Princess Almeera

3 1 0
                                    

Happy Reading.

***

Mera 7 Tahun.

"Mera, kau tau dulu Raja pertama dianugerahi Dewa umur ribuan tahun, tapi ia menolak dan meminta anugrah itu diberikan pada rakyat serta keturunannya selanjutnya" Ucap Seorang Perempuan sambil mengelus surai merah anaknya.

"Kenpa Raja menolak?"

"Karena ia tau kalau ia sudah tua dan  juga sudah lelah memimpin kerajaan, makanya Raja pertama meminta hal itu dan Dewa mengabulkannya" Jawabnya.

Gadis kecil itu menganguk paham.

"Anugerah itu bukan hanya umur yang panjang, tapi kemampuan yang luar biasa" Lanjut Ibu dari Gadis itu, tangannya sambil membentuk gelembung air.

"Tapi, karena perbedaan kita, Raja pertama juga mencari memutuskan untuk mencari dimensi lain yang masih kosong sebab kita sangat berbeda dengan manusia lain"

"Apa dulu ada yang berbeda dari kita?" Tanya Gadis itu sambil menerima gelembung buatan ibunya.

"Benar, mereka hanya hidup di daratan dan memiliki umur tak seperti kita"

Mera kecil mengangguk paham, gelembung ditangannya perlahan berubah menjadi bola es yang sangat cantik.

"Mom, lihat!"

Sang ibu tersenyum senang melihat kemampuan anaknya, ia memang pengendali Air tapi anaknya punya dua kemampuan Air dan Es.

"Sangat cantik" Puji Ibunya.

"Yang Mulia Ratu, Raja memanggil anda" Ucap seorang pelayan.

"Apa Mom akan pergi?" Tanya Mera kecil sedih.

"Benar, tapi kau bisa menemui kakak-kakakmu di tempat latihan" Jelasnya.

Setelah itu Ratu Mera memerintahkan beberapa pelayan untuk mengantar Puterinya Mera ke tempat kedua kakak-kakaknya.

***

"Martin, Lihat aku bisa memutar tombak ini" Ucap Marvin kepada kakaknya.

Martin dengan sabar menunggu pertunjukan yang akan diperlihatkan Marvin.

Marvin perlahan memutar tombak itu dan menghasilkan perisai dengan memanfatkan air di sekitar.

"Wow, kau belajar di mana?" Tanya Martin kagum.

"Tentunya adik kita Mera" Jawab Marvin.

"Ck, kau tak tau malu meminta adik kecil kita mengajarkan seorang yang sudah berumur 15 Tahun" Sindir Martin.

"Kakak terlalu kaku, adik kita itu anak ajaib selain sangat mirip dengan Mommy dia juga sangat hebat dalam bela diri" Jelas Marvin.

"Dan kemarin Daddy menanyakanku perihal memar di tangan Mera, kau tak ada hubungannya kan? " Ucap Martin selidik.

"T-tentu tidak" Jawab Marvin gugup.

"Tapi Aku malah mendapat laporan dari Darco sebaliknya" Ucap Martin tajam.

Marvin segera menatap Darco pengasuh mereka, sementara Darco menghindari tatapan itu.

Saat Marvin akan protes, orang yang mereka bicarakan datang.

"kakak" Panggil Mera senang melihat kedua kakaknya

Martin menghampiri adiknya.

"Bagaimana memarmu?" Tanya Martin.

Mera terbelak kaget, pasalnya ia dan Marvin sepakat untuk merahasiakan hal tersebut.

"Dari mana kakak tau?"

Keep A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang