Part 7

1.2K 586 4
                                    

Semenjak kejadian kemarin nama Senja menjadi trending topic di SMA Jaya Bangsa.

Seluruh siswa-siswi membicarakan dirinya karena tempo hari Arsen membelanya di kantin. Semua itu terasa sangat menggangu bagi Senja, namun ia tak dapat berbuat apa-apa selain menutup telinga.

Ada yang merasa kasihan dengan dirinya, ada juga yang tidak suka dengan dirinya karena dianggap sebagai cewek yang suka mencari perhatian.

"Senja lo tau nggak lo jadi trending topic nomor satu gila?!" pekik Kania histeris padahal yang jadi trending topic Senja, tapi yang histeris Kania.

"Iya gue tau," jawab Senja cuek, tak berniat membahasnya.

"Keren ya cuman gara-gara Arsen yang nolongin lo kemaren, nama lo jadi melonjak gitu."

Kania merasa sangat kagum dengan ketenaran yang dimiliki oleh Arsen, cowok itu memiliki peran besar di SMA Jaya Bangsa. Benar-benar definisi the power of cogan.

"Apaansih nggak penting banget tau!" balas Senja diikuti dengan dengusan kesal.

Tiba-tiba guru Bahasa Indonesia yang terkenal galak memasuki kelas mereka. Semua murid langsung terdiam dan memberikan salam.

"Selamat pagi, Pak," sapa mereka serentak.

Pembelajaran pun berlangsung. Siswa- siswi menyimak materi yang disampaikan oleh Pak Yatno dengan baik.

****

"Kantin kuy!" Kania mengajak Senja dan Carisa.

"Males ah, lo pada aja," tolak Senja dengan wajah malasnya. Hari ini ia sedang tak bersemangat.

"Yakin?" tanya Kania memastikan.

"Iya," jawabnya singkat.

Carisa menawarkan Senja kali aja gadis itu menginginkan sesuatu. "Mau nitip makanan nggak?"

"Nggak usah, gue nitip air putih aja satu."

"Oke, kita ke kantin dulu ya," kata Carisa dan Kania bersamaan, berlalu meninggalkan Senja.

Sementara di dalam kelas, Senja menenggelamkan wajahnya di atas meja. Pikirannya tertuju pada kejadian kemarin saat di kantin.

Kenapa cowok itu nolongin gue ya? Ah, mungkin karna kasihan doang kali. Batin Senja.

Di dalam kelas hanya terdapat beberapa murid termasuk Alex. Cowok itu jarang sekali pergi ke kantin.

Ia lebih memilih untuk tinggal di kelas dan memainkan ponselnya. Baginya ponsel adalah segalanya karena ia sangat gemar bermain game.

Melihat Senja yang menenggelamkan wajahnya dan bergerak gelisah membuat Alex berpikir sejenak. Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri meja gadis itu.

"Makan," ucap Alex datar sambil menyodorkan sebungkus roti.

Senja segera mengangkat kepalanya, menatap sang pemilik suara. "Hah? Ini buat gue?"

Ekspresi muka Senja tampak seperti orang kebingungan melihat sebungkus roti yang terulur ke arahnya.

"Hmm," deham Alex sebagai jawaban dengan ekspresi wajah yang datar.

"Kalo ngomong yang jelas kek kenapa harus singkat gitu? Kan gue nggak ngerti," ungkap Senja yang merasa jengkel karena Alex berbicara hanya sepotong-potong.

"Sakit?" tanya Alex tanpa menjawab pertanyaan Senja.

"Siapa? Gue?" Senja lama-lama kesal berbicara dengan cowok satu ini. Singkat sekali jawabannya.

Unforgettable [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang