CHAPTER III

3.6K 291 1
                                    


Sakura menghempaskan badannya di karus king size miliknya. Sasuke sudah pulang beberapa menit yang lalu tetapi Sakura masih memekirannya.

"Haahhhh." Sakura membuang napas dengan berat.

Otak cantik dan jenius Sakura sedang mencerna semua kata yang diucapkan Sasuke.

Flashback on

"Kau mau minum apa? Coke atau jus?" Tawar Sakura setelah Sasuke mendudukkan dirinya di sofa milik Sakura.

"Jus tomat tanpa gula." Jawabnya singkat.

"As always." Tersenyum tipis lalu berlalu ke pantry.

Beberapa menit berlalu, Sakura kembali membawa jus tomat untuk Sasuke dan cola untuk dirinya.

"Ada apa?"

"Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?" Sasuke menatap Sakura penuh tanya.

"Apa itu urusanmu tuan Uchiha"

"Jelas jadi urusanku, aku mencarimu Sakura. Aku sudah menyadari sesuatu dan aku mencarimu tapi kau tidak ada." Jawab Sasuke dengan nada lesu.

Sakura terdiam, dia tidak tahu harus berekspresi bagaimana. Satu sisi dia bahagia karena dari kata-kata Sasuke terdengar seperti Sakura salah satu orang penting di hidup seorang Uchiha Sasuke. Disisi lain dia khawatir tentang perasaan tersebut yang dapat membuatnya patah hati seperti dulu sewaktu dia menjadi pacar Sasuke.

Melihat Sakura seperti tidak akan menjawab, Sasuke berinisiatif mendekatkan dirinya ke Sakura.

Sakura yang terkejut saat lengannya bersentuhan dengan Sasuke sontak menarik diri.

"Kau ini kenapa? Apa kepalamu terbentur dan tidak dapat berpikir dengan baik?"

"Sakura, a-a-ku." Sasuke tergagap, jantungnya berpacu dengan sangat cepat saat melihat mata Sakura.

'Kemana otak jeniusmu Sasuke, sial!' Batin Sasuke.

"Kau kenapa?" Tanya Sakura penasaran.

Sasuke menghirup oksigen dalam dan panjang lalu mengeluarkannya.

"Haahh, Sakura sehabis kita putus aku menyadari bahwa aku mencintaimu."

Setelah Sasuke pastikan semua kata tersusun baik diotaknya baru dia mengeluarkannya. Tak banyak, tapi setidaknya Sakura mengerti. Buktinya, tubuh gadis itu menegang dengan wajah terkejut.

"Kaa-a-u apa?"

"Aku sadar sekarang, aku mencintaimu Sakura."

Sakura terlihat membuang muka, bukannya tidak suka dengan pernyataan cinta yang tidak ada romantis romantisnya sama sekali dari Sasuke. Tapi, dia tidak ingin Sasuke melihat semburat merah dipipinya, dia juga sedang menyusun pertanyaan yang harua dijawab Sasuke.

"Sakura, kau marah padaku? Aku tahu aku salah, bajingan brengsek yang menyakitimu dari dulu, tapi to hhmpp"

Mulut Sasuke ditutup oleh tangan Sakura saat dia ingin menjelaskan.

"Kau berisik Sasuke."

Balas Sakura dengan senyum tipis. Setelah melepas tangannya dari mulut Sasuke, Sakura menatap mata hitam Sasuke, mencari kebohongan disana.

"Jelaskan." Kata Sakura.

Sasuke menjelaskan saat dia meminta saran ibunya, dia dua bulan menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk memastikan perasaannya, sampai saat dia mencari Sakura dirumahnya dan berakhir di apartment Sakura.

"Sekarang aku sudah sangat yakin Sakura, aku mencintaimu."

Sakura membeku. Kalau ditanya apakah dia senang, jawabannya tentu saja dia sangat senang. Tapi Sakura ingin memastikan perkataan Sasuke, dia tidak ingin terluka kedua kalinya.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang