Budak Yang Lari

3 1 0
                                    

Happy Reading.

***

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu membuat Mera mengurungkan niatnya untuk mendekati sosok itu. Ia menyimpan belatinya kembali dan menghampiri pintu.

"Ada apa?" Tanya Mera pada dua orang pelayan berambut biru dan hijau.

Sementara kedua pelayan itu terkejut melihat Mera yang sudah berganti pakaian.

"Nona maafkan kami, seharusnya kami yang membantu anda berpakaian" Tutur pelayan berambut biru sambil berlutut diikuti pelayan satunya.

Mera dengan cepat ikut berlutut guna mengajak mereka berdiri kembali. Tapi mereka malah bersujud di depan Mera.

"Tolong ampuni kami yang membuat Nona sampai berlutut" Ucap Pelayan berambut Hijau.

Mera langsung paham akan keadaan, ia langsung berdiri kembali.

"Pertama, aku sengaja berganti pakaian sebelum kalian datang karena aku ingin segera tidur" Ucap Mera.

Kedua pelayan itu tetep bersujud, Mera langsung menutar matanya.

"Oke, kalian akan ku ampuni dan kembalilah besok untuk membantuku berpakaian" Perintah Mera. Langsung saja kedua pelayan itu berdiri kembali dan memberi hormat.

Mera segera menutup kembali pintu itu, ia sangat harus menyesuaikan dirinya di sini.

Saat matanya kembali menatap pojokan, ternyata sosok itu telah lenyap begitupula bebepara potong buah dan belatinya. Yang tersisa hanya jendela yang terbuka.

Saat Mera mengecek jendela ternyata memang jendelanya tak tertutup rapat sehingga angin malan masuk dan menyebabkan udara menjadi dingin.

Ia bertanya-tanya siapa sosok itu karena ia yakin kalau itu bukan hantu dan semacamnya.

"Dia sepertinya kelaparan dan butuh perlindungan" Guma Mera.

"Kurasa besok akan ku selidiki karena aku khawatir ini bisa membahayakan yang lain" Lanjutnya.

Sebenarnya yang Mera khawatirkan adalah belati yang sosok itu bawa. Belati itu dibuat di sebuah pandai besi dan belati itu sangat tajam, yang bahkan bisa langsung menyayat apa saja seperti pedang.

"Oke besok aku akan mulai menyelidiknya"

Kebetulan besok ia akan berkeliling kastil ini untuk mengenalnya lebih dalam.

***

"Nona, bagaimana jika memakai pita ini?" Tanya Emely pelayan berambut biru semalam.

Kini ada dua pelayan yang membantunya berhias diri.

"Apakah cocok denganku?" Tanya Mera melihat pita hijau di tangan Emely.

"Sangat cocok dengan warna mata anda Nona" Sahut Ella pelayan berambut Hijau yang semalam juga.

"Baiklah kalau begitu dan bisakah kalian ceritakan sedikit tentang keluarga Jonathan" Pinta Mera.

Kedua pelayan itu mengangguk.

"Keluarga Jonathan adalah keluarga dari golongan Duke dan Duchess" Ucap Emely.

"Duke? Duchess?" Bingung Mera.

"Itu gelar bangsawan tinggi, bahkan gelar tersebut juga diberikan langsung oleh keluarga kerajaan karena jasa keluarga Jonathan dalam perdagangan" Tambah Ella.

"Nona juga seharusnya menyandang gelar itu karena termasuk keluarga ini, tapi yang saya dengar dari para pelayan Nona Lucia dan Nona Lumina menentangnya" Lanjut Ella

Keep A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang