🍂🍂🍂(Pov Hye Jin)
Hari berganti hari, dan beberapa minggu sudah berlalu. Aku memiliki rasa yang berbeda untuk Jungkook, mungkin hanya aku yang merasa.
Hatiku berdebar saat ia memperhatikaan aku lebih dari biasanya, perasaanku menghangat saat ia membisikkan kata² manis.
Jungkook sudah tidak pernah membawa wanita²nya selama beberapa bulan ini, entah kenapa aku menyukainya. Meskipun aku hanya pengganti mereka tapi apa boleh aku berharap lebih? Ah tidak mungkin.
Ya karna kejadian hari ini membuatku sadar akan posisiku. Hal yang aku impikan tidak akan mungkin terwujud. Aku tidak boleh tamak, aku harus melakukan ini sesuai kontrak.
Tadi siang.....
Kita sedang berada di lobby kantor, harusnya hari ini kita akan makan siang diluar. Tapi langkah kita terhenti karna ada suara wanita yang sedang memanggil nama Jungkook dengan sangat lembut.
Jungkook sempat terdiam beberapa saat, aku melihat ke arahnya. Tatapan yang tidak pernah aku dapatkan, aku tidak bisa menjelaskan tatapan itu.
"Jungkook ah.. apa kita bisa bicara?" Ujar wanita itu.
Pandangan beberapa pegawai yang lalu lalang membuatku jengah, dan posisiku sekarang tidak mengenakkan.
"Aku tidak ada waktu" Jungkook berjalan lurus keluar gedung meninggalkan wanita itu.
Aku mengikutinya keluar dan masuk ke mobilnya, aku melihat raut wajah sedih dari wanita itu.
Setelah keluar gedung ia meminta supir untuk mengantarkan kita ke apartment, sepanjang ia hanya diam dan melihat ke luar jendela. Sampai beberapa waktu ia memejamkan matanya.
Aku menyiapkan makanannya dan pulang kerumah. Sampai malam ini, ia belum juga menghubungiku.
Ya, apa yang aku harapkan?? Tidak mungkin ia menelfonku. Tapi kenapa hatiku sakit??
Aku akan pergi membeli minuman ke minimart tapi sampai di bawah aku melihat mobil Jungkook parkir.
Aku menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobilnya. Seorang pria paru baya keluar.
"Maaf nona, Tuan muda ingin di antar kesini." Aku mengintip di dalam mobil, Jungkook sudah benar² tidak sadar karna alkohol.
"Baik pak Kim, tolong bantu saya bawa Sajangnim ke atas ya" ia pak Kim, supir Jungkook dari saat Jungkook kecil.
Saat sudah sampai atas, aku bertanya apa yang sudah terjadi. Kenapa Jungkook sampai seperti ini, aku tau ia cukup kuat untuk minum alkohol.
"Ada apa pak Kim?"
"Sepertinya Nona Rima sudah kembali ke korea" tanpa banyak cerita, pak Kim ijin pulang. Dan besok akan menjemput tuannya lagi.
Aku tidak bisa bertanya lebih dalam, sepertinya ini kisah Jungkook.
Aku melihat Jungkook yang berantakan, aku melepas jaket dan sepatu yang membuatnya tidak nyaman.
Pak Kim membaringkan Jungkook di ranjangku. Baru kali ini ia tidur disitu. Aku hanya memandang wajahnya saat terlelap seperti ini.
"Mira yah..." Jungkook memanggil nama wanita tadi.
"Sajangnim.. euh" matanya terbuka dan ia menarikku dalam pelukannya.
"Jungkook ah, apa kau sudah sadar?" Ia memelukku dari belakang, aku tidak bisa melihatnya tapi aku merasakan hembusan nafasnya yang sangat dalam di tengkuk leherku.
"Kenapa kau melakukan itu padaku?" Semakin erat ia memelukku, hatiku berdesir perih mendengarnya.
"Aku buka__"
"Bogosippo Mira yah" entah kenapa airmataku kluar dengan sendirinya.
Ia tertidur sambil memelukku, tulangku seperti remuk karna ia memelukku terlalu erat. Tapi mungkin hatiku lebih remuk dari itu.
♤♤♤♤♤
Semalaman aku tidak bisa memejamkan mataku, aku melepas pelukan Jungkook dan bergegas untuk mandi.
Ia terbangun saat aku sedang menyiapkan makanan untuk sarapan.
"Hye Jin ah__" suara bangun tidurnya sangat manis di dengar, tapi tidak untuk saat ini.
"Sajangnim, saya sudah menyiapkan sarapan. Pak Kim sudah menunggu dibawah" tidak tau kenapa sepertinya aku menjadi kekanak - kanakan.
"Kenapa aku bisa disini? Kenapa kau memanggilku seperti itu saat berdua?" Ia menghampiriku dan memelukku dari belakang.
Ingin sekali aku membalas pelukannya, tapi aku menahannya. Aku harus belajar mulai sekarang, karna suatu hari ia akan meninggalkanku.
"Ah, sepertinya anda semalam mabuk dan minta di antar kesini" aku melepas pelukannya.
"Kau kenapa?" Matanya sudah mulai berapi saat aku masih memakai bahasa formal dengannya.
Ia mendekat, mengangkat daguku dan melumat bibirku dengan sangat kasar, aku tidak membalas ciumannya yang mengakibatkan bibir bawahku sedikit berdarah karna gigitannya.
Tanganku meremas pinggiran meja dan mataku terpejam menahan perih. Ciumannya semakin menggila, dan brutal.
Percuma aku mendorongnya, kekuatanku bahkan tidak kuat."Kenapa kau seperti ini? Bukankah kita sudah sepakat dengan perjanjian kontrak kita?" Aku melihat sorot matanya yang memancarkan amarah.
Lagi² tanpa permisi air mataku keluar, Jungkook kaget dan amarahnya sudah sedikit melunak. Ia menciumku dengan lembut dan memelukku.
Aku mengusap pipinya dan membalas ciumannya yang tadi, bagaimanapun ini salah satu pekerjaanku. Dengan seperti ini aku merasa ia melikku meskipun sebenarnya tidak.
Ia menarik rambutku dan melumat bibir bawahku, ia menghisap sisa² darah yang keluar. Ia menaikkan aku ke meja makan dan membuka semua pakaian yang menutupi tubuhku.
______________ tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING // JEON JUNGKOOK (NC)
FanfictionSeorang CEO muda yang hobi membawa wanita dan bercinta di dalam ruang kerjanya, sekarang membuat perjanjian kontrak dengan sang sekertaris. "Ssajangnii____ euummppp" ia masih berusaha menolak ciumanku dan memukul dadaku. Tapi kekuatannya tidak membu...