Part 10

976 427 2
                                    

Senja membuka matanya yang masih terasa berat sambil mengerjap-ngerjapkannya. Ia masih sangat mengantuk, matanya sulit untuk dibuka, rasanya sangat enak jika matanya ia biarkan kembali menutup.

Namun sayang, Senja harus segera bangun karena hari ini ia harus datang lebih awal dari biasanya karena ada kegiatan study tour dari sekolahnya.

SMA Jaya Bangsa memang sengaja mengadakan kegiatan tersebut di awal tahun.

Setelah selesai bersiap-siap, Senja segera menuruni anak tangga untuk menemui Kenzo.

"Bang, ayok berangkat," ajak Senja dengan tatapan yang mengarah ke jam dinding.

"Iya sebentar," jawab Kenzo sambil mengambil tas miliknya.

Sebenarnya masih terlalu pagi bagi Kenzo untuk berangkat ke sekolah, kalo bukan karena Senja, ia ogah harus datang pagi-pagi ke sekolah.

****

Selama di perjalanan, Senja tak berhenti bertanya mengenai kegiatan study tour-nya seperti apa. Apakah menyenangkan atau tidak.

"Seru nggak bang?"

"Ya gitu," balas Kenzo seadanya sambil fokus menyetir.

"Ah, lo mah nggak seru! Dari tadi ditanyain jawabnya gitu terus!"

Senja merasa kesal dengan jawaban yang diterimanya. Pasalnya, Kenzo hanya merespon semua pertanyaannya dengan anggukan, gelengan, dan sepatah dua kata saja.

"Ya kan elo nanya pendapat gue, ya, gue jawab dengan sejujur mungkin dong," jawab Kenzo yang menatap bingung ke arah Senja yang tengah menggerutu.

"Tau ah! Lo ngeselin!"

Kenzo hanya menggelengkan kepalanya melihat kekesalan Senja.

****

Selang beberapa menit mobil kenzo memasuki pekarangan sekolah. Senja segera turun dari mobil, dan berjalan menuju kelasnya.

Saat di koridor, ia tak sengaja berpapasan dengan Arsen. Kedua mata mereka saling bertemu, membuat Senja mau tak mau harus menyapa, supaya nggak dikira adik kelas yang tidak sopan.

"Pagi, Kak," sapa Senja sambil tersenyum.

"Pagi juga," balas Arsen dengan senyuman.

"Hari ini study tour, kan?"

Senja mengangguk. "Iya, Kak."

"Yaudah, have a nice day." Setelah mengucapkan kalimat tersebut ia mengacak puncak kepala Senja dan berlalu menuju kelasnya.

Sementara, Senja dibuat melongo olehnya, tubuhnya mendadak kaku tak bisa digerakkan.

Barusan dia ngacak puncak kepala gue? Senja membatin.

Senja langsung menggelengkan kepalanya agar tidak berpikir macam-macam, ia segera melanjutkan langkahnya menuju kelas.

****

Setibanya di kelas, Senja tidak menemukan sosok Kania di sudut manapun.

"Tumben banget tuh bocah belom dateng," gumam Senja sambil meletakkan ranselnya.

Biasanya jika ada kegiatan seperti ini Kania paling bersemangat karena jam pelajaran ditiadakan, jadi tidak usah belajar, dan mendengarkan ceramahan materi dari guru-guru.

Unforgettable [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang