Chapter 4

55 4 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen 😊

Happy Reading!

***

" Nanti kita sekelompok kan? " Tanya Rebecca.

" Yoi, kita kan emang selalu satu kelompok, " Jawab kanaya.

Saat ini mereka sedang bersiap mengganti baju olahraga, karena akan ada pengambilan nilai untuk olahraga basket.

Setelah selesai Kaira segera mengajak yang lain untuk keluar, "Ya udah, yuk!  ke lapangan,"

"Ayo!"

Mereka pun meninggalkan Ruang ganti, dan segera berkumpul dilapangan sebelum absen di mulai.

" Oke, anak-anak, maaf sebelumnya karena hari ini bapak harus pergi ke pertemuan guru olahraga. Jadi pengambilan nilai kita tunda dulu sampai minggu depan dan sekarang kalian free mau ngapain aja asal jangan membuat keributan. Tapi bapak sarankan untuk melatih permainan basket kalian," Kata pak Anton.

Semua siswa berseru senang, pasalnya beberapa dari mereka ada yang masih tidak bisa bermain basket dan ada juga yang mager.

" Baik Pak!" Seru mereka kompak.

" Oke kalau begitu bapak pergi dulu, ketua kelas tolong di kontrol," Pak Anton berpesan pada Dio sebelum meninggalkan lapangan.

" Siap pak!" Ucap Dio, Si ketua kelas.

Setelah itu pak Anton meninggalkan lapangan, disusul oleh beberapa anak yang ingin pergi ke kantin dan beberapa memutuskan untuk kembali ke kelas.

" Yahh, kaga jadi ambil nilai,gimana nih mau ngapain kita? " Tanya Kaira.

" Ya udah deh main sendiri aja, yuk!" Ajak Kanaya.

" Okee!"

Setelahnya mereka memulai permainan bola basket bertiga, beberapa kali mereka menyetak skor secara bergantian.

kaira membawa bola menuju ring dengan mulus tanpa ada kendala namun sebelum bola tersebut berhasil masuk ke dalam ring, Rebecca terlebih dahulu merampasnya dan berniat memasukan ke dalam Ring.

HAP!

" Wohoo... tidak semudah itu, kamu harus lebih gercep lagi," Kata Kanaya yang berhasil menepis bola basket yang akan dimasukan Rebecca.

Sedangkan Rebecca hanya berdecih kesal melihatnya.

" Yeyy, gue nih pasti yang bakal menang," Kanaya girang saat dia hampir sampai ke ring basket.

Namun saat dia akan melompat tiba-tiba saja tali sepatunya terinjak dan membuatnya menjadi oleng.

" Kanaya! " Teriak Kaira dan Rebecca yang melihat Kanaya akan jatuh.

Buru-buru Kanaya memejamkan matanya karena merasa sebentar lagi akan jatuh.

Namun tiba-tiba saja Kanaya merasa tubuhnya ditarik oleh tangan seseorang sehingga dia tidak jadi terjatuh.

" Bang Ryan?! " Kaget Kanaya saat membuka mata.

Untuk sesaat mereka saling pandang dan tenggelam dengan pikiran masing-masing, lain hal dengan Kaira dan Rebecca yang menghela nafas lega melihatnya.

" Ceroboh!" Kata Ryan menyentil kening Kanaya.

"Aw! sakit ih, " Protes Kanaya memegang keningnya, masih dalam pelukan Ryan.

" Makanya kalau mau main tuh liat-liat dulu, tali sepatu diikat," Peringat Ryan, dia berjongkok di depan Kanaya dan mengikat tali sepatunya.

Kanaya cemberut, " Ya maaf, naya gak sadar,"

RAKAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang