Ergas

2 1 0
                                    

Happy Reading.

***

"Kau datang?" Tanya seseorang setiba Mera di Ergas.

"Tentu, aku juga ingin bertemu Irina" Ucap Mera sambil menutup kembali Portal.

Mera memberikan pelukan sejenak kepada Deus.

"Ibuku juga sudah menunggumu" Ucap Deus, walau Deus Adik Carlos tapi ia hanya anak angkat.

Deus segera mengantar Mera menuju taman Istana, ia selalu terkagum-kagum saat mengunjungi Ergas. Ergas adalah dimensi yang sangat indah menurutnya, mereka memiliki seni yang sangat luar biasa. Bayangkan bahkan jalanan saja mereka buat pola yang sangat indah.

Bangsa Ergas juga memiliki Umur yang panjang seperti Bangsa Xichalla, kedua bangsa itu hanya memiliki satu perbedaan, yaitu bangsa Ergas tak bisa bernafas di air.

"Mera kau datang" Ucap Irina mendekat dan segera memeluk Mera, Irina memang kurang beruntung karena ia tak memiliki anak perempuan tapi semenjak ia bertemu Mera, Irina selalu menganggap Mera sebagai anaknya

"Bu, kau tak pernah memelukku" Protes Carlos.

"Ibu pasti sudah bosan padamu" Ejek Deus sambil duduk di kursi taman.

"Kalian semua anakku tentu aku menyayangi kalian" Ucap Irina mencoba menghentikan acara ejek-mengejek itu.

"Ayo Mera duduk disampingku!" Ajak Irina.

Mere segera mengikuti Irina dan ia duduk di samping Irina.

"Carlos kau tak merindukanku?" Tanya Mera.

"Tentu aku merindukanmu Kakakku" Ucap Carlos yang memeluk Mera.

Usia Mera lebih tua 5 tahun dari Carlos dan 10 Tahun lebih tua dari Deus, makanya mereka kadang memanggil Mera Kakak.

"Ku dengar kau akan memulai penjelajahan?" Tanya Irina.

"Benar, aku sudah memutuskannya. Aku selalu merasa harus belajar sesuatu yang baru" Jawab Mera sambil menyeruput teh.

"Aku juga dulu sempat menjelajah, tapi hanya beberapa tahun saja" Ucap Irina.

Dan kesamaan selanjutnya, kedua bangsa itu sering menjelajah dimensi karena dulu Raja Kedua mengajarkan Bangsa Ergas alat penjelajah.

"Memangnya apa yang akan kau pelajari lagi?" Tanya Deus.

"Mungkin ilmu pengobatan dan mempelajari bagaimana dunia berjalan" Jawab Mera.

"Sungguh, aku selalu ingin bertanya. Apa otakmu tak penuh?" Tanya Carlos.

Deus melempar Apel ke arah Carlos.

"Hei" protes Carlos.

"Ia berbeda denganmu yang selalu kabur saat disuruh belajar" Sindir Deus.

Kedua wanita di sana tertawa memdengar ejekan Deus. Carlos yang mudah terpancing dan Deus beemulut tajam memang campuran yang sempurna untuk menciptakan sebuah perdebatan.

"Wah kita kedatangan Tamu" Ucap Pria tampan berambut emas memasuki Taman Istana.

Seketika angin berhembus kencang di sana, bahkan rambut Merah Mera dan Rambut Ungu Irina sampai berkibar.

"Ayah bisakan kau mengurangi hembusan angin saat kau datang" Protes Carlos.

"Ah, maaf soalnya itu gayaku" Ucap Joan narsis.

"Ayah tak ingat umur" Sindir Carlos lagi.

Fisik Irina dan Joan bahkan kedua orang tua Mera sangat persis seperti Fisik anak mereka. Itulah anugrah umur panjang. Padahal Umur kedua pasang orang tua itu sudah mencapai 700 tahunan.

Keep A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang