Part 57

257 34 8
                                    

Los Angeles, California

Seorang gadis cantik, bertubuh mungil yang memiliki kulit putih, serta hidung mancung dan rambut panjang berwarna pirang.

Sherly Lorencia.

Tengah menatap jendela apartemennya dengan senyum yang sedari tadi menghiasi bibirnya.

"Mom, Dad aku gak sabar besok," ucapnya sambil tersenyum bahagia.

"Iya sayang, Mom ngerti kok pasti kamu gak sabar ketemu temen masa kecil kamu itu, kan?" tanya Sonya sambil mengelus puncak kepala Sherly.

"Iya Mom, tapi aku gak tau dia masih inget sama aku apa gak," ucap Sherly dengan raut wajah sendunya.

"Dad yakin dia pasti masih inget sama kamu," ucap Gibson yang tak lain adalah ayah Sherly.

"Kira-kira muka dia sekarang gimana ya? Pasti makin cakep!" gumam Sherly sambil membayangkan wajah orang tersebut yang sudah sangat ia rindukan.

"Pasti dong, putri Mommy aja makin cantik. Pasti dia kaget saat liat kamu nanti," jawab Sonya sambil tersenyum bangga.

"Mommy bisa aja," ucap Sherly sambil terkekeh.

"Barang kamu sudah dipacking semua, kan?" tanya Sonya pada gadis cantiknya yang tengah duduk di sofa.

"Udah kok, Mom," ucap Sherly lembut.

Karena terlalu lama tinggal di Los Angeles, membuat logat bicara Sherly berubah. Sudah hampir 10 tahun ia tinggal di sini.

"Yaudah kamu istirahat gih. Besok pagi kita akan flight ke Indonesia," ucap Sonya sambil membereskan beberapa barang-barang.

"Yaudah aku tidur dulu ya, Mom, Dad. Love you," ucap Sherly tak lupa mengecup pipi Gibson dan Sonya.

Saat pagi tiba, Sonya membangunkan Sherly yang masih tertidur pulas.

"Sher, cmon wake up nanti kita ketinggalan pesawat. Katanya gak sabar ketemu temen kamu," ucap Sonya mengelus-ngelus kepala Sherly.

"Hoammm, ngantuk banget, Mom," ucap Sherly sambil mereganggkan ototnya.

"Yauda sana mandi, Mom mau beres-beres dulu ya," ujar Sonya meninggalkan kamar Sherly.

"Duh, jadi makin gak sabar," gumam Sherly pada dirinya sendiri.

Setelah 20 menit, Sherly sudah keluar dari kamar mandi. Ia memakai atasan berwarna biru dan celana panjang putih.

"Mom, Sher udah siap nih," ucap Sherly antusias sambil membawa kopernya ke ruang tamu.

"Pelan-pelan sayang," ucap Gibson pada putri semata wayangnya.

"Barang-barang kamu jangan sampe ada yang ketinggalan." Sonya memperingati.

Setelah semua sudah rapih, mereka memindahkan koper dan barang bawaan mereka ke dalam mobil menuju ke bandara.

Jarak dari apartemen mereka ke bandara tidak terlalu jauh, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai.

Saat tiba di bandara, mereka langsung melakukan check in dan segala macamnya. Tak lama kemudian pesawat mereka lepas landas.

***

Senja dan Arsen sedang berada di kantin, ya beberapa hari ini Senja selalu ke kantin bersama Arsen. Tetapi kali ini Alan tidak ikut.

Unforgettable [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang