Riko pov
Aku telah membuang kesempatan ku yang berharga,mengecewakan wanita yang aku cintai dengan sadar ku, membuat dia terluka terlalu dalam, aku terus memanggil nama putri,aku tau dia mendengar kan ku dari balik tirai jendela kamar nya,aku bisa mendengar isak tangisnya karena kesalahan ku,penyesalan ini tak ada gunanya lagi,memperoleh kepercayaan dari seorang putri gadis yang aku kagumi dalam diam ku teramat sulit,setelah dia mempercayai hatiku ,aku malah menyakitinya membuat dia makin jauh dari ku.
Aku tertunduk dan terus memanggil nama putri, putri tetap tak peduli,aku menyesal andai aku tak tergoda dengan siska yang terus memeluk ku dengan paksa,mungkin tak akan seperti ini,aku tak kuasa menahan tangisku.
" hei,broo ada apa ini? Mana putri?" Tanya gio dengan nada sedikit emosi.
Aku tetap menunduk,aku pasrah jika gio memukul ku sekalipun karena tega menyakiti adik kesayangan nya.
" semua salah gw bro,siska menghancurkan rencana gw,maafin gw,loe boleh hajar gw sekarang" umpat ku kesal pada diriku sendiri.
" sayang,aku liat keadaan putri dulu ya" ucap fira cemas pada gio dan bergegas masuk ke dalam rumah.
Gio menarik lengan ku untuk berdiri dan membawaku duduk di depan rumah nya.
" bro,gw tau masa lalu lo dan siska,ini yang gw takutin kalau putri akan kecewa,tapi gw sebagai kakak gak bisa banyak ikut campur putri udah besar,gw pengen dengan kejadian ini bisa buat dia lebih dewasa lagi,dan lo sebaiknya jauhi siska dia hanya akan ngancurin lo bro" ucap gio panjang lebar,tak ada nada emosi yang kudengar dia berbicara layak nya sahabat.
" maafin gw bro,gw gak tahu sejak kapan gw menyukai putri,gw sadar dengan ketulusan hati nya buat gw,dia bahkan tak peduli kalau gw adalah pembuat onar ,seharusnya malam ini dia tersenyum tapi malah sebalik nya' ucap ku dengan menyesal dan sangat malu pada gio.
Gio memukul pundak ku pelan.
" udah lah bro,lebih baik lo pulang,dan istirahat semoga besok putri udah mau ketemu lo". Ujar gio santai.
Aku akhirnya memutuskan pulang dan berharap putri mau menemuiku esok hari.
Putri home
" putri,lo gak apa apakan sayang?" Dira terus mengetuk pintu kamar putri.
Tapi putri tak menghiraukan fira.
" ya udah fir,besok aja kita tanya putri,biar dia istirahat,kamu juga harus istirahat" ucap gio pada fira.
Fira mengangguk,terlihat wajah nya yang sedih melihat sahabat nya itu.
Skip
♤♤♤
Hari ini aku bangun kesiangan, aku benar benar lelah,mataku sembab menangis semalaman.
Aku segera mandi agar aku bisa sedikit fresh,aku melangkah gontai menapaki satu persatu anak tangga,dengan wajah kusut tentunya.
Kulihat rumah sepi,gio mungkin bersama fira melihat kampus,karena sebentar lagi kami akan menjadi mahasiswa. Harusnya aku bisa pergi bersama,karena aku sangat antusias ingin menjadi mahasiswi,tapi sekarang aku tak bersemangat.
Tok..tok..tok..
Ku buka pintu dan ternyata dira,dia memelukku,dan mengusap punggung ku.
Kami duduk di teras rumah,aku bersandar di bahu dira,dan air mataku kembali menetes perlahan.
" are you oke sist?" Tanya dira pelan.
Aku hanya mengangguk,sesekali aku mengusap airmataku yang masih belum mau berhenti sedari tadi.
" semua masalah pasti ada jalan keluarnya,loe sahabat gw yang paling kuat dan tegar,jadikan masalah ini untuk membuat lo jadi lebih dewasa,mungkin riko bukan yang terbaik buat lo,udah cukup lo nahan semuanya sekarang,lepaskan lah,menangislah,kemudian lupakan,oke sayang" ujar dira sambil mengusap kepala ku lembut.
" gw harusnya ingat kata kata lo ra,buat jauhin riko dari awal,tapi gw malah terjebak mencintai nya,benci itu udah jadi cinta,kenapa gw sial kek gini ra,sejarah cinta gw terlalu rumit" ucapku dengan sesenggukan.
Dira merangkul ku,dan mengantar ku kamar. Setidaknya sahabat ku bisa sedikit menenangkan hatiku.
" loe istirahat ya,udah nangisnya,bentar lagi kan jadi mahasiswa,mana tau ntar ketemu pangeran ganteng si kampus baru" ujar nya sambil mengusap air mataku.
" gw gak tau apa gw bisa buka hati gw lagi ra".jawab ku
Dira tersenyum padaku,dan membuat aku sedikit tenang,akhirnya dira pamitan pulang.
Aku tak bisa tenang,kejadian di prom masih membayangi ku.
Author pov
Riko yang tidak bisa tidur semalaman,memutuskan kembali kerumah putri, berharap putri bisa menemuinya.
Riko bergegas meninggalkan rumah nya,dan melaju kan mobilnya secepat mungkin.
Akhirnya riko sampai dihalaman rumah putri,riko memanggil putri,berharap putri menemuinya untuk terakhir kali.
Flasback
Sesampai dirumah,dengan wajah kusut nya riko menerima telfon dari sang mama.
" sayang,mama dengar kamu udah selesai ujian akhir dan mama ingin kamu kuliah di Amerika saja,besok kamu berangkat,mama udah siapkan semuanya,tidak ada kata penolakan sayang,mama mohon" mama langsung mematikan telfon nya,riko belum sempat bicara.
Semalaman riko berfikir,mungkin ini jalan buat dia bisa melupakan putri,setidaknya dia harus pamitan. Kalau jodoh pasti bertemu,seberapa lama pun terpisah.
Putri home
◇◇◇
" putri,gw mohon maafin gw ,gw gak bermaksud nyakitin lo,gw emang salah,lo boleh hukum gw dan jauhi gw,gw cuma minta izinin gw liat lo untuk terakhir kali nya putri,gw suka sama lo gw sayang lo put".
Aku mendengar suara riko dan ucapan seperti perpisahan.
Aku tak mau melihat nya,aku berdiri dibalik jendela. Ku lihat wajah penyesalan seorang riko yang biasanya sangar,tapi hari ini dia seperti kelelahan.
" gw mau lo pergi,terserah gw gak mau liat lo lagi,lo gak usah bermain dengan hati gw" jawab ku ketus dan emosi.
" putri,gw minta maaf,gw janji akan pergi dari lo,kalau itu buat lo bahagia put" ucap nya dengan nada penuh kekecewaan.
Setelah itu aku tak mendengar suaranya lagi,aku mengintip dari jendela,tak kulihat mobil nya lagi,aku menangis sejadi jadinya,aku benar benar tak kuasa dengan semua ini.
Apakah putri tau kalau riko akan keluar negeri,apa yang akan putri lakukan

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story in High school
Storie d'amoreKisah ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Putri yang hidupnya monoton dan biasa aja tapi dia menyukainya, dan akan berubah 180 derajat ketika bertemu riko.. saksikan keseruan remaja ini melukiskan kisah cinta seperti pelangi yang penuh w...