° 16 °

56.3K 2.2K 92
                                    


🍂🍂🍂


(Pov Hye Jin)

Aku pergi begitu saja setelah mendengar perdebatan antara Jungkook dan Mira, tidak lama saat aku sampai dirumah Jungkook menelfonku.

Tapi aku tidak mengangkatnya, sepertinya sudah tidak ada yang perlu dibicarakan. Aku juga berfikir sepertinya lebih baik kalau aku mengundurkan diri, tapi aku urungkan niatku. Pekerjaan ini masih penting untukku.

Sampai malampun Jungkook tidak membiarkanku istirahat. Ia tetap menelfonku dari sore tadi.
Tapi aku masih membiarkannya, meskipun pesan bertubi² darinya memenuhi layar ponselku.

Aku sengaja tidak masuk kantor, semua laporan dan materi untuk rapat hari ini sudah lengkap dan sudah selesai. Jadi tidak masalah kalaupun aku tidak hadir.

Pagi ini aku mencoba menelfon HRD dan minta izin untuk cuti, aku berbohong kalau Jungkook sudah memberi izin. Dan mereka memberiku libur 3 hari.

Sepertinya aku akan mengunjungi Ibu panti, sekalian berlibur disana. Sudah lama sejak aku bekerja di perusahaan ini, aku tidak mengunjunginya.

Hari ini hpku tenang, tidak ada telfon maupun pesan dari Jungkook.
Hanya beberapa pesan balasan dari So Eun dan Tae oppa.

Aku mengatakan ke mereka kalau mendapat libur dan akan berkunjung ke panti, mungkin akan mampir ke rumah orang tua mereka. Karna letaknya berdekatan.

Mereka kompak meminta oleh² saat aku kembali, membawa kimchi dari Ibu panti.

♤♤♤♤♤


Setelah dua jam lebih perjalanan dari Seoul ke Gwanju, aku sampai juga di 'rumah'.

Sebuah panti kecil di pedesaan tapi sangat membuatku nyaman, semua pengurus panti sangat menyayangiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah panti kecil di pedesaan tapi sangat membuatku nyaman, semua pengurus panti sangat menyayangiku.

Sampai aku lulus kuliah, aku salah satu anak yang tidak di angkat oleh para orang tua. Karna kebanyakan dari mereka mencari anak laki².

Setelah lulus sma, aku langsung memutuskan untuk pergi ke Seoul dan bekerja disana.

Awalnya aku ditampung oleh Tae oppa dan So Eun, sampai akhirnya aku bisa menyewa sebuah kamar apartment.

"Nyonya Jang...." aku mengetuk ruangan wanita paru baya yang sedang memakai kacamata baca.

"Uri Hye Jin ah.." aku memeluk ibu panti yang sudah seperti ibuku sendiri, karna dari kecil ialah yang memberikanku kasih sayang.

"Kenapa baru pulang? Apa kau tidak merindukan ibumu ini? Lihatlah badanmu yang semakin mengecil, ibu akan membuatkanmu makanan." Berjuta pertanyaan yang ia lontarkan saat aku menemaninya memasak.

Sebelum aku bekerja di J. Golden Group setiap weekend aku pasti menyempatkan pulang ke Gwangju bersama Tae oppa dan Eun So.

Hari ini aku akan menghabiskan waktuku hanya di dalam panti saja bermain dengan anak² disini.



♤♤♤♤♤



Sudah dua malam aku disini, dan besok aku harus kembali ke Seoul.

Malam ini aku berjalan kaki di sekitar panti, aku ingin membeli makanan pinggir jalan dan minum bir di minimart.

Ah aku sudah lama sekali tidak merasa sebebas dan seringan ini, Seoul memang kota yang sumpek dan padat. Begitupula perasaanku.

Aku jadi kepikiran, Jungkook sudah tidak menelfon ataupun mengirim pesan untukku. Mungkin hubungannya dengan Mira baik² saja.

"Jangan dipikirkan, ayo minum bir Lee Hye Jin!!"

Sudah puas jajan makanan pinggir jalan dan minum bir, aku memutuskan untuk balik ke rumah. Karna ibu panti akan memarahiku kalau melewati batas jam malam yang ia berikan untukku.

Remang² dari kejauhan aku melihat seseorang tidak jauh dari rumah panti dan sesekali ia melihat ke arah panti.

Aku bergidik seram takut kalau tiba² orang itu berniat jahat kepadaku.
Aku mengambil batu yang berada di pinggir jalan untuk berjaga².

Aku semakin dekat dengan orang yang mamakai jaket hodie, ia masih memperhatikan keadaan di dalam panti.

Aku sudah ingin berlari, tapi aku malah menjatuhkan batuku saat mengetaui siapa orang itu.

Aku sudah ingin berlari, tapi aku malah menjatuhkan batuku saat mengetaui siapa orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sajangnim___

Meskipun ia tersenyum kepadaku, tapi aku tau raut wajah sedihnya. Apa sudah terjadi sesuatu? Tapi lebih penting, kenapa ia bisa ada disini? Bagaimana ia bisa tau aku disini?

Banyak pertanyaan yang terlintas dipikiranku, tapi aku hanya mematung melihatnya yang sedikit mengeluarkan air mata.

"Sajangnim, apa terjadi sesuatu?" Ia mengangkat wajahnya, dan mengangguk.

Aku mengajaknya berdiri dan duduk di taman dekat panti.

"Sajang__"

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu"

Ia mengarahkan badanku agar kita saling berhadapan.

"Aku merindukanmu Hye Jin ah" ia memelukku. Lagi² ia menundukkan kepalanya, tapi kali ini di leherku"

Aku membiarkan pria itu menikmati leherku, aku tau bagaimana rasanya merindukan seseorang. Dan sebenar benarnya aku juga sangat merindukan pria ini.

Entah kenapa aku sangat lemah dengannya, aku mulai membalas pelukannya. Sampai beberapa menit ia melepaskan pelukannya dan mencium bibirku.

Aku membalas ciumanannya, tapi tidak berlangsung lama. Karna aku mengingat seseorang.

"Sajangnim, anda sudah mempunyai kekasih. Nona Mira"

"Ia bukan kekasihku Hye Jin ah"

Jungkook menjelaskan kalau Mira adalah mantan kekasihnya, sekaligus orang yang membuatnya hancur. Dan beberapa saat lalu Mira ingin mencoba untuk memulai dari awal lagi.

Dan Jungkook akhirnya mengetaui kalau ia tidak bisa dan sudah tidak mungkin untuk mencintai Mira lagi.







______________ tbc

HEALING // JEON JUNGKOOK (NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang