-1001 BUCIN DI PULAU TERPENCIL-
Di pulikasikan tanggal 13-Maret-2020
[Story 1]
Satu sekolah?
Gak masalah:v
Satu kelas?
Gak papa:v
Lah ini satu kamar??
Liburan musim panas di pulau Jeju, ntah kesalahan apa yang mereka buat sampai Tuhan membuat ske...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ibarat kata gempa yang gak bisa di prediksi.. Begitu juga hati, yang gak bisa di prediksi akan jatuh pada siapa.. Percuma membohongi diri sendiri dengan berkata 'Aku tidak menyukaimu' tapi ada satu hal yang membenarkan kenyataanya yaitu hati. _Hunbin_
-------------------- Yuhuu haloo Jangan lupa vote ya.. Karna aku susah payah bikin cerita ini.. Sampai harus memerangi rasa malas aku:v -------------------- ******
Hanbin mengelap cream yang terlihat belepotan di bibir Jennie dengan ibu jarinya, tak di sangka, pria itu bukannya mengelap jarinya dengan tissue , malah menjilat cream yang ada di bibir Jennie tadi" Gue calon suaminya Jennie!"
Chen mengatup mulutnya yang terbuka, "Sebelumnya gue gak pernah liat lo!"
"Bener, gue juga!" Suho ikut-ikutan.
"Ya! jennie-sshi! Lo selingkuh?" nada Xiumin naik satu oktaf dengan mata yang melotot.
Jennie berhenti menyuapkan cupcake ke dalam mulutnya, perlahan dia menelan sisa makanan yang ada di mulutnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Hanbin yang juga tengah menatapnya.
Jennie membuka mulutnya hendak memberi penjelasan, tapi langsung di bekam tangan Hunbin.
"Ehemm"
"Biar gue yang jawab" ucap Hanbin yang langsung di tanggapi anggukan Jennie.
Kini semua pasang mata menatap Hanbin untuk menunggu jawaban darinya. Hanbin menarik nafas panjang, bersiap menjawab pertanyaan yang di lontarkan.
"Dulu gue sekolah di New Zealand, sama kayak Jennie"
Mereka mangut-mangut mendengarkan penjelasan Hanbin dengan serius dan seksama.
"Tapi, setelah gue tau Jennie pindah sekolah ke korea, Ya! Jadi gue ikut pindah" Jelas Hanbin yang di tanggapi ekspresi cengong semua orang.
"Maksud lo gimana?" tanya Baekhyun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Perlahan Hanbin mengaitkan tangan kekarnya di bahu Jennie, "Gue mau lindungi Jennie"
Jennie membuat kurva kecil di bibirnya, "Ahh lo pikir gue anak kecil?"Jennie menjitak pelan jidat milik Hanbin.
"Ya! Lo kan masih bayi" timpal Hanbin dengan senyuman menggoda.
