Kisah Anna Charlotte

2 1 0
                                    

Happy Reading.

***

Mera kini memerhatikan gadis di depannya yang sedang makan dengan lahap, pakaian lusuhnya kini sudah berganti dengan yang lebih layak.

Walau ia harus mengendap-endap memasukan Anna ke kamarnya dan bahkan meminta pelayan mengantarkan makanannya.

Bahkan tadi Lucia dan Lumina sempat curiga ia menyembunyikan sesuatu. Tapi kerja keras Mera tak sia-sia, apalagi saat melihat raut bahagia Anna.

"Anna kau bilang kau budak yang lari?" Tanya Mera sesaat Anna menyelesaikan makannya.

"Benar" Jawab Anna.

"Berarti mereka masih mengejarmu?"

"Iya" Lirih Anna.

"Ku rasa kau bukan berasal dari kalangan budak awalnya, ceritakanlah tentang dirimu" Pinta Mera sambil menuangkan Teh ke dalam gelas.

"Dulu aku adalah seorang Marquess, aku memiliki keluarga yang sangat kaya walau tidak sekaya keluarga Jonathan" Jelas Anna, Mera terus mendengar kelanjutannya.

"Tapi, aku memiliki sebuah kemampuan melihat hantu dan bagi keluargaku aku adalah Aib. Makanya saat umurku 10 tahun mereka menjualku. Masyarakat tidak ada yang tau, karena aku tidak pernah menunjukkan diriku di publik" Lanjut Anna dengan nada yang mulai lirih.

"Aku ternyata dijual ke tempat perbudakan, awalnya aku baik-baik saja tapi lama kelamaan banyak orang yang berniat melecehkanku. Suatu malam aku hampir berhasil diperkosa tapi aku melawan dan berhasil kabur. Semalaman penuh aku berlari di gelapnya hutan hingga aku sampai di daerah ini. Aku akhirnya bersembunyi di kastil ini" Jelas Anna.

Gadis rapuh itu mulai menitihkan air matanya. Mera mendekati gadis itu dan membawanya ke dalam pelukan.

"Kau aman sekarang aku janji" Ucap Mera.

Anna memeluk balik Mera dan ia menangis.

"Hei, apa dia orang baru?"

Anna sontak menjerit saat melihat sosok tembus pandang di depannya, sosok itu seorang wanita muda dengan gaun putih khas bangsawan.

"Merry, sudah ku katakan jangan muncul tiba-tiba" Ucap Mera kepada sosok itu.

Merry adalah salah satu penunggu di sini dan kadang Marry juga yang menceritakan tentang keluarga Jonathan bahkan sampai rahasia mereka.

"Kau bisa melihatku?" Tanya Merry kepada Anna.

"I-iya"

"Tenang Anna, kebetulan aku juga punya penglihatan sepertimu dan Merry tidak jahat" Jelas Mera.

"Tenang saja sayang aku bukan tipe yang jahat, karena kalau aku jahat kecantikanku akan pudar" Ucap Merry.

"Aku hanya kaget, biasanya para hantu mengerjaiku" Ucap Anna.

"Merry tidak seperti itu, tenang saja" Balas Mera.

Merry mendudukan dirinya di depan dua gadis itu.

"Ku dengar kau seorang budak yang lari? Sayang, jika kau ingin terbebas sebagai budak harus ada orang yang membayarmu untuk itu" Tutur Merry.

Anna menunduk diam.

"Aku yang akan membayarmu" Ucap Mera.

Anna menatap Mera tak percaya.

"Sungguh tidak usah, mereka terlalu licik dan kau pasti akan diperas oleh mereka" Tungkas Anna. Mera memegang bahu Anna.

Keep A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang