Aku tak mengerti dengan hati dan pikiran ku sendiri saat ini, 1,5 tahun sudah aku menikmati hidup ku tanpa sosok Riko yang mengusik ketenangan ku, seharusnya aku bahagia dia bisa enyah dari hadapan ku, tapi itu dulu saat aku belum jatuh hati padanya, saat aku dan dia belum terjebat pada kisah cinta yang rumit.
semakin aku ingin melupakan semakin aku merasakan kehadiran nya, terlebih mawar bertuliskan maaf membuat ku berharap bahwa itu dia, berharap dia kembali buat ku, menjelaskan semuanya dan merangkul hatiku yang kesepian karena nya.
Hari ini aku memilih menikmati tetesan kristal bening di balkon kamar ku, tetesan kristal itu mulai berhenti hanya sesekali sisa nya turun membuat bunyi di genteng. Aku menatap kosong ke langit yang gelap berangsur terang dan indah dihiasi pelangi dengan warnanya yang cantik, membuat mata siapapun tak berkedip menatapnya.
Sehabis hujan selalu ada pelangi dan seharusnya sehabis kesedihan, kekecewaan, sakit hati, ada tawa, kebahagiaan dan cinta.
" sampai kapan gw harus tersiksa dengan rasa terpendam ini, sampai kapan hati gw mendung, gw juga inginkan pelangi itu hadir dalam hidup gw, kenapa lo gak pergi dari hati gw ko?" teriak ku sendiri dengan isak tangis keputus asaan yang tak bisa kubendung lagi.
Dira pov
hari ini aku memutuskan memilih menemani putri dirumah nya dan menolak ajakan rafi untuk nonton, rafi mengerti dan mengizinkan ku. entah kenapa aku resah memikirkan putri, aku mendial nomor rafi.
" bie, kita nonton nya lain kali ya, aku mau kerumah putri" ujar ku pada rafi yang masih sibuk dikampus.
" ya udah bie, gak apa apa, hati hati perginya, mmuachh" jawab rafi di seberang.
" ya bie, mmuacg" balasku dan menutup telfon.aku bergegas ke rumah putri yang tak jauh dari rumah ku.
skip
Sesampainya di rumah putri, aku mengetok pintu dan tak ada siapapun di rumahnya, mungkin mama putri kerja dan gio bersama fira, aku sudah biasa masuk ke rumah putri apalagi pintunya tak dikunci, aku bergegas ke lantai 2 dan aku mendengar teriakan putri dari kamar, aku masuk perlahan dan melihat nya menangis di balkon aku reflek memeluk putri dari belakang dan ikut menangis.
author pov
" loe kenapa sih put, kok nangis kejer gini, cerita sama gw?" ucap dira ikut meneteskan airmatanya.
" ra, gw gak kuat nahan rasa ini lagi, gw harus gimana?" jawab putri tersedu sedu.
Dira tahu pasti apa yang terjadi pada sahabatnya ini, dia kasihan karena kisah cinta nya membuat nya terjebak lama didalam nya.
" gw ngerti put, cuma lo yang bisa ngatasin nya, lupain riko jangan siksa diri lo kayak gini" sahut dira sambil mengusap air mata putri yang masih terus mengalir.
" gw gak bisa, gw teramat mencintai nya, gw udah coba lupain tapi gak bisa" jawab putri dengan isakan tangisnya yang memilukan.
" kalau gitu kita cari tahu dimana riko, ungkapin perasaan lo, apapun yang terjadi lo harus terima, lepasin semua put" ujar dira menghapus air mata putri dan menatap nya.
Putri mengangguk, mungkin saat nya dia berjuang buat cintanya bukan hanya menunggu tanpa usaha.
Dira berhasil menenangkan putri dan mengajak putri duduk di ranjang nya.
" put, besok kita libur semester, gimana kalau kita ke bandung ke villa keluarga gw, rame rame" ucap dira memberikan senyum pada putri yang masih melamun.
" iya, gw juga mau ketenangan ra" jawab putri mulai menanggapi.
" iya lo harus refreshing, nanti gw kabari rafi dan fira, ajak kakak lo sekalian, besok pagi kita cuzz" ujar dira semangat.
Putri tampak kelelahan dan tertidur, dira menatap sahabat nya dan menyelimuti putri.
" putri, gw sayang lo, lo bisa buat orang disekitar lo bahagia sedangkan lo tersiksa, lo cewek baik, setia lagi, seharusnya riko tu bersyukur di sukai gadis seperti lo, gw yakin cinta itu akan kembali pada lo" gumam dira pelan.
Putri meneteskan air matanya dalam mata terpejam, dia bisa mendengarkan ucapan dira barusan.
Dira akhirnya pulang dan mengabarkan rencana nya pada rafi dan fira, mereka pun setuju untuk menikmati kota bandung selama liburan.
rasa itu, rasa indah yang aku rasakan saat kau merangkulku
aku merindukan mu
adakah kau juga seperti aku disana.***
RIKO POV1 bulan lebih aku diindonesia, tapi sampai kapan aku bersembunyi dibalik mawar merah yang ku kirim pada putri. Aku ingin sekali memeluk putri saat aku melihat nya, aku ingin sekali dia bersandar dibahuku saat aku melihat bola matanya yang sayu, agar dia tahu aku ada untuk nya, aku kembali untuk nya.
Aku takut dia kembali mengusirku jika dia belum memaafkan ku.
" gw gak bisa kayak gini, gw harus bilang sama putri apapun resiko nya, putri harus tau gw mencintai nya" pikir ku meneriaki kebodohan ku selama ini.
Putri terlalu berharga dan berarti buat ku, aku ingin dia merasakan cinta yang aku berikan, cintq yang masih tersimpan lama untuk nya.
Tiba tiba handphone berbunyi dari gio.
" bro besok ikut ya ke bandung, hollidayyy" ujar gio semangat.
" putri ikut?" tanya ku berharap
" pastilah, kan kita nginap di villa dira sahabat putri, lo harus ikut" ujar gio memaksa
" oke bro, tapi kalian duluan gw ngikutin dari belakang, gw gak mau putri tau" jawab ku
" mau sampai kapan lo sembunyi dibalik mawar merah lo, gw yakin putri mau maafin lo, dia itu masih suka sama lo" sahut gio serius.
" yakin lo bro, gw juga mau nembak putri besok, bantuin gw ya" bujuk ku pada gio
" idih..biasa aja kali, gw bantuin tapi janji jngan sakiti adik gw lagi. awas lo" ucap diro serius.
" siip bro, bye" aku mematikan telfon dan bersiap siap untuk besok.
makasih buat votement nya..semoga tetep seneng dengan story ku ya...
makasih maaf typo ya readers...
![](https://img.wattpad.com/cover/27278613-288-k326224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story in High school
RomantizmKisah ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Putri yang hidupnya monoton dan biasa aja tapi dia menyukainya, dan akan berubah 180 derajat ketika bertemu riko.. saksikan keseruan remaja ini melukiskan kisah cinta seperti pelangi yang penuh w...