Aku dan Clara berjalan santai dari koridor menuju kantin. Namun, tiba-tiba langkah Clara terhenti saat melihat serunya latihan basket di lapangan.
"Ra ayoooo!" Aku menarik paksa tangan Clara agar segera ke kantin.
"Bentar fy kita cuci mata dulu."
"Idih kita dari mana? Lo aja kali."
"Iyain deh biar cepet." Balas Clara mencoba fokus dengan pemandangan paling indah dalam hidupnya. Ia masih saja berdiri dengan mata berbinar-binar melihat anak basket itu yang tidak lain adalah Lian. Wah, aku yang tengah kelaparan ini jadi tambah kesal.
"Cepetan ra!"
"Sumpah ya fy, gue gak ngerti lagi dah kenapa ketampanan Lian bisa sesempurna itu..."
Aku hanya bisa menghela pasrah membiarkan sahabatku itu melakukan apapun sesukanya. Walaupun sebenarnya aku terlanjur malu, karena ulahnya yang kini menjadi tontonan siswa siswi di dekat lapangan.
***Kantin***
"Ra, gue mau cerita."
"Cerita apa?" Tanya Clara sambil sibuk bercermin menata rambutnya.
Aku terdiam agak sedikit ragu hingga membuat Clara menaikkan alis penasaran.
"Apasih fy penyakit kepo kronis gue kambuh nih!"
"Eum, itu ra soal si Diven."
"Diven kenapa emang?"
"Gue kan iseng tu ngasih uname ig gue. Eh ternyata beneran di follow dong. Dia juga bales dm gue sumpah kek aneh banget kan? Terus yang lebih anehnya lagi..." aku sengaja menggantungkan ucapanku dengan ekspresi yang membuat Clara semakin penasaran.
Dengan mulut ternganga dan mata melotot, Clara masih setia menunggu lanjutan dari ceritaku. Sementara aku malah tertawa karena tak kuat melihat ekspresi Clara yang kocak abis.
"Sialan! Gue udah serius juga." Gerutu Clara sambil menabok lenganku.
"Aduh! Gue kena KDRT woi."
"Rasain."
"Heh, serius ra. Diven emang kayak gitu akhir-akhir ini."
"Terus yang lebih anehnya lagi apa dodol?" Tanya Clara terlanjur kepo.
"Eum, itu si Diven..."
"Fya!" Teriakan itu membuat aku dan Clara langsung menoleh.
"Nih ice coffe favorite Fya." Seru Gio sambil menyodorkan sebuah minuman kepadaku.
Hal itu membuat Clara menatap Gio kesal karena ia telah memotong ucapanku tadi. "Gio!!!"
***
Besoknya, sekolah kami menjadi tuan Rumah dalam pertandingan basket melawan Neo Highschool yang menjadi sekolah favorite nomor dua setelah Alzar Highschool.
Tiba saatnya pertandingan yang paling di tunggu-tunggu siswa Alzar Highschool. Tak perlu di ragukan lagi, jika Alzar selalu memimpin skor karena setiap tahun tim basket nya memang terkenal susah untuk ditaklukan. Hingga saat babak final, skor antara Alzar dan Neo hanya beda satu poin membuat suasana semakin menegangkan.
Tiba-tiba pertandingan yang sangat seru itu menjadi tegang karena suatu insiden terjadi. Diven dan satu pemain dari Dright Highschool mengalami cedera hingga akhirnya mereka dibawa ke UKS.
Keadaan sekolah kini sangatlah heboh. Bagaimana tidak, si Pangeran Antariksa kebanggaan Alzar itu kini terbaring lemah di UKS. Tentunya ini mengundang banyak perhatian khususnya para fans maniaknya yang biasa disebut Divenluv
KAMU SEDANG MEMBACA
what you feel?
Teen FictionMake sense gak kalo sekelas terus dengan orang yang sama dari SD, SMP sampe SMA? Hai! Gue Fya, cewek tulen dengan otak yang kadang bego tapi pinternya lebih mendominasi. Ini kisah gue dengan seorang cowok yang sudah lama jadi saingan gue semasa bang...