Drabble 7: Hello Newlyweds!

1.6K 213 46
                                    

"Jika tidak ada hal lain yang anda butuhkan saya akan kembali ke kamar, direktur" Tao berpamitan setelah meletakkan segelas air hangat dan sebotol pil pereda sakit kepala di meja lampu tepat di samping tempat tidur Yifan. "Anda harus minum obat sebelum tidur, direktur"

"Ya, istirahatlah sekertaris Huang. Aku akan minum obatnya nanti" Yifan mengangguk dengan mata tertutup. Tubuh jangkungnya berbaring di atas tempat tidur, masih mengenakkan pakaian kerja dan sepatu yang belum dilepas, tampaknya Yifan sudah tidak peduli lagi karena rasa lelah yang tak tertahankan.

Tao beranjak saat melihat jika bosnya tidak mengatakan apapun lagi, sebelum ia mematikan lampu kamar tersebut, Tao menyadari jika Yifan masih memakai sepatunya, maka ia mendekat untuk melepaskan sepasang sepatu kulit mengkilat itu dan meletakkannya di dekat tempat tidur.

"Selamat malam, direktur" tak lupa mematikan lampu utama dan menggantinya dengan lampu tidur.

Tao keluar dari kamar hotel Yifan dan menuju kamarnya sendiri yang sudah dipesan bersebelahan dengan sang bos. Ini adalah hari kedua mereka berada di Taiwan untuk kepentingan bisnis, dan Tao harus menguatkan dirinya sampai hari terakhir, yaitu esok hari.

Rasanya lebih melelahkan saat mereka harus melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri seperti ini, seperti pekerjaannya bertambah menjadi berkali-kali lipat; seperti 'mengasuh' Yifan contohnya.

Tao memutuskan mandi dengan cepat dan mengistirahatkan tubuhnya di dalam balutan bathrobe putih bersih yang terasa nyaman di kulitnya. Tak lupa memasang alarm di ponsel untuk besok pagi, karena dirinya harus mengurus Yifan sebelum mereka berdua siap bekerja.

Tidak ada waktu meski hanya sekedar memeriksa ponsel pribadinya, rasa lelah dan kantuk sudah bercampur menjadi satu dan Tao tidak bisa menahan kedua matanya untuk terbuka lebih lama.

Keesokan paginya Tao terbangun setelah bunyi alarm yang berisik berbunyi tepat di dekat telinganya, ia mengumpat kesal meski tak urung berusaha turun dari tempat tidur dan segera menuju ke kamar mandi. Tao melakukan semuanya dengan cepat, sesekali melirik ke arah jam dinding untuk memastikan jika dirinya masih memiliki waktu untuk membangunkan Yifan di kamar sebelah selagi ia memakai dasi dan setelah selesai ia segera keluar dari kamar.

Bersyukur jika Yifan memilih hotel dengan pengamanan kata sandi di pintunya, Tao tidak membutuhkan kartu sebagai kunci untuk bisa masuk ke dalam. Sesuai dengan perkiraan jika saat ini Yifan berusaha mengabaikan bunyi alarm di ponselnya dengan cara menindih kepalanya dengan bantal sementara tubuhnya dalam posisi tengkurap. Laki-laki itu sudah tak lagi memakai pakaian kerja seperti yang Tao ingat ketika ia keluar dari kamar itu semalam, sepertinya Yifan sempat terbangun untuk mandi dan meminum obatnya, karena gelas berisi air semalam telah kosong.

"Anda harus bangun, direktur. Kita memiliki jadwal pertemuan pagi ini dengan Mr. Zhang dari First Company" ujarnya sambil mengikat tirai dan membuat kamar itu lebih hangat akan cahaya matahari pagi.

Yifan mengerang di tempat tidurnya, selagi Tao memungut pakaian kotor yang teronggok di karpet yang kemudian ia letakkan di dalam keranjang khusus pakaian kotor yang berada di dekat pintu - pakaian itu nantinya akan diambil untuk dicuci oleh pihak hotel.

"Anda ingin sarapan di hotel atau di luar?" tanya Tao ketika Yifan sudah berdiri diatas kedua kakinya, pria itu mengenakkan bathrobe yang sedikit berantakan karena ia gunakan untuk tidur, rambutnya mencuat dan jelas sekali terlihat di wajahnya jika ia masih mengantuk.

"Di luar saja, aku tidak seberapa cocok dengan makanan di hotel ini" Yifan agak menggumam, kemudian sosoknya menghilang di balik pintu kamar mandi.

Selagi Yifan menggunakan waktunya di kamar mandi, Tao menggunakan kesempatan itu untuk kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan barang-barang yang ia harus bawa hari ini. Saat ia kembali ke kamar sang bos, laki-laki itu sudah berpakaian rapi dan tengah membenahi kancing di pergelangan lengan kemeja hitam yang ia kenakan.

H U A N G: Property Of Wu Yi FanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang