chapter 10

2K 159 23
                                    

setelah insiden waktu itu, Hyunjin makin lengket sama Naya. ia merasa sudah maju selangkah karena orang tua mereka saling mengenal dan sepertinya mereka memberi peluang ke Hyunjin untuk mendekati Naya.

namun bukan Naya namanya jika ia merespon Hyunjin. Naya selalu bertindak cuek kepada lelaki itu

      dirumah Naya•

"Assalamualaikum, Naya" salam Hyunjin
"Waalaikumsalam, Hyunjin. Mau cari Naya?" Ucap mama Naya

"Wehe tau aja tan"
"Apasih yang tante gatau dari kamu ganteng. Tuh naik aja ke kamarnya"

"Asiiiiik dikamar. makasih tan. permisi wehehe" cengir Hyunjin tak karuan
"HEH KAMU JANGAN NEKO NEKO YA!"

"asiappp santuy tan. aman pokonya" teriak hyunjin dengan berlari menuju ke kamar Naya

tok tok tok , ceklek

"Heh ngapain lo disini ajg" ucap naya kaget
"Mau main kekamar pacar. gaboleh?"

"pacar matamu pacar!"
"kok kasar bgt sih pacar aku"
ucap hyunjin yang maju selangkah demi selangkah
hyunjin mendorong pintu dengan kakinya secara perlahan dan mengunci pintunya
ia tetap maju mendekati naya
naya ketakutan apa yg terjadi setelahnya

"H-hyun... mau apa lo"
"Mau kamu naya sayang"
"Jauh jauh lo ihhh"

bukannya menjauh, kini Hyunjin lebih mendekat ke Naya dan Akhirnya Naya terduduk di kasurnya

Naya pun hanya bisa melihat kebawah. ia tidak berani menatap hyunjin di keadaan seperti ini

namun setelah itu hyunjin memegang lembut dagu naya
perlahan lahan ia mendekatkan mukanya kepada gadis itu

aneh. setelah itu hyunjin menjauhkan mukanya

naya pun membentak hyunjin
"apa apaan sih lo bangsat! bisa bisanya lo mau nyentuh gue hyunjin?!?!"

"Engga nay. mana bisa gue nyentuh cewe yang ga bisa nerima hati gue. gue ga bisa." ucap Hyunjin sebelum pergi dari kamar Naya

mama Naya yang melihat Hyunjin keluar kamar Naya dengan tergesa gesa pun khawatir apa yg telah terjadi

"tante, Hyunjin pamit pulang ya"
"loh kok sebentar mainnya Hyun?"

"iya ini tiba tiba ada telpon mendesak tan hehe. ntar kapan kapan Hyunjin main lagi deh yang lama"
"ooh gitu ya? yaudah hati hati ya nak"
"iya siap tan. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

•••••

mama Naya tau kalo Hyunjin berbohong. maka dari itu sekarang ia ada di kamar Naya

"Nay. tadi terjadi apa? cepet kasih tau mama kepo."
"apaan sih ma. orang ga ada apa apa. tadi katanya dia kebelet berak atau apalah itu lupa Naya"

"Heh kamu ketauan banget boongnya ya. orang tadi hyunjin pamit ke mama bilangnya ada panggilan mendesak kok. lah malah alesan kamu beda." skak mama. hahaha

"o-oh mungkin itu tadi panggilan mendesaknya panggilan alam kali ma."
"Ohh iya juga ya. bener kamu Nay. yaudah lah mama mau masak dulu."
"iya mah. hati hati"

•••••

Semenjak itu, perlakuan Hyunjin ke Naya biasa biasa saja. Tidak seperti biasanya yang selalu mengganggu Naya dimanapun dan kapanpun

haha. Naya rindu akan itu

Naya mulai merasakan apa yang dirasakan Hyunjin. Sepertinya gadis itu mulai mempunyai rasa terhadap lelaki tersebut.

•••••

"Ma Naya berangkat dulu" ucap Naya sambil membenarkan dasinya

"Hati hati ya sayang" ucap mama Naya setelah mengecup kening anaknya

.

Hari ini adalah hari Senin dimana para siswa mengikuti Upacara Bendera

Upacara berjalan lancar hingga amanat pembina. setelah itu....

"Assalamualaikum wr wb.
Alhamdulillah kini kita diberi kesehatan olehNya sehingga dapat melakukan dan mengikuti upacara bendera pagi hari ini.
Kali ini bapak akan memberi pelajaran tentang bagaimana etika bersekolah. Kalian sekolah untuk menuntut ilmu bukan untuk berkelahi. Kalian sekolah untuk diajarkan bagaimana cara sopan santun kepada guru maupun orang tua. Dan kalian pastinya diajarkan untuk tidak menjadi anak yang bandel suka merokok, minum-minuman keras, dan yang lain lainnya
Jika kalian tidak bisa mengikuti aturan dan ajaran sekolah, kalian akan seperti anak-anak ini"

lalu ada 5 orang laki-laki dengan penampilan amburadul maju ke depan dihadapan para siswa

Naya dan lainnya melongo tak percaya

"H-hyunjin?" ucap Naya bersamaan kontak mata dengan Hyunjin







BAD•Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang