga ketemu-ketemu. Saya malah ketemu sama Dafa dan Rama yang ada di rooftop, bahkan mereka berdua pun tidak tahu dimana keberadaan Dugong. Terus saya kirim pesan lewat WhatsApp tapi malah ceklis satu.

Ngga biasanya Dugong gini, bahkan kalo jam kosong gini. Dia selalu ganggu saya atau ngajak belajar dan makan. Tapi nih tidak ada kabar.

Saya membalikkan badan, saat ada empat wanita cantik menghadang jalan saya. Karena saya tidak mau buat rusuh dengan mereka berempat. Oh ya mereka berempat ada kakak kelas saya dan saya kenal sama dua kakak kelas ini, yang kemarin pernah ngelabrak saya hanya karena saya dekat sama Dugong. Terus saya tidak tahu kenapa mereka menghadang jalan saya hingga saya memilih jalan lain. Tapi jilbab saya ditarik dan hampir saja terlepas, hingga saya membalikkan badan dan melintir tangan yang sudah menarik jilbab saya.

"Aww.. Sakit, lepas ngga"

Ringisnya, saya melepasnya dengan mendorong tubuhnya dan hampir saja jatuh. Kalo tidak ditangkap oleh teman-temannya.

"Berani juga lo ya."

Kedua kakak kelas maju dan langsung menangkap tangan saya. Saya yang memberontak tidak bisa, karena mereka terlali kuat memegang tangan saya. Bahkan saya merasakan pergelangan tangan saya sakit.

Plak

Saya merasakan pipi kiri saya panas, karena tamparan yang diberikan oleh wanita yang tadi saya dorong.

"Itu tamparan pertama, karena lo udah berani dorong gue."

Plak

Sekarang pipi kanan saya merasakan panas dan lagi-lagi kena tamparan dari wanita itu lagi. Sedangkan ketiga temannya hanya tertawa saja.

"Itu tamparan kedua, karena sudah berani dengan gue yang sudah kasih lo peringatan untuk tidak dekat-dekat dengan Nicho. Tapi karena lo ngeyel dan keras kepala ini dia balasannya. "

Plak

Pipi kanan saya merasa sangat panas dan pedih, bahkan saya merasakan sudut bibir saya mengeluarkan darah segar.

"Lo dengan hebatnya berani mendekati Nicho tanpa ada rasa takut ke gue."

Plak

Kini pipi kiri merasakan panas dan pedih juga, hingga hidung saya mengeluarkan darah. Tapi bedanya yang nampar saya bukan wanita itu lagi, tapi wanita lain dan saya tidak kenal dengan dirinya.

"Sengaja gue kasar ke lo, karena gue marah banget sama lo yang sudah deket-deket sama Nicho."

Plak

Pipi kiri saya terkena lagi dan dia malah menjambak jilbab belakang saya dengan kuat. Sungguh saya benar-benar tidak bisa melawan, karena kepala saya merasa sangat pusing dan saya butuh bantuan dari orang lain.

"Tamparan ini belum seberapa dengan hati gue yang sakit banget lihat lo jalan berdua sambil tertawa lagi."

Plak

Plak

Tamparan yang mengenai kedua sisi wajah saya. Hingga saya merasa pandangan saya gelap.

The Coolest CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang