Seorang CEO muda yang hobi membawa wanita dan bercinta di dalam ruang kerjanya, sekarang membuat perjanjian kontrak dengan sang sekertaris.
"Ssajangnii____ euummppp" ia masih berusaha menolak ciumanku dan memukul dadaku. Tapi kekuatannya tidak membu...
Malam ini aku berada di rumah Hoseok hyung. Aku ingin menghabiskan waktu dengannya, ya itu salah alasannya selain untuk menghindari Mira.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku juga tidak tau kenapa aku menghindarinya, harusnya aku bahagia Mira kembali kepadaku.
Tapi setelah malam itu aku bertemu Hye Jin, dan melihatnya beberapa hari di kantor. Aku merasa ada sesuatu yang hilang.
Hye Jin kembali seperti awal ia masuk ke kantor, ia sangat profesional. Aku meyukainya, tapi aku tidak pernah bertatap mata lagi dengannya.
"Kenapa?" Hoseok hyung membuyarkan lamunanku.
"Aniya, aku hanya ingin meminta maaf waktu itu"
"Kau tidak perlu meminta maaf, ada orang lain yang lebih membutuhkan kata maafmu" ia memberiku kaleng bir.
"Maksudmu hyung?" Aku menoleh ke arahnya yang sedang meminum bir.
"Hye Jin?"
"Aku tidak mengerti maksudmu hyung" aku mengalihkan pandanganku.
"Jangan bohong Jungkook ah__"
"Aku tau kau dan Hye Jin mempunyai hubungan yang lebih dari atasan dan bawahan" sambungnya.
Aku melihat ke arahnya lagi, aku cukup terkejut kenapa ia mengetaui hubunganku dengan Hye Jin.
Seolah ia tau apa yang sedang aku pikirkan, Hoseok hyung menjawab tanpa aku tanya.
"Aku tau saat acara penggalangan dana, pandanganmu hanya tertuju padanya"
Aku tidak bisa mengelak apa yang sudah dikatakan Hoseok hyung. Aku hanya tidak mengakuinya.
"Apa yang harus aku lakukan hyung?" Aku menyandarkan kepalaku di bantalan sofa.
"Apa kau benar masih mencintai Mira? Setelah apa yang sudah ia perbuat dengan Jimin?"
"Aku tidak tau"
"Jungkook ah, aku tidak melarang kau berhubungan dengan siapapun. Aku hanya tidak ingin kau terluka lagi"
"Aku sudah pernah melihatmu hancur karna Mira, dan kau berubah lebih baik karna Hye Jin."
Aku memejamkan mataku. Benarkah aku masih mencintai Mira?
"Apa kau bahagia sekarang? Apa yang kau rasakan?" Ia meneguk sisa bir dikalengnya.
"Kosong" hanya itu kata yang bisa terucap di bibirku.
Setelah itu Hoseok hyung membiarkan aku dalam keheningan. Aku dan ia menghabiskan beberapa kaleng bir.
"Apakah aku boleh tidur disini hyung?"
"Oh, tidurlah dikamar yang biasa kau tempati"
Aku sering bermalam disini, apalagi saat² Mira meninggalkanku. Hoseok hyung yang selalu menemaniku, dan ia orang yang pertama aku tuju saat mengetaui Mira berselingkuh.
♤♤♤♤♤
Beberapa hari ini jadwal rapat cukup padat, aku sempat melihat Hye Jin selalu pulang malam untuk membuat laporan atau materi untuk rapat.
Dan pagi ini Hye Jin sedang mengantarkan berkas² ke ruanganku, aku melihat wajahnya sedikit pucat dan badannya lebih kurus. Aku tau meskipun ia mencoba profesional, mata sayunya menusuk hatiku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hye Jin, apa kau kurang sehat?" Aku melihat ke arahnya.
"Tidak Sajangnim, saya baik² saja" ia masih menundukkan wajahnya dan tidak menatapku.
Entah kenapa aku ingin sekali merengkuh wanita ini ketubuhku.
"Hye____" aku meraih tangannya, tapi..
Ceklek...
Pintu ruangan terbuka dan muncul wanita yang sebenarnya ingin kuhindari. Ia datang tanpa memberitau terlebih dahulu. Mira lebih manja dan lebih posesif daripada saat itu.
"Jungkook ah..." Mira berlari kecil ke arahku.
Aku bisa melihat tatapan sinis Mira ke arah Hye Jin. Seolah menyuruhnya untuk keluar dari ruangan ini.
"Saya permisi"
Mira memandangku dengan tatapan menyelidik.
"Kau sedang apa? Kenapa kau memegang tangannya?"
"Tidak, sepertinya ia kurang sehat. Aku menyuruhnya pulang" aku membuat alasan.
"Kenapa kau sangat perhatian kepada bawahanmu?" Aku hanya diam dan kembali ke kursiku.
"Jangan terlalu baik dengan bawahanmu, nanti ia memanfaatkanmu dan jadinya tidak tau diri" entah kenapa aku tersinggung dengan perkataannya.
"Ada apa kesini?"
"Kenapa kau berkata seperti itu? Tentu saja aku ingin menemuimu dan makan siang bersama" ia merajuk.
Aku sangat ingin pergi dari sini, sebenarnya aku bisa saja mengusirnya. Tapi hasilnya ia akan menangis dan itu salah zatu kelemahanku.
Aku harus membuat alasan yang ia tidak akan mengikutiku. Cuma satu orang yang masih ia segani.
"Maaf tapi hari ini aku sudah janji dengan Hoseok hyung" aku keluar ruangan dengan cepat, tapi Mira mengejarku.
"Jungkookie..." ia masih mengejarku sampai lift tertutup.
