Epilogue

3.8K 208 5
                                    




"Sebaiknya nama anak kita nanti berawalan huruf S juga?"

"Bagaimana kalau Sarada bila perempuan dan Satachi bila laki-laki?"

"Tidak, nama itu sangat kuno."

Sakura memajukan bibirnya karena Sasuke bilang nama pilihannya sangat kuno padahal itu nama yang keren.

"Bagaimana Saka bila laki-laki dan Sakira bila perempuan, itu terdengar lebih keren."

Seperti inilah pemandangan pagi di hotel tempat pasangan Uchiha muda berbulan madu. Baru seminggu mereka menikah, mereka sudah mempersiapkan atau lebih tepatnya meributkan nama yang akan mereka pakai untuk anak mereka.

Mereka memang tidak ingin menunda momongan. Ini jugalah salah satu tujuan Sasuke menerima tawaran bulan madu yang diberi ibu mertuanya.

Melihat Sakura yang terlihat kesal, Sasuke tersenyum geli.

"Bagaimana kalau kita buat banyak anak supaya semua nama itu terpakai?"

"Dasar Uchiha mesum."

"Kau juga Uchiha, ingat?"

"Terserah, menyebalkan."

Lalu Sakura beranjak dari ranjang mereka menuju kamar mandi. Sasuke yang melihatnya pun ikut masuk saat Sakura hendak menutup pintu itu.

Dibalik pintu itu sekarang mereka melakukan ritual untuk mempunyai anak.

...oOo...

Selepas bulan madu mereka di Roma 5 bulan lalu, kini pasangan itu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing sehingga waktu untuk bersama semakin sedikit.

Seperti saat ini, Sakura tengah memeriksa pasien di ruang opname. Setelah itu, dia akan meneliti dokumen atau data tentang kemajuan kesehatan mereka.

Sakura menghela napas lelah, ingin sekali dia bermalas-malasan sambil menonton film action kesayangannya tapi pekerjaan membuatnya tidak bisa melakukannya.

Mood Sakura tiba-tiba tidak baik, dia malas dan ingin menemui Sasuke. Padahal ini baru jam 2 siang. Karena tidak tahan, akhirnya dia menelepon Sasuke.

Tuuttt   tuuttt

"Hallo."

Terdengar suara Sasuke disebrang sana membuat senyum Sakura mengembang.

"Hi, kau dimana sekarang?"

"Aku dikantor, ada apa?"

"Sudah makan belum?"

"Pekerjaanku sangat banyak jadi tidak bisa makan sekarang."

"Aku akan kesana membawa makan siang untuk kita."

"Tidak perlu, aku akan makan nanti dan apa alasanmu belum makan nyonya Uchiha?"

"Aku akan kesana, aku ingin makan bersamamu."

"Baiklah, kutunggu sayang, hati-hati. I Love You."

Setelah mendengar kata itu, telepon ditutup oleh Sasuke. Sakura tersenyum, pipi Sasuke pasti memerah karena malu mengucapkan kata-kata itu walaupun mereka adalah suami istri.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang